" tenang aja " sahut Angga memotong sembari memperlihatkan chattannya dengan Ardo. Ternyata, Ardo yang menyuruh Angga menemani ku.
Aneh, padahal dia yang paling cemburu pada Angga.
" itu artinya, Ardo udah sepercaya itu sama lo kak. Buktinya dia sampe nyuruh gua buat nemenin lo " tambah Angga lagi
Aku meringis pait. Karena aku sedang menutupi sesuatu dari Ardo
" ehem " Angga salah tingkah ketika melihat leher ku. Dan sama, aku juga ikutan salah tingkah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bukannya lanjut berbicara, Angga malah hanya menatapi ku
" kenapa? " tanya ku canggung
" kalo gua jadi Ardo, kayanya gua bakalan ngekang lo seketat mungkin. Atau bahkan lo gua kurung di kamar " celetuk Angga setiba-tiba itu
" psycopath lo apa gimana? " sahut ku spontan
" hahaha, cewek secantik lo, kalo di lepas bakalan banyak yang mau nerkam " lanjut Angga lagi
Kalau yang berkata seperti itu adalah Randi, mungkin aku sudah menonjoknya, karena mukanya sangat mengesalkan. Untung saja yang mengatakan itu adalah Angga.
Tubuh ku di kampus, tapi pikiran ku di cafe. Aku sungguh tidak bisa tenang.
* POV : Ardo *
Ardo memainkan pulpennya memutar di jarinya, pikirannya melayang, memikirkan Gwen.
Ardo juga menjadi gelisah karena merasa ada yang Gwen sembunyikan dari nya.