Honey Lemon

418 57 20
                                        

Setelah beberapa lama berpikir, akhirnya aku membalasnya dengan

Tolong jauhin Ardo, karena dia udah jadi milik gua sekarang. Gwen.

" anjay, hahaha.. " seru ku dalam hati

Tak beberapa lama, akhirnya pelayan datang membawa kan segelas air. Dan bahkan mereka juga memberi beberapa cemilan dan HIDANGAN PEMBUKA.

Aku bingung, karena aku belum memesan apapun.

" ini pesanan Tuan Ardo " ucap si pelayan sembari meletakan hidangan pembuka itu.

" hah? Kapan dia mesen nya?" Pikir ku dalam hati

" Ar, ini minum dulu " kata ku yang membangunkan Ardo

" aku kayanya gakbisa minum sendiri deh " jawab Ardo

" mau sedotan? Sebentar aku ambil dulu " sahut ku

" bukan sedotan. Gimana kalo kamu yang minumin? " kata Ardo lagi

TUNGGU... TUNGGU..

" GUA INGET NIH ADEGAN-ADEGAN BEGINI DI FILM-FILM. DARI MULUT KE MULUT KAN MAKSUDNYA?! " sahut ku di hati

Aku si gak masalah ya.. tapi..

" KALO GUA MALAH KEBABLASAN GIMANA WOI " kata ku lagi dalam hati

Sementara Ardo hanya menatap ku untuk menunggu ku.

Oke, aku mengikuti perkataannya. Aku meminum sedikit air di mulut ku dan lalu perlahan aku mendekatkan wajah ku kepada Ardo.

Aneh, semalam sudah sampai seperti itu tapi aku masih saja berdebar dengan sangat kencang setiap kali mendekat.

Aroma khas Ardo yang selalu buat aku suka. Ya, aroma blueberry yang tidak pernah hilang. Sungguh manis, membuat ku ingin menjilatnya~ ah, maksud ku.. parfumnya, jilat parfum nya.

Tatapannya yang sayu setengah sadar itu membuat ku semakin gila, aku tahu, kalau dia hanya menyuruhku memberikannya air tapi, KENAPA AKU INGIN LEBIH?!

semakin mendekat, aku bisa melihat mulut Ardo sudah sedikit terbuka, aku pun memegang lehernya agar dia tidak mundur.

Proses peng-oper-an air dari mulut ke mulut itu lancar, awalnya. Tapi, aku merasa Ardo malah sedang mencium ku. Bibir ku sedikit di tarik-tarik oleh nya. Aku kaget, karena ini SANGAT NIKMAT!

" EH! INI GAKPAPA?! DI CAFE?! " teriak ku dalam hati

Mata ku terbuka sedikit dan melihat Ardo yang sudah menutup matanya dan hanya fokus untuk mencium ku.

" DUH, MANA GANTENG BANGET LAGI! AH ELU, SUKA NYA BIKIN GUA NAFSU AJE!!! " seru ku lagi dalam hati

Aku pun meladenin ciumannya. Karena dia begitu menggemaskan, jadi kali ini aku yang akan sedikit kasar.

Bibirnya kenyal, lembut, manis, aku memakannya seperti sedang memakan permen. Aku juga bisa mendengar sedikit suara desahan dari Ardo. Yang membuat ku semakin seperti cacing kepanasan.

" INI CAFE ADA CCTV NYA GAK YA?! " pikir ku dalam hati

Untungnya, kita di ruang vvip. Ruangan tertutup seperti kamar hotel. Karena, ruangan ini kan biasa di pakai oleh boss-boss besar untuk meeting dan membutuhkan ruang privasi.

Ardo pintar memilih tempat.

Untuk seorang yang baru terkena panic attack, aku salut karena dia masih berenergi untuk meladeni ciuman ku.

Aku jadi semakin ingin..

" LIDAH MANA LIDAH " seru ku dalam hati dan mencengkram lehernya. Lehernya yang besar dan berotot itu dan masih di penuhi oleh karya-karya ku.

SWEET CAKE (( SOOKOOK )) | *END*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang