Chapter One

110 6 0
                                    

Chapter 1: Terbangun dalam Tubuh Asing

.

.

Arya terbangun dengan kepala berdenyut. Kamar kosnya masih gelap, hanya diterangi sinar temaram dari lampu jalan yang menyusup lewat jendela. Ia memijat pelipisnya, mencoba mengingat apa yang baru saja terjadi. “Mimpi?” gumamnya, mencoba merasionalisasi kejadian aneh yang dialaminya. Namun, ada sesuatu yang terasa aneh.

Saat ia mengangkat tangannya, gerakannya terasa... berbeda. Tangannya lebih ramping, kulitnya lebih halus, dan rambutnya yang biasanya pendek kini terasa panjang, menyentuh bahunya. Arya menelan ludah, rasa khawatir mulai menyusup. Ia menoleh ke cermin yang terletak di samping tempat tidurnya, dan tertegun melihat sosok yang asing di sana.

Refleksi di cermin memperlihatkan seorang gadis muda berambut sebahu, wajahnya terlihat lembut dengan mata besar yang tampak bingung. Arya memandang cermin itu dengan mulut ternganga, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia mengulurkan tangan, dan sosok dalam cermin itu mengikutinya. Ia menutup mulut, berharap ini hanya mimpi yang aneh, tapi suara lembut dan asing keluar dari mulutnya. “Ini… apa yang terjadi?”

Arya bangkit dari tempat tidur, tubuhnya goyah saat berjalan. Ia berusaha berdiri stabil di atas kakinya yang terasa lebih ringan dari biasanya. Ia melihat ke tubuhnya dan tersadar bahwa pakaian yang dipakainya, kaus kebesaran dan celana pendek yang biasanya nyaman, kini terasa terlalu longgar. Dada yang tidak seharusnya ada di sana kini terlihat jelas di balik kausnya. Ia menelan ludah, mencoba mengatasi keterkejutan yang menguasai pikirannya.

Setelah beberapa menit mencoba memahami situasi, Arya mengambil napas dalam-dalam, menenangkan diri. “Oke, ini pasti bisa dijelaskan,” gumamnya, berusaha keras meyakinkan dirinya sendiri. Ia melangkah ke kamar mandi dan membuka keran air, lalu membasuh wajahnya dengan air dingin, berharap bahwa sensasi itu bisa membangunkannya dari mimpi buruk ini. Namun, ketika ia kembali melihat ke cermin, sosok perempuan itu tetap ada di sana. Wajah yang tampak bingung dan sedikit panik.

Tiba-tiba, Arya teringat toko antik yang ia lihat tadi malam. Cermin aneh yang membuatnya tertarik dan, entah bagaimana, tampaknya berhubungan dengan semua ini. “Cermin itu... pasti ada kaitannya,” pikirnya. Tidak ada penjelasan lain yang masuk akal. Dengan tubuh dan wajah baru ini, ia harus mencari tahu apa yang terjadi.

.

.

Setelah mengenakan pakaian yang sedikit lebih longgar dan jaket untuk menutupi bentuk tubuhnya yang baru, Arya memutuskan keluar dari kamar kosnya. Saat ia melangkah ke luar, matahari baru saja terbit, dan udara pagi yang dingin membuatnya menggigil. Untungnya, kosan masih sepi; ia tidak ingin tetangganya melihat perubahannya yang aneh.

Ia bergegas menuju gang di mana ia melihat toko antik itu tadi malam. Setibanya di sana, Arya menatap ke sekeliling. Tidak ada tanda-tanda toko tersebut. Gang itu kini kosong dan suram seperti biasanya, tanpa ada bangunan tambahan atau toko yang terlihat. Ia berjalan menyusuri gang itu dengan hati-hati, matanya terus mengamati setiap sudut, namun hasilnya tetap nihil. Tidak ada jejak cermin atau toko aneh yang ia temukan malam sebelumnya.

Arya menghela napas panjang, bingung dan frustrasi. Semua ini terasa begitu tidak nyata, tapi perubahan tubuhnya sangatlah nyata. Saat ia berjalan kembali ke kosannya dengan kepala tertunduk, pikiran berkecamuk dalam dirinya. Ia tidak tahu harus bercerita kepada siapa atau mencari bantuan di mana. Tidak mungkin ia bisa menjelaskan ini kepada teman-temannya tanpa dianggap gila.

.

.

Beberapa hari berlalu dengan Arya terperangkap dalam tubuh perempuan itu. Setiap kali ia berkaca, ia masih terkejut dengan wajah yang menatapnya balik. Ia bahkan belum terbiasa dengan suara barunya, yang lebih lembut dan halus. Kehidupannya perlahan berubah menjadi serangkaian kebingungan dan kepanikan yang konstan. Ia harus menghadapi perubahan fisik ini, mulai dari penyesuaian dalam berpakaian, cara berjalan, hingga menghindari terlalu banyak kontak dengan teman-teman di kampus.

The Mystery Behind The MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang