gebrakan

31 4 2
                                    

keesokan harinya
Dilla dan Alma kembali menjalankan kewajibannya di penjara suci, namun mereka sangat bosan dengan keseharian yng begitu begitu saja, Alma dan Dilla mempunyai ide untuk membikin ulah, namun mereka sangat bingung siapa yng akan menjadi korban mereka, dipikiran mereka hanya terlintas dua orang laki laki yng sepertinya seru untuk dikerjain, saat tengah tengah memikirkan itu Dilla tiba tiba membuka pembicaraan dan Dilla berfikir kenapa tidak mengajak Hazna sekalian, namun Alma menolak karena Hazna sudah bertaubat, tetapi Dilla tetap kekeuh untuk mengajak Hazna, akhirnya Alma hanya bisa menurutinya

"ra.. ajak Hazna Sono, lu inget kan dulu waktu kita nyolong mangganya pak Agus, itukan yg ngerencanain Hazna, nahhh makanya Sekarang kita mintol Hazna buat bikin rencana biar lancar"ucap Dilla kepada Alma

"rea..., sekarang Hazna udah tobat, ngga kaya dulu, dulu memang Hazna lebih nakal lebih bandel daripada kita tapi klo sekarang kayanya beda cerita dehh, ehh iya re, lu klo disini panggil gwe Alma aja, dan gue juga bakal manggil lu Dilla" ucap Alma

"ra.. klo gwe manggil Alma tuhhh aneh banget dan gue belum terbiasa sama panggilan itu" keluh Dilla

"re kita coba dulu pasti bisa kok" ucap Alma

" wee  yang ada dipikiran lu siapa yng mau dikerjain, waitt wait kira sebutin dalam hitungan ke 3" ucap Alma

"1"

"2"

"3"

"Gus Aimar dan Gus Akmal"

"Gus Aimar dan Gus Akmal"

"WEEEE KITA SEPEMIKIRAN BEZIRRR SLEBEWW"ucap Dilla kegirangan

"lu bisa diem gasieh, kuping gue sakit ege" ucap Alma

"norak lu" ucap Dilla

"we dil, rencananya apa buru gercep" ucap Alma

Dilla pun membuat rencana untuk menjahili dua anak kiyai tersebut disela-sela membuat rencana datanglah Hazna.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh everyone, jiwa nakal gwe kembali klo liat kalian" ucap Hazna

"wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhh weee ada ketua kita nihhh, eh na lu kok bisa beda seratus delapan puluh derajat sihh, dulu lu badungnya melebihi kita loh" tanya Dilla

"gwe Sadar aja siehh, tpi gwe kangen masa itu, jadi khusus hari ini gwe bakal bikin masalah sama kalian" ucap Hazna

"nahhh kebetulan nihhh, gwe bingung banget ngerencanain buat ngejailin dua Agus itu" ucap Dilla

"Agus sopo?" tanya Hazna

"siape lagi klo bukan si resek nyebelin ituu, ber2 gaada bedanya" Jawab Alma

"owalah, tpi bahaya gasieh" tanya Hazna

"asal ada kamu pasti rencananya berhasil" ucap Alma

"gimana pas ashar nanti kitaa gantungin sandal semua santri putra ke tiang depan masjid" ucap Hazna

"NICEEE, OKEE AYO LAKUIN" ucap Alma

"eitsss bentar, kenapa ngga sekalian pas Maghrib aja, ntar gwe pake mukena putih terus manjat pohon disebelah tiang yang lu maksud" ucap Alma

"nahhh boleh, gwe mau pura pura kesurupan deh" ucap Hazna

"astaga, klo kalian digabung cepet banget nyantol rencana, tapi ada aja gebrakannya" ucap Dilla

"setuju ga lu" tanya Alma kepada Dilla

"SETUJUU LAHH" jawab Dilla

"oke, kamu siapin rencana buat posisinya, gwe mau ambilin mukenah putih gwe" ucap Hazna

Pancaran Sepertiga MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang