11. Keluarga Rakha

3 2 85
                                    


typo bertebaran gesss, tinggalkan coment dan vote sebagai tanda hadir

*
*
*
*

~indah nya sebuah rumah jika memiliki keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang penuh canda tawa yang memenuhi ruangan bahkan keadaan rumah tak akan berantakan jika keluarga saling memberikan pengertian/pemaham, rangkulan satu sama lain dan kamu akan menjadi orang paling bahagia di dunia~

"keluarga, mereka orang pertama yang akan ku lindungi"- rakha

***

Tepat pukul 19:05 ada seorang wanita paruh baya yang tengah menyiapkan makanan untuk keluarga nya namanya dinda

Padahal mereka punya pembantu tapi dinda ahli dalam dapur kalau soal makanan biar ia yang memasak agar anak dan suami nya bisa menikmati makanan nya, makanan yang ia buat dengan tangannya sendiri namun ia juga di bantu oleh art tapi hanya sekedar menggantikannya sementara ia memotong bahan lainnya

Wanita itu telah selesai menyiapkan makanan nya kemudian, ia tersenyum bahagia melihat masakan yang tersaji di meja dan tertata rapi

"AKA, VANO AYO TURUN SAYANG!!" teriak dinda sambil mendongakkan ke atas sambil memanggil anak nya

Rakha yang dari tadi mengotak atik laptop nya kini terhenti akibat panggilan dari sang ibu, ia menutup laptop nya dan beranjak untuk turun ke bawah sebelum turun ia mengetok kamar vano untuk turun bersama ke bawah

#jadi vano itu adik nya rakha sifat sangat lah bar bar receh dan tidak bisa di tebak namun kalau di luar sifat nya berubah 180°  bahkan sifat nya di luar lebih menakutkan dari pada rakha,  kata vano tidak ada yang menarik di luar yang bisa membuatnya sama seperti di rumah, vano yang beda nya 2 tahun lebih muda dan umurnya vano 15 tahun sedangkan rakha 17 tahun yang sebentar lagi 18 tahun, adik nya menginjak kelas 10 namun beda sekolah sama rakha --> EVANO ALFIRZA

"No cepet!!" Ucap rakha yang tak sabar pasal nya vano lama sekali di dalam kamar nya tak kunjung keluar rakha sudah mengetok nya beberapa kali bahkan menggedor nya dengan keras namun jawabnnya selalu

"Tunggu bentar lagi elahh"

*Cittt
"Lama lo!" Kesal rakha pada vano yang baru saja keluar kamar dengan rambut yang basah

"Ck lo nya aja yang alay" ucap vano tak mau kalah padahal ia takut dengan abang nya itu bisa bisa nya mengatakan hal seperti itu pada rakha

"lu yang alay ege, kaya kira kira aja Lo bawa beban makanya lama!" sahut Rakha yang mulai kesal dengan vano

"heh jamet! tau dongeng kelinci balap Ama kira kira jaga? yang menang kura kura broo jangan salah bawa beban gitu menang balap!!" balas vano tak kalah kesal bukan rasa takut lagi yang ada tapi kesal dan tak mau kalah nya dengan Rakha

"dongeng aja Lo percaya anak kecil banget Lo!!" ejek Rakha menatap geli ke arah vano

"woi!! kaya Lo ga-

"Apa? Mau gue tabok?!" potong rakha sambil melayangkan tangannya ingin menabok vano namun dengan cepat vano berlari menuruni tangga jujur ia tak berani melawan rakha

"BUNDD!!! abang cabull" adu vano sambil bersembunyi di belakang bunda nya

"Aduh aduhh udah ya!! Sekarang duduk dan makan ayah lio dari tadi nungguin kalian!!" Relai dinda yang tadi menuangkan air untuk argan suami nya

"Iya bund" ucap mereka barengan yang menarik meja untuk duduk

Vano duduk di samping argan dan rakha dan ber hadapan dengan lio dan dinda

Tiba tiba saja di tengah tengah nya asik menikmati makanan muncul ide jahil nya tanpa pikir panjang ia membisik kan sesuatu tepat di telinga argan

*Ukhuk
Leam tersedak mendengar ucapan dari vano dan membuat sekeluarga kaget hal itu membuat vano panik 'duhh pake acara kesedak segalai si ck' batin vano

"Yah minum dulu" ucap dinda panik sambil menodongkan air putih ke leam dan di terima oleh leam

"Yang bener kamu no" kaget Haris menatap vano dengan tatapan tak percaya

"Em anu yah" ucap vano gelagapan sekarang ia tak tau harus ngomong apa

"Emang kanapa yah?" Tanya rakha penasaran

"Katanya kamu pacaran sama janda sebelah, ayah gak tau yang mana tapi kata orang orang memang ada, bener itu bang?" Ucap leam serius sambil menatap rakha meminta penjelasan

"HAH? Yah sumpah aku gak, ck awas lo no!!" Ucap rakha yang penuh dendam pada vano sedang aang empu tersenyum melihatkan gigi nya dan menggaruk kepala nya yang tak gatal

"Ampun bang vano cuma gabut aja beneran! Suer!!" Ucap vano yang agak panik sekarang sambil memperlihatkan gigi nya dan mengangkat tangannya memperlihatkan 2 jari nya 'suerr'

"Sudah sudah lanjut makan aja kamu juga vano jangan kaya gitu iseng mulu" relai Dinda sambil mengoceh pada vano

"Iya bund maaf, lagian abang baperan banget" ucap vano, mulai lagi dah tuh vano emang mulut

"Heh!! Enak aja lu ya!! mau gue gapar?" Ucap rakha dengan kesal sambil menyenggol vano yang tepat di samping nya

"Iya iya maap bercanda doang anjr" ucap vano dan melanjutkan makannya

"Anjil" ucap anak kecil yng berumur 3 tahun yang memang belum sampai R, yang awal nya ia hanya menyaksikan mereka tiba tiba ngomong 'anjr' menuruti vano, sontak semua kaget mendengar aclio ngomong kasar

"Eh!!" Panik vano yang akan di amuk oleh bunda nya

"Bang tolongin" ucap vano pada rakha sedangkan rakha hanya tersenyum miring melihat kelakuan vano yang ketakutan sebentar lagi dinda akan mengamuk pasti vano akan di ceramahi habis habisan oleh dinda

"VANO!!"

***

Zea baru saja makan malam ia makan bersama bi izah dan mang amir

'loh kenapa makan nya tidak bersama cia darren dan aron''

Mereka kalau makan malam memang tidak bersama di karenakan darren yang sibuk tugas kuliah nya, pernah saat itu mereka makan malam darren sering tidak ikut makan malam sama seperti Aron, namun sedangkan haris ia terkadang lembur jadi wajar saja haris tidak bisa ikut makan malam bersama.

semenjak ibu nya pergi mereka tidak pernah lagi makan malam bersama, zea pernah mengajak darren dan haris makan malam namun di tolak mentah-mentah oleh mereka sejak saat itu zea selalu makan malam bersama bi izah dan mang amir di dapur

Lanjutt!!!

Zea beranjak ke kasur yang empuk untuk tidur kerna besok sekolah ia harus tidur cepat jangan sampai ia terlambat

Zea merebahkan tubuh nya di kasur yang empuk itu

"Huff, kira kira mamah ngapain ya?" Tanya nya sambil menatap langit-langit

Tak lama zea masuk ke dalam mimpinya ia tidur dengan tenang nafas yang teratur, ia tidur sambil memeluk guling dengan lampu nya remang remang, zea tak suka gelap namun zea  tak bisa tidur jika terang jadi lampu nya remang remang cukup untuk sedikit cahaya saja

Pukul 2:45 ditengah nyenyak nya zea tidur tiba tiba saja ponsel nya berdering, entah siapa yang menelpon nya jam 2 begini

Zea mencoba untuk mengambil hp nya dengan mata yang masih mengantuk, dan hp itu ia dapatkan di atas meja di samping nya ia mencoba melihat siapa yang menelpon nya

"Hallo!!" Ucap zea sambil berduduk di kasur sambil mengucek ngucek mata nya

"Duuh Zee tolongin aaa gimana nih" panik levia di sebrang sana

"Loh kenapa vi?!" Ucap zea yang ikut panik

TBC

ada orang baru nich gimana ya muka nya nanti deh aku tunjukin yaaa

tinggalkan coment kalian yang banyak di sinia

bye bye bye

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VIA-AMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang