HAII!! aku up lagi nichhh, menurut ku chp kali bikin kesel banget dan pengen nampol!!!
wajib banget vote dan follow yaaaa!!!
banyak typo gessss, komen aja kalo ada typoooo
~happy reading~
*
*
*
*
*~bukan kah semua orang punya barang yang menurut nya berharga dan harus di jaga? barang itu tak boleh di berikan ke sembarang orang bahkan orang yang paling kita percaya sekalipun~
*****
Suara pintu kembali terbuka menampakkan seorang laki laki yang tengah berjalan masuk ke ruangan
Sontak mereka semua menoleh ke seorang laki laki itu "lah Tumben lo telat van?" Tanya aldo yang tengah melihat revan
"Nganter levia pulang" ucap nya dengan enteng dan membuat semua nya terbengong apa yang di maksud revan
"Hah?" Ujar bara bastian dan aldo yang masih kebingungan
Rakha yang sendari tadi diam juga menoleh ke arah revan jarang sekali revan menumpangkan tumpangan untuk perempuan terlebih lagi revan jarang berbicara dengan perempuan sama seperti rakha beda hal nya dengan bastian yang biasa di bilang buaya
"Ck tadi dia keserempet gue" sahutnya dengan malas dan langsung duduk di dekat rakha dan mengambil ponselnya
"Kok bisa ya?" Tanya bara dengan polos nya
*Ptlek
"Ya bisalah bego" ucap bevan kesal dengan kepolisan bara sambil menyentil dahi nya cukup keras"Sakit anjr"
"Diam! bentar lagi mereka datang!" Ucap rakha tegas
Tak lama benar saja suara motor terhenti tepat di markas mereka dan terlihat ada 3 orang laki laki masuk ke dalam
"Duduk lah" perintah salah satu laki laki itu yang bernama tama
"Baik bang" ucap mereka serentak
"Gue denger kalian ikut balap liar?" ucap tama dengan serius sambil menatap inti evorster terlebih lagi pada rakha dan beralih menatap darren laki laki yang bersama nya tadi
"iya bang" sahut mereka serempak serta mengangguk sebagai jawaban, padahal di situ posisinya mereka takut apalagi Rakha
"kalah?" tanya laki laki itu sembari terus menatap tajam inti evorster dan mengalihkan pandangannya ke arah rakha
"iya" sahut Rakha
"kok bisa kalah sama perempuan!! dan Lo Rakha! Lo udah terkenal dengan king balap kenapa bisa kalah? bikin malu?" marah laki laki itu sembari menatap tajam rakha
dan ada satu lagi laki laki yang menemani namanya eran, eran menenangkan sahabat nya yang tengah tersulut emosi "udah ren" ucapnya pada darren
eran menatap satu.persatu inti evorster dan mata nya kini menatap rakha"ini bukan masalah kalah menang ka, tapi kalian udah jadi inti evorster dan kami yang pernah memegang evorster hanya takut kalau kalian kenapa napa terlebih lagi Rakha kalah nya dengan perempuan" jelas eran tak mau membuat kegaduhan
"Baik bang" ucap mereka serempak
***
"Ih ara aku kan mau pake sendal ini" ucap cia dengan kesal pada zea yang tak mau meminjamkan sendal nya
"Yang lain aja ci lagian kan ini punya aku" ucap zea yang kekeh tak mau meminjam kan sendal nya pada cia
"Bang liat tuh dia gak mau pinjemin padahal cia cuma mau pinjem sebentar cia mau pinjam sendal nya, abang" ujar cia dengan suara yang di buat buat (disini cia menggunakan kata Abang sedangkan zea kakak kerna menurutnya kata kakak begitu berarti dan terlihat spesial bukan berarti Abang enggak tapi menurutnya darren itu 'kakak' yang bisa memerankan sebagai kakak/Abang)
Darren yang sedang fokus mengotak atik laptop nya terganggu kerna suara dan tingkah laku cia pada darren
"Yang lain kan banyak ci" ucap darren lembut pada cia sambil mengusap kepala cia
Zea yang tengah melihat perilaku darren yang jauh berbeda pada nya merasakan sakit di hati nya, siapa yang tak sakit melihat kakak laki laki mu sendiri lebih dekat dengan orang lain dan memanjakannya di bandingkan adiknya sendiri
"Ihh abangg cia mau nya yang punya ara soal nya lucu" ucap cia yang masih memohon pada darren
Darren yang muak dengan cia dan zea dengan paksa ia merampas sendal itu dari zea dan memberikannya pada cia
"Nih udah ya.." ucap darren sambil tersenyum lembut pada cia
Zea yang terkejut sendal kesayangan di ambil oleh darren ia tak percaya itu benarkah? Apakah darren tak tau kalau sendal itu tidak boleh di pakai oleh siapapun kecuali dia sendiri seharus nya darren tau itu, apalagi sendal itu pemberian terakhir mamanya sebelum mamanya menghilang, sendal itu di beri saat ulang tahun zea yang ke 16 saat ia masih kelas 11 dan di situ darren juga melihat saat zea membuka hadiah sendal itu
"kak itukan punya Zee dan gak boleh seorang pun yang boleh pakai sendal zea kakak tau kan itu!!" Ucap rasa yang marah sambil merampas balik sendal itu dan di sembunyikannya di belakang tubuh nya
Darren yang melihat zea kasar pada cia ia tak terima cia di perlakukan seperti itu mata nya melotot dan langsung menatap tajam ke arah zea
*Plakk
"BERANI LU HAH?!! masalah sendal doang" ucap darren dengan amarah dan merampas kembali sendal itu memberikannya pada cia
Zea yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya bisa terdiam sambil menunduk ke bawah sendal kesayangannya sudah di pengang dan akan di pakai oleh cia, ia tak bisa menjaga sendal itu dengan baik
"Maaf ma..." Lirih zea pelan namun masih terdengar oleh darren, darren yang mendengar itu pun langsung terdiam menatap zea sendu ia baru sadar kalau tindakan nya salah, namun.... ya itu lah rasa benci sudah hampir memenuhi diri nya
Zea berlari menaiki tangga dan pergi ke kamar menutup pintu dengan nyaring dan itu terdengar sampai ke bawah, pasti kalian tau lah apa yang sedang di lakukan ara
"WOIII RUSAK TUH PINTU!!" Teriak cia pada zea setelah itu ka tersenyum menatap sendal itu sudah lama ia menginginkan sendal itu wajar saja kerna sendal itu sangatlah mahal bagi nya mata kembali menatap darren sambil tersenyum
"Makasih abang" ucap nya dengan senang sambil memeluk darren
"Iya" ucap darren dan berjalan untuk kembali menyelesaikan pekerjaan di laptopnya yang sempat tertunda
Di sisi lain zea yang sedang di kamar menangis tersedu-sedu bersandar di samping ranjang
"Maafin zea mah" ucap nya lirih sendu dengan posisi memeluk lutut nya
Entah kenapa saat ini pikirannya beralih ke ibu nya yang dimana sekarang ia memikirkan kematian ibu nya eh ralat hilang nya wenda atau ibu nya zea entah kenapa ia punya pemikiran dan keyakinan bahwa ibu nya tidak mati tapi hilang
"Aku akan cari tau semua nya mah!!" Ucap nya sambil mendongakkan kepala nya menatap jendela
"Aku harap apa yang aku pikir benar mah" ucapnya lirih yang terus menatap lurus ke arah jendela
*
*
*
*
*TBC
GIMANA?? semoga suka yaa!
aku harap kalian gak bosen baca cerita VIA-AMARA inidan jangan lupa vote, komen, dan follow bebbbbbb

KAMU SEDANG MEMBACA
VIA-AMARA
Teen Fictionbagaimana jika harus mengejar laki laki yang tidak memperdulikan mu, saat itu juga kamu harus bersaing dengan sahabat mu yang dulu nya yang kau anggap Kaka mu sendiri itulah yg di rasakan zea, nazea arabella wilson gadis cantik, baik, pintar, cuma...