BAB 2 : Bayangan masa lalu

1 0 0
                                    

 Eliza menghabiskan sore itu dengan menelusuri internet, mencari informasi lebih lanjut tentang Aaliyah dan Emily Shaw. Dia menemukan beberapa artikel berita lama tentang kematian Aaliyah, serta beberapa foto dan video penampilannya. Eliza terpesona oleh bakat dan karisma Aaliyah, dan semakin terdorong untuk mengungkap kebenaran di balik kematiannya. Jenna datang berkunjung bersama neneknya, Emily Shaw. Emily adalah wanita tua yang anggun dengan rambut putih dan mata biru yang tajam. Dia tampak ramah dan hangat, tetapi Eliza merasakan aura misterius yang mengelilinginya. "Eliza, senang bertemu denganmu," kata Emily sambil tersenyum. "Jenna sering menceritakan tentangmu." Eliza tersenyum canggung. "Senang bertemu dengan Anda juga, Nyonya Shaw." Mereka duduk di ruang tamu, berbincang tentang hal-hal sepele. Eliza berusaha untuk bersikap normal, tetapi pikirannya terus melayang ke Aaliyah dan Emily. Dia bertanya-tanya apakah Emily tahu tentang persaingan antara dirinya dan Aaliyah, dan apa yang sebenarnya terjadi pada malam Aaliyah meninggal. Saat Emily berpamitan, Eliza memberanikan diri untuk bertanya, "Nyonya Shaw, apakah Anda mengenal Aaliyah Brown?" Emily mengerutkan kening. "Aaliyah? Ya, tentu saja. Dia adalah teman baikku dulu. Kami sama-sama menari di teater." Eliza merasa jantungnya berdebar kencang. "Benarkah? Apakah Anda tahu apa yang terjadi padanya?" Emily menggeleng. "Tidak. Itu adalah tragedi yang mengerikan. Dia meninggal secara tiba-tiba, dan kami semua sangat terpukul. Aku tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi." Eliza memperhatikan ekspresi Emily. Dia tampak sedih, tetapi juga sedikit gugup. Eliza merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Emily. "Apakah Anda ingat siapa yang terakhir kali melihatnya?" tanya Eliza. Emily terdiam sejenak. "Aku tidak ingat. Itu sudah lama sekali. Aku tidak pernah berpikir untuk menanyakannya." Eliza merasa semakin yakin bahwa Emily tahu lebih banyak dari yang dia katakan. Dia memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut. "Nyonya Shaw, bolehkah aku melihat foto-foto lama Anda bersama Aaliyah?" tanya Eliza. Emily terlihat ragu-ragu. "Aku tidak yakin apakah aku menyimpannya. Aku akan mencari di rumahku nanti." Eliza mengangguk. "Terima kasih, Nyonya Shaw. Aku akan sangat menghargai itu." Setelah Emily pergi, Eliza kembali ke loteng. Dia mengambil foto Aaliyah dan menatapnya dengan saksama. Dia merasakan sebuah aura yang aneh mengelilingi foto itu, seperti ada sesuatu yang tersembunyi di balik gambar itu. Eliza memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang Aaliyah dan Emily. Dia menghubungi seorang kolektor barang antik yang dia kenal, Alexander, yang memiliki pengetahuan luas tentang sejarah kota mereka. "Aaliyah Brown? Ya, aku ingat dia," kata Alexander saat Eliza menceritakan kisahnya. "Dia adalah balerina yang sangat berbakat, tetapi hidupnya berakhir dengan tragis. Mereka mengatakan dia bunuh diri karena patah hati." "Patah hati?" tanya Eliza. "Siapa yang membuatnya patah hati?" Alexander menggeleng. "Aku tidak tahu. Itu adalah rahasia yang tak terpecahkan. Tapi aku tahu satu hal: Emily Shaw, saingan Aaliyah, sangat senang dengan kematiannya." Eliza terdiam. "Apakah Anda tahu mengapa Emily Shaw begitu senang?" Alexander tersenyum sinis. "Siapa yang tahu? Mungkin dia cemburu pada bakat Aaliyah. Atau mungkin, dia memiliki motif lain." Eliza merasakan hawa dingin menjalar di tulang punggungnya. Dia merasa semakin yakin bahwa Emily Shaw terlibat dalam kematian Aaliyah. Dia harus menemukan bukti untuk mengungkap kebenaran. Eliza memutuskan untuk mencari bantuan dari Shawn, seorang detektif swasta yang dia kenal. Shawn memiliki reputasi baik dalam memecahkan kasus-kasus yang rumit. "Aku ingin kau menyelidiki kematian Aaliyah Brown," kata Eliza kepada Shawn. "Aku yakin ada sesuatu yang disembunyikan." Shawn mengangguk. "Baiklah. Beri aku semua informasi yang kau punya." Eliza menceritakan semua yang dia tahu tentang Aaliyah dan Emily. Shawn mendengarkan dengan saksama, matanya tajam dan penuh perhatian. "Ini menarik," kata Shawn. "Aku akan menyelidiki ini. Aku akan menghubungi beberapa orang yang mungkin tahu sesuatu tentang Aaliyah dan Emily." Eliza merasa lega. Dia akhirnya menemukan seseorang yang bisa membantunya mengungkap kebenaran. Dia tahu bahwa jalan ini akan berbahaya, tetapi dia bertekad untuk menyelesaikan misteri kematian Aaliyah dan melindungi dirinya dari bayangan masa lalu yang menghantuinya.   

The BallerinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang