Aku terus menangis, membayangkan Ardo dan Evalyn tadi di sepanjang perjalanan. Aku tahu ini kekanak-kanakan, tapi aku juga perempuan. Terlebih lagi, aku berlari ke kampus karena sedang menghindari Kaivan, namun yang aku temukan malah hal seperti itu.
Siapa yang tidak sakit? Membayangkannya saja, aku benar-benar tidak mau lagi. Aku sangat benci cowok FRIENDLY!
ternyata bukan jaminan semua akun sosmed Ardo aku pegang. Toh, mereka masih menemukan cara untuk bertemu.
Memang ya, mau di jauhin kaya apapun, kalo mereka sama-sama masih ada perasaan, bakalan nyatu lagi.
Aku benci Ardo!!!
" udah jangan nangis " ucap Kaivan sembari menyodorkan sapu tangannya
Aku pun menerima sapu tangan itu, ya karena ARDO AJA NERIMA BUNGA DARI EVALYN!
setelah agak tenang, aku menatap Kaivan sejenak, tidak ada yang berubah dari dia. Hanya saja, dia terlihat lebih mature.
" maaf ya, tadi aku kelepasan meluk kamu " tambah Kaivan lagi
Aku sudah tidak ingin membahas itu lagi, jadi, aku tidak merespon apapun.
Tepat di lampu merah, Kaivan menurunkan kaca mobilnya, untuk membeli minuman dari pedagang di dekat sana.
Rupanya ia membeli sebotol air mineral untuk ku. Tak lupa juga, dia membukakan tutup botolnya untuk ku.
" minum dulu, biar enak kan " katanya lagi
Tapi lagi-lagi, aku tidak meminum pemberian dari nya dan hanya berdiam diri.
Kaivan pasti tau kalau dia hanyalah pelarian ku yang sedang menghindar dari kejadian tadi, tapi sepertinya dia tidak menganggap seperti itu.
" jangan ke-PD an, gua cuma lagi gakmau ketemu cowok gua aja " celetuk ku dingin
" i know, kaya gini aja, aku udah seneng " sahut Kaivan
Ponsel ku terus berdering, aku tahu itu pasti Ardo yang sedang menelpon ku. Sebenarnya aku takut kalau panic attack dia kumat, tapi ku rasa, itu tidak akan jadi masalah, karena Evalyn dan kedua sahabatnya ada disana
Aku menghela nafasku, hari yang sangat berat. Kalau tahu begini, aku tidak akan menghindari Kaivan dan mengobrol dengannya saja di Cafe. Jadi aku tidak perlu juga melihat Ardo yang sedang bersama Evalyn, dan yap, semuanya akan berjalan biasa saja.
" Kamu masih inget sama Bungeoppang yang waktu itu suka kamu beli gak? Masih buka loh tokonya, mau? " ucap Kaivan yang menawari ku cemilan.
Aku spontan mengangguk, karena perut ku terasa sedikit perih, mengingat tadi aku hanya menenguk kopi.
Kaivan yang dengan semangatnya, melajukan mobilnya untuk cepat sampai. Begitu sampai, Kaivan melarang ku turun, hanya dia yang turun dan memesan.
Aku kembali mengeluarkan ponsel ku, dan ku lihat ada 20x panggilan dan 57 spam chat dari Ardo.
Dreett~ Drett~~
Ardo kembali menelpon..
Gwen : apa?
Ardo : kamu dimana? Di cafe sama di kost gak ada
Gwen : kenapa emang?
Ardo : Gwen, plis, semua gak yang kaya kamu liat
Gwen : oh, jadi tadi yang aku liat itu cuma lagi syuting film apa gimana?
Ardo : sekarang cepet kasih tau kamu dimana? Kamu sama Kaivan kan?!
Suara Ardo mulai meninggi dan juga agak sedikit gemetar, menunjukkan suara yang panik, cemas dan takut
Gwen : bukan urusan kamu

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET CAKE (( SOOKOOK )) | *END*
Romancehubungan yang dingin, kembali menjadi hangat hanya karena sepotong kue manis.