TPTSD Chapter 43

0 0 0
                                    

Penerjemah dan Editor: Han

"Hei, kau baik-baik saja?"

" ... ... Yah, uhuk, uhuk."

Merasa pita suaranya kering seperti gurun, Chloe terbatuk sebelum berbicara. Aeon memberinya segelas air di meja samping tempat tidur, dan Chloe langsung mengosongkan seluruh gelas sembari memejamkan matanya seolah-olah ia telah menemukan oasis.

"Hu, terima kasih ... Di mana kita?"

"Ini kantorku. Karena kau tidak bangun bahkan setelah kapal berlabuh, aku hanya bisa membawamu ... Itu sekitar 17 jam yang lalu."

Aeon berkata sambil melihat jam di dinding untuk mengukur waktu. Apakah sudah malam lagi? Chloe memandangi tubuh berseragam pasien dengan muram dan mencari pakaiannya sendiri yang ia bawa dari rumah. Untung saja sudah terlipat rapi bersama barang-barangnya di atas nakas.

Aeon memberi perintah untuk mengusir bawahannya yang sedang berdiri dengan melambaikan tangannya. Saat ia hendak pergi, Aeon menghentikannya sejenak dan memberikan dokumen yang dipegangnya.

" ... Ah, simpan ini di laci meja kantorku."

Pria yang memegang dokumen itu membungkuk diam-diam dan melangkah mundur. Chloe mengerutkan kening tanpa sadar saat ia merasakan sedikit rasa sakit di pantatnya. Sambil mengusap tulang ekornya, ia berkata.

"Berkat Tuan Presiden, aku bisa melakukan banyak hal seperti menjadi pasien yang belum pernah aku lakukan sebelumnya."

Aeon terdiam mendengar sindiran halus itu sebelum membuka mulutnya.

" ... Tidak perlu malu. Bagaimana keadaan tubuhmu?"

" ... Itu tidak buruk. Aku tidak berpikir kondisiku akan seburuk ini jika aku tidak pingsan saat itu, tapi aku ingat betapa bertekadnya kau untuk meniduriku pada akhirnya."

Seolah-olah ia tidak punya rasa malu, Chloe melirik Aeon dan menatapnya. Aeon-lah yang berada dalam masalah karena hal itu.

"Aku tidak tahu kau akan menjadi segila ini."

" ... Itu ... ... Umm ... ... ... Maaf."

Aeon, yang sudah lama memilih kata-katanya, menghela napas dan meminta maaf.

"Begitulah. Tidak peduli berapa banyak kau melonggarkan bagian belakangku, ini pertama kalinya aku memasukkan sesuatu seukuran Tuan Presiden dan melakukannya. Karena tidak meninggalkan efek apa pun ... obat yang aku minum pastilah Lentyrene. Yang Tuan Presiden lakukan itu benar; jika bukan aku yang meminumnya, aku bahkan tidak akan bisa duduk sekarang. Apa kau sudah lama ingin melakukannya begitu kau dewasa?"

"... ... ."

Aeon tidak dapat menemukan apa pun untuk dikatakan karena perilaku Chloe yang blak-blakan. Chloe mengangkat selimut dan terus bertanya.

"Siapa orang yang mencoba memberi obat padamu? Karena itu Lentyrene, sepertinya niat mereka adalah memastikan apakah Tuan Presiden sungguh sakit."

"Tepat. Beberapa pria menyebalkan mengetahui keberadaanku. Aku yakin mereka hanya mengincarku, bukan penduduk Kekaisaran. Tapi mereka membuat kesalahan besar. Aku mengurus hal-hal kecil sebelumnya dan bertanya-tanya apa yang harus dilakukan ... Apa kau akan berhenti dari pekerjaanmu sebagai dokter?"

Chloe turun dari tempat tidur dan mengumpulkan semua barang dan pakaiannya, seolah-olah ia tidak punya rasa nostalgia dengan rumah sakit ini. Chloe yang sudah mengemasi barang-barangnya keluar tanpa mendengarkan perkataan Aeon sampai akhir, sehingga Aeon menanyakan kelanjutan pekerjaannya.

Pertanyaan Aeon tentang dirinya tetap serius seperti biasanya, dan jawaban Chloe seringan biasanya.

"Saat aku menangani seorang pasien, dia adalah pasienku, kecuali ada keadaan tertentu. Kau tidak bisa menyerah begitu saja setelah mengalami beberapa pengalaman menyenangkan. Dokter Evanchester yang telah berada di rumah sakit sebagai pasien lebih lama dari jam kerjanya akan meninggalkan rumah sakit. Aku punya anggota keluarga yang akan memarahiku karena keluar rumah tanpa mengucapkan sepatah kata pun."

[BL] Sang Phantom Thief Mencuri FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang