29

252 50 4
                                    

Sore hari Rev sedang lembur di RS karna ia sedang mengerjakan beberapa operasi hari itu juga.

"Tuh ada cewek mau diperiksa sama lo doang katanya" ucap Zee pada Rev

"Maksud lo?" tanya Rev

"Hadeh itu ada pasien cewe katanya sakit apa gitu ya tapi mau diperiksa sama lo doang gue udah bilang kalo lo sibuk bang tapi kekeuh harus sama lo" ucap Zee menjelaskan

"Yaudah bentar gue samperin dulu" ucap Rev

"Evelyn?" ucap Rev

"Rev,, Rev mohon tolongin gua rev" ucap Eve memohon

"Maksud lo? oh terus ngapain kesini, kalo gaada apa apa ngapain kesini buang buang waktu gua harus jalanin oprasi buat pasien gua"

"Rev aku kesini cuman mau minta tolong buat gugurin anak ini, ada kan pasti aa obat buat gugurin anak ini"

"Apa apaan? Gue ga pernah racik obat kaya begituan lagian itu anak siapa"

"Aran"

"BANGSAT, APA APAAN LO? JANGAN FITNAH GITU ANJING" triak Rev membuat Zee yang diruangan sebelah terdengar "Duh masalah lagi kayanya" batin Zee

"Aku nggak bohong, aku berani sumpah revv aku mohon gugurin anak ini aku gamau bikin Chika sakit hati" ucap Eve menangis sejadi-jadinya

"BANG ADA APA?" triak Zee

"Sabar" ucap salah satu senior mereka yang bernama Vio

"Lo jawab gue, DIMANA KALIAN NGELAKUIN HAL ITU" bentak keras Rev pada Evelyn

"Bang bang plis sabar dulu ini ada apa? bang ini rumah sakit banyak pasien jangan triak triak" ucap Zee mendorong Rev agar jauh dari Evelyn

"Evelyn" ucap Rev

"Kita nggak sengaja ketemu di jalan aku liat Aran lagi mabuk ya aku samperin tapi pas aku samperin dia malah narik aku aku juga gatau kenapa dia tarik aku, dan habis itu dia bawa aku ke salah satu hotel itu kejadiannya begitu cepat aku sama sekali cuman mau tau kenapa dia duduk sendiri ternyata lagi dengan keadaan mabuk habis itu dia lakuin hal itu ke aku dan aku sama sekali gabisa memberontak tangan aku di tali kaki aku di pegang dia supaya ga kabur aku udah triak minta tolong tapi sama sekali gaada pengurus hotel yang bantuin"

"Bangsat lo, Aran" batin Rev yang serang menatap Evelyn dengan tatapan benci

"Bentar bentar, i-ini kenapa plis?" tanya Zee begitu kebingungan

"Aku mohon revv gugurin anak ini plis kasih tau obat gugurin anak"

"Gue gaakan berani bunuh bayi, apalagi harus kasih ke lo. Ini bener bener gila Evelyn gue gabisa berkata kata" ucap Rev dengan wajah prustasi dan memikirkan kedepannya bagaimana

"Jelasin ulang Ev" ucap Zee lalu Evelyn menjelaskan dari awal seperti tadi

"Anjing" reflek Zee membanting berkas berkas yang ia pegang




*flashback on*

Eve sedang berjalan sendiri stelah berbelanja pada malam hari, tetiba ia melihat seorang lelaki gagah yang duduk di kursi taman sendiri karna menurut Eve ia tau pria itu lalu ia hampiri

"Ran, sendirian aja Chika sama anak lo mana?" tanya Evelyn lalu Aran melihat ke arah Evelyn

"Sayang.. Chika ayo pulang sayang aku kangen" ucap Aran tiba tiba memeluk Eve

"ARAN GUE EVE BUKAN CHIKA, LO MABUK YA?" triak Eve

"Ngomong apa sayang ayo pulang, apa kita mau nginep di hotel? haha" ucap Aran lalu menarik keras lengan Eve dan ia berteriak kesakitan "awss TOLONG TOLONG SAYA ARAN LEPASIN, SAKIT"


Mantan Kekasih (Delshel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang