"Malem malem bukannya tidur malah bengong, ini udah jam 11 malem cel tidur dong" ucap Al menghampiri anaknya yang sedang duduk di kursi sebelah ranjang Kathrina
"Kapan mami bangun ya?" tanya Ashel
"Anak papi yang cantik dan kuat kamu sabar ya nak, mami pasti bakalan bangun papi tau mami orangnya kuat dia juga pasti kuat berjuang shel besok pengecekan tulang kaki mami yang kejepit kita doa in semoga gapapa dan semuanya baik baik aja ya" ucap Al memeluk erat Ashel
"Aamiin pi.."
"Sudah malem tapi belum pada tidur?" tanya Rev menghampiri ruangan yang mereka tempati
"Ini nih anak bandel dibilangin tidur malah gamau"
"Tidur ya shel udah malem, mami gapapa kok"
"Iya ini Ashel mau tidur" lalu Ashel berbaring di sofa pinggir ranjang Kathrina
"Om saya mau bicara sebentar boleh?"
"Boleh"
"Tapi saya hanya mau bicara berdua, apa kita bisa keluar?" tanya Rev
"Boleh sekali" jawabnya lalu keduanya keluar
"Maaf mengganggu waktu istirahat nya om saya cuma mau bicara kalo saya sudah mengecek bagian tulang kaki tante Anin" ucapnya
"Hah kamu sudah mengecek nya? bagaimana nak bagaimana hasilnya" tanya Al
"Om, saya tau om kuat tapi saya tidak tau apakah om kuat mendengar nya? maaf sekali, kaki tante Anin ototnya sudah tidak berfungsi kemungkinan besar bakalan lumpuh"
degggg
"Yaallah" ucap Al tak bisa menahan tangisannya
"Om yang kuat ya" ucap Rev lalu mereka saling berpelukan beberapa menit
(flashback)
Anin, Kathrina, Marsha sedang otw ke studio tempat dimana Ashel bekerja karena mereka inisiatif untuk memberikan bekal makan siang untuk Ashel dan juga sambil bermain namun di jalan terjadi kecelakaan mobil dengan mobil yang mengakibatkan mereka semua luka dan yang paling parah adalah Anin juga Marsha.
Anin mengalami benturan keras di kepalanya yang membuat darahnya berkurang, dan kakinya yang terjepit mobil akibat mobil yang di gunakan terguling ke kiri, Marsha mempunyai luka jahitan di bagian tangan kanan akibat pecahan kaca yang tergores pada tangannya kakinya juga penuh luka dan kepalanya sedikit luka akibat benturan ke arah kaca mobil, dan kathrina luka lecet bagian tangan dan kakinya.
(flashback off)
Dibalik percakapan Rev dan Al ada Ashel yang belum tidur dan menguping pendengaran mereka, rasanya tak tau lagi ia seperti sudah mati rasa air matanya tak keluar tapi hatinya tergores ia terus terusan melamun dan mencerna kejadian yang baru saja ia dengar.
"Saya antar om ke kamar Kathrina ya, om harus istirahat jangan kecapean kasian sama badan om" ucap Rev lalu mereka sama sama masuk ruangan sebelumnya yaitu kamar inap Kathrina
Dan pas sekali mereka membuka pintu ruangan tangisan Ashel pecah.. mulailah dari situ ia menangis sejadi jadinya.
"Sayang? belum tidur" ucap Al
"Shel" ucap Rev yang tau bahwa sang kekasihnya menangis akibat mendengar ucapan mereka
"Nak.. jangan terlalu dipikirin ya sayang papi juga gabisa terima ini tapi ini takdir yang gabisa diubah seandainya takdir bisa diubah papi juga gamau kaya gini" ucap Al memeluk erat sangat Ashel mendengar hal itu tangisan Ashel semakin pecah ia seperti tidak semangat lagi hidup