"kemana lo?" tanya Khaila yang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.
"kerja kak" jawab Khaifan.
"masakin gw dulu baru lo pergi" ucap Khaila tanpa memalingkan wajahnya.
"tap-"
"oh nolak? mau gw kadu in lo ke ayah karna ga mau bantu in kakak sendiri?"
"bukan git-"
"oke gw telfon ayah"
"kak! iya iya, aku masakin"
"kakak mau apa?" sambungnya.
"terserah deh, tau kan gw suka apa aja"
Khaifan hanya mengangguk, lalu pergi menuju dapur.
"semoga belum telat" batin Khaifan.
.....
"kak, makanannya udah aku taruh di meja makan, aku berangkat dulu"
"eh wait"
"kenapa lagi sih"
"hp gw mati, ambilin cas an nya di kamar gw"
"iya"
"nih"
"thankyou, dah sana"
Khaifan langsung berlari keluar dari rumahnya karna takut akan semakin terlambat.
"aduh.. telat setengah jam, belum jalan kesana nya"
.
.
.
.
.
.
.
.
"apa apaan ini Khaifan?! terlambat satu jam! kamu ini baru hari kedua bekerja sudah terlambat selama ini"
"kamu tau?! cafe sampai sekarang belum dibuka karna kamu, yang memasaknya belum juga datang! saya bisa rugi kalau begini"
"m-maaf om, aku minta maaf banget, aku janji ga bakal ulangin kesalahan ini lagi, maaf om"
"baiklah kali ini saya maafkan, tapi ingat jangan diulangi lagi! gaji kamu saya potong separuh sebagai hukumannya"
"om? jangan gitu dong om, saya mohon om"
"sudah, sana kembali ke dapur" Miko beranjak pergi darisana meninggalkan Khaifan.
"ga dirumah, ga disini, dihukumm terus. yaallah.. kenapa gini banget sih cobaannya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sesampainya dirumah.
Pukul 22.00"deres banget hujannya, untung tadi gw bawa jas hujan, kalau gak? pasti gw sampe tengah malem juga ga balik balik, atau mungkin di terobos trus besoknya sakit? iss amit amit" selama berjalan memasuki rumahnya dan menuju kamarnya, Khaifan tak henti hentinya mengoceh.
Cklek.
Khaifan membuka kamarnya, ia menatap dalam kamar tersebut, tempat paling ternyaman baginya tempat dimana yang menjadi saksi semua kesedihannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
antara khaifan dan luka
Fiksi Remaja"kata temen temen gw itu beruntung bisa hidup enak, bokap kaya, rumah gede, nilai selalu tinggi. tapi mereka cuma ngeliat luarnya gitu aja, gaada yang tau aslinya gimna" -khaifan. ....... -Khaifan Dafianka Chandrawinata- Putra bungsu yang ter...