* Note : Judul Bab ini "鬼画符" (Gui Hua Fu) bisa diterjemahkan sebagai "Jimat yang digambar hantu", Istilah ini digunakan untuk menggambarkan tulisan tangan yang sangat buruk dan tidak terbaca, seperti coretan yang dibuat oleh hantu. Bisa juga dikatakan jimat yang gak berguna (palsu). Kalau ada yang tau terjemahkan lain bisa tulis dikomentar.
Wajah penjaga toko berubah beberapa kali sambil menatap kertas jimat di tangan Cheng Qi. Dia menahan diri untuk tidak memaki. "Jimat tak berguna seperti ini adalah benda yang digunakan penipu untuk menipu orang. Tuan Muda, jangan bercanda denganku."
"Tapi jimat ini digambar sendiri oleh Tuan Mudaku, ini sangat hebat." Cheng Qi berkata pada penjaga toko dengan mata polos.
Li Tianyan bilang Jimat Ledakan ini bisa digunakan oleh praktisi bela diri di atas tingkat kedua, kekuatannya setara dengan serangan penuh praktisi bela diri tingkat keenam Houtian, bisa digunakan untuk pertahanan diri, bagaimana mungkin menipu?
Penjaga toko menjawab dengan kesal, "Toko obat kami hanya menerima uang, tidak menerima barter."
"Oh." Cheng Qi akhirnya mengerti, hanya uang yang bisa digunakan untuk membeli barang di toko obat. Dia pun dengan hati-hati menyimpan kembali jimatnya.
Li Tianyan mengusap dagunya, melirik Guan Haoran yang sedang menonton pertunjukan di toko obat. Dia mengambil kertas dan pena di meja, menulis resep dengan lancar, lalu berjalan ke sisi Guan Haoran dan duduk. "Kamu ingin sembuh?"
"Hehe, lebih baik kamu khawatirkan dulu bagaimana caranya membayar tagihanmu." Guan Haoran tertawa dingin. Di saat seperti ini, Li Tianyan masih sempat-sempatnya bercanda dengannya.
"Aku punya cara untuk menyembuhkan penyakitmu, tapi kamu harus membayar tagihan untukku, bagaimana?" Li Tianyan berkata tanpa beban.
Dulu, para tetua di Benua Tianyun selalu membawa harta surga dan bumi untuk memohon pil obat darinya, bahkan rela menunggu lama di depan puncak gunungnya. Sekarang dia menawarkan diri, kesempatan ini tidak boleh disia-siakan.
"Kenapa aku harus percaya padamu?" Guan Haoran menatap Li Tianyan, merasa orang di depannya ini berbeda dengan Li Tianyan yang dia kenal sebelumnya.
"Toh kamu sudah bertemu banyak apoteker dan makan banyak obat aneh, tapi tidak ada hasilnya. Kalau terus begini, kamu mungkin akan lumpuh. Kalau kamu percaya padaku sekali ini, mungkin kamu bisa sembuh. Kalaupun tidak sembuh, aku tinggal di kediaman Li, aku tidak akan lari." Li Tianyan mencoba membujuknya.
Mendengar Li Tianyan bilang dia akan lumpuh, Guan Haoran tanpa sadar menjepit kedua kakinya, ekspresinya pun menjadi ragu. "Kamu yakin resepmu manjur? Jangan kira aku tidak berani macam-macam padamu karena kau orang dari keluarga Li."
"Pasti manjur, tapi tidak akan langsung terlihat hasilnya."
Guan Haoran merasa Li Tianyan sedang membohonginya, tapi dia mendengar Li Tianyan melanjutkan, "Setidaknya kamu harus minum obatnya selama tiga hari berturut-turut baru akan ada hasilnya.""Tiga hari?" Guan Haoran bertanya dengan ragu. Jika Li Tianyan ingin menipunya, dia pasti akan mengatakan waktu yang lebih lama, kalau tidak, bukankah kebohongannya akan terbongkar dalam tiga hari?
Li Tianyan melihat reaksinya dan mengira dia merasa tiga hari terlalu lama. Dia menggelengkan kepala dan berkata, "Paling cepat tiga hari, tidak bisa kurang. Kalau kamu minum obat yang terlalu keras, akibatnya justru akan buruk."
"Aku percaya padamu sekali ini. Kalau dalam tiga hari tidak ada hasilnya, kamu akan menerima pembalasan dari keluarga Guan." Tiga ratus tael perak hanyalah jumlah kecil bagi Guan Haoran, dia lebih peduli apakah Li Tianyan menipunya atau tidak.
"Bagus. Resep dan tagihanku jadi milikmu. Sampai jumpa." Li Tianyan tersenyum puas melihat Guan Haoran mengangguk. Dia menyerahkan resep dan tagihan dari penjaga toko ke tangan Guan Haoran, lalu berbalik dan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Rebirth of a Wasteful Bastard
FantasyLi Tianyan secara tidak sengaja terlahir kembali di Benua Hengwu, menjadi anak haram dari keluarga praktisi bela diri. Dia tidak hanya kehilangan semua kultivasinya, tetapi juga menjadi sampah dengan lima elemen spiritual. Ayah kandungnya yang breng...