Nyonya Tua

76 5 0
                                    

Paviliun Taiqing, yang biasanya sepi dan hanya dihuni oleh beberapa pelayan, hari ini ramai dipenuhi orang karena kedatangan sang pemilik. Para istri, selir, tuan muda, dan nona muda dari berbagai penjuru kediaman keluarga Li berbondong-bondong datang, ingin mencuri perhatian dan mengambil hati Nyonya Tua.

Meskipun Tuan dan Nyonya Tua Li sudah tidak lagi mengurus urusan keluarga, keduanya adalah pendekar tingkat tinggi dengan kekuatan Tahap Kelima Xiantian. Barang sisa yang diberikan Nyonya Tua saja sudah cukup membuat orang lain iri hati, jadi siapa pun akan berusaha menyenangkan hatinya.

Ruang luar paviliun Taiqing kini sudah dipenuhi orang. Di barisan depan duduk para istri dari keenam Tuan Li, sementara di belakang mereka adalah para selir dan anak-anak dari istri-istri tersebut.

Nyonya Tua Li, Duan Qin, duduk di kursi utama dengan secangkir teh di tangannya. Ia hanya tersenyum mendengarkan sanjungan dan obrolan ringan orang-orang di sekitarnya, namun matanya yang tajam mampu melihat isi hati mereka semua.

Meskipun usianya sudah hampir seabad, Duan Qin masih terlihat cantik dan anggun, menunjukkan bahwa ia pastilah seorang wanita yang sangat mempesona di masa mudanya. Sayangnya, aura pendekar tingkat tinggi yang kuat di sekelilingnya membuat orang sulit untuk merasa dekat dengannya.

"Nyonya Tua sudah kembali cukup lama, kenapa Tianzhou dan Tianyan belum juga datang?" tanya Nyonya Sun Xiang, istri Tuan Kedua Li, dengan nada prihatin. Namun, matanya melirik ke arah Nyonya Hong yang duduk di sebelah Nyonya Tua.

Sun Xiang adalah istri sah Li Kun. Sejak keluarga pertama mengambil alih kendali keluarga Li, ia dan suaminya diusir dari kediaman. Sun Xiang masih menyimpan dendam tentang hal ini, dan tentu saja senang melihat Hong Man dipermalukan.

Namun, Hong Man menanggapi pertanyaan Sun Xiang dengan tenang, "Tianzhou sedang memeriksa arena latihan bela diri hari ini dan akan segera kembali.  Tianyan juga sudah disuruh orang untuk dipanggil."

"Tianyan benar-benar semakin sombong. Bahkan untuk memberi salam pada Nyonya Tua, dia harus dipanggil dulu," celetuk Nyonya Lin yang duduk di belakang Sun Xiang.

Suaminya sudah memberi tahu bahwa Li Tianyan kebetulan sedang keluar hari ini, dan orang-orangnya sudah menunggu di tengah jalan untuk memberi pelajaran pada Tianyan. Memikirkan hal ini, Nyonya Lin tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya.

"Li Hong juga belum kelihatan. Apa dia juga harus dipanggil?" sindir Nyonya Chen Tang, istri ketiga Tuan Li, sambil menatap Nyonya Sun dengan tatapan menghina.

Jika saja Sun Xiang tidak begitu tidak becus, mana mungkin seorang selir berani bicara seenaknya di sini.

"Hong'er sedang sakit dua hari ini."  Nyonya Lin terdiam mendengar ucapan Nyonya Chen. Li Hong terluka karena dipukuli oleh si sampah Li Tianyan. Sudah sebulan dirawat tapi masih belum bisa berjalan dengan baik. Jika Nyonya Tua sampai tahu, apa yang akan beliau pikirkan tentang Li Hong?

"Bagaimana kabar Tianzhou akhir-akhir ini? Kalau dia sibuk,  bilang saja padanya untuk tidak terburu-buru kembali." Nyonya Tua Li melirik para wanita di bawahnya, namun akhirnya hanya berbicara pada Nyonya Hong di sampingnya.

"Merupakan berkah bagi Tianzhou dicintai oleh Nyonya Tua," jawab Hong Man dengan senyum anggun, melihat sikap Nyonya Tua yang begitu jelas.

Dia tahu betul bahwa Nyonya Tua selalu punya standar tinggi. Tentu saja, tidak ada satu pun wanita di ruangan ini yang bisa menarik perhatiannya. Untungnya, ia memiliki dua putra yang hebat. Bakat bela diri Tianzhou adalah yang terbaik di antara semua anak muda keluarga bangsawan, dan cepat atau lambat seluruh keluarga Li akan berada di tangannya. Belum lagi Cheng'er.

Begitu Cheng'er memiliki posisi yang kuat di Sekte Dewa Tianfan, seluruh keluarga Li akan bergantung padanya. Dengan kedua putranya bekerja sama, keluarga Li pasti akan melampaui keluarga Zhao dari Kota Yun. Tentu saja, Nyonya Tua akan memihaknya.

[BL] Rebirth of a Wasteful BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang