[BL] Rebirth of a Wasteful Bastard

Perjamuan Ulang Tahun bagian kedua

Benar saja, perhatian Cheng Qi langsung tertarik pada meja yang penuh dengan makanan lezat. Dia mengambil sumpit dan langsung memasukkan seluruh bakso ke dalam mulutnya. Saat dia makan dengan gembira, dia melihat Tuan Muda Guan, yang pernah dia temui di toko obat, diam-diam muncul di samping Li Tianyan.

"Tuan Muda Guan, lama tidak bertemu. Sepertinya penyakitmu sudah sembuh total," Li Tianyan telah menyadari kehadiran Guan Haoran saat dia berjalan ke arah mereka.

"Ini semua berkat Tuan Muda Li," Guan Haoran berkata sambil tersenyum menyanjung.

Resep Li Tianyan memang manjur. Sebelumnya, para apoteker hanya memberinya banyak obat penambah stamina, yang justru memperparah masalahnya. Jika bukan karena Li Tianyan, dia mungkin masih mengonsumsinya.

"Karena sudah sembuh, sebaiknya kurangi konsumsi barang-barang seperti itu," Li Tianyan melirik Guan Haoran. Bau yang keluar dari tubuh pria ini seperti pil afrodisiak berjalan.

Guan Haoran merasa malu dilihat seperti itu. Tatapan Li Tianyan jelas-jelas menunjukkan rasa jijik. Demi menjaga reputasinya, Guan Haoran menjelaskan dengan suara rendah, "Tuan Muda Li salah paham. Sebelumnya, saya mengonsumsi Pil Api Sejati, berharap bisa mendapatkan akar api secara ajaib. Sayang sekali, saya tidak memiliki keberuntungan itu. Akarnya tidak tumbuh, malah merusak tubuh saya."

"Pil Api Sejati? Apa itu? Kurasa kamu telah ditipu," Li Tianyan mengerutkan kening. Apa itu Pil Api Sejati? Dia belum pernah mendengarnya.

Bahkan jika nama pilnya berbeda, apa pun yang berhubungan dengan akar spiritual sangatlah berharga. Bahkan di Benua Tianyun, tempat yang tidak kekurangan tumbuhan spiritual, Rumput Pembersih Roh yang dapat menghilangkan akar spiritual yang tidak diinginkan selalu diperebutkan oleh para tetua hebat setiap kali muncul. Apalagi tumbuhan spiritual yang belum pernah terdengar yang dapat menumbuhkan akar spiritual. Jika itu benar-benar ada, Guan Haoran tidak akan bisa mendapatkannya.

Guan Haoran sudah curiga sebelumnya, dan sekarang Li Tianyan mengatakannya secara blak-blakan, keraguan di hatinya semakin bertambah. "Apakah Tuan Muda Li punya bukti?"

Orang yang merekomendasikan ibunya untuk menemui kultivator abadi itu adalah keluarga dari pihak ibunya. Setahu dia, banyak keluarga di Kota Yun mencari pil spiritual dari sang ahli. Beberapa sepupunya yang berusia di bawah sepuluh tahun baru-baru ini mulai mengonsumsi berbagai jenis pil atribut sebagai persiapan untuk Seleksi Sekte Abadi berikutnya. Jika dia langsung memberi tahu ibunya bahwa sang ahli itu penipu, mungkin tidak ada yang akan mempercayainya.

"Akar spiritual adalah akar dari energi spiritual, dan juga merupakan hal penting bagi manusia untuk berkomunikasi dengan langit dan bumi. Sejak zaman kuno, hanya ada kasus akar spiritual campuran yang dibersihkan dari akar yang tidak diinginkan, tetapi itu karena mereka memiliki takdir abadi, bakat, dan seberapa jauh mereka dapat melangkah di jalan mereka sendiri adalah takdir pribadi mereka. Jika kamu tidak memiliki takdir abadi,  mengkonsumsi pil dan obat-obatan spiritual sebanyak apa pun akan sia-sia," Li Tianyan menggelengkan kepalanya.

Guan Haoran tidak begitu mengerti kata-kata ini, tetapi Cheng Qi, yang menguping di samping Li Tianyan, tampaknya merasakan sesuatu.

Melihat Guan Haoran masih bingung, Li Tianyan memutuskan untuk mengubah pendekatannya. "Begini, jika memang ada obat yang bisa menumbuhkan akar spiritual setelah dikonsumsi, apakah Sekte Abadi masih perlu datang ke dunia fana setiap sepuluh tahun untuk memilih murid dengan akar spiritual?"

"Mereka akan menggunakan obat spiritual untuk membina keturunan mereka sendiri, dan mereka tidak akan kekurangan murid. Mengapa mereka perlu menyebarkan jaring secara luas untuk mengumpulkan manusia fana yang dapat berkultivasi?"

Guan Haoran tiba-tiba mengerti. "Saya memang bodoh. Saya tidak berpikir sedalam Tuan Muda Li. Dikatakan bahwa sang ahli itu berasal dari Sekte Abadi dan sedang berkelana. Saya pikir saya benar-benar bertemu dengan orang yang mulia."