Awal dari segalanya

18 2 4
                                    

Mereka semua berkumpul di ruang tamu, apalagi semua sudah terbongkar

" Mulai ceritanya Opa" Pinta Jendral

" Hasan berusia 2 tahun saat Angga dan Rani membawanya ke rumah, saat itu Marko berusia 3 tahun. Di tambah lahirnya kalian Keluarga Wicaksono menjadi lengkap"

" Apa bang Hasan tahu? Kalau dia-? "

" Hasan berusia 8 tahun saat itu dan dia dewasa sebelum waktunya. Saat dia tahu Angga berkata hal ini tidak pernah di ungkit, Hasan adalah anak kita anak ke 2 keluarga ini dan kenyataan ini tidak bisa diubah oleh siapapun. Tapi hal itu ter ungkit dan terjadi dengan mendadak dan merupakan hari ulang tahun Angga dan terakhir pula kami bersama"

~

*Flashback 7 Tahun lalu*

Mansion Wicaksono Jakarta, keluarga besar sedang berkumpul untuk menyambut 2 anak Wicaksono yang hari ini sudah menyelesaikan S1 di Amerika

Di tempat pendaratan, terlihat helikopter bewarna hitam yang akan mendarat tak lama setelah mendarat pintu helikopter pun terbuka turunlah 2 pemuda dari dalam sambil menenteng koper masing-masing

Lalu mereka masuk ke dalam mobil yang akan mengantarkan mereka ke depan Mansion, tempat tinggal mereka itu sangat luas dan jarak lapangan pendaratan ke depan rumah memakan waktu 10 menit

Kembali ke dalam rumah, Rani menegakkan tubuhnya melangkah dari ruang keluarga ke pintu rumah berjalan perlahan-lahan

Sesampainya di depan pintu, dibukanya pintu besar itu dan nampak sudah 2 pemuda yang berjalan pelan menghampiri Bunda tercinta

" Bunda, bagaimana Bunda selalu tahu sebelum kami datang hem" Kekeh Hasan dan Marko sambil merengkuh Ibunda tercinta.

( Hasan 20 tahun Marko 21 tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Hasan 20 tahun Marko 21 tahun)

Pagi hari, di halaman Mansion yang luas terdapat 2 pemuda yang sedang joging mengelilingi halaman depan sambil bercanda

" Lanjut S2 atau bantu Ayah di perusahaan mas? "

" Bantu Ayah, kalau kamu? "

" Mas bantu Ayah aku membantu mu, setuju brother " Mereka berbincang sambil melangkah ke dalam rumah

" Mas bantu Ayah aku membantu mu, setuju brother " Mereka berbincang sambil melangkah ke dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Jendral & Jeandra 11 Tahun)

( Jendral & Jeandra 11 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Ciko & Jiko 10 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Ciko & Jiko 10 Tahun)

Saat sampai di meja makan Hasan melihat keluarga besar sedang kumpul bersama untuk sarapan, di depan TV terlihat 4 bocah SD sedang menonton spongbob

" Halo gendut & kurus~ jam berapa sekarang!? Kenapa tidak cepat bersiap kesekolah? " Ledek Hasan, nono & nana yang diejek gendut dan ciko & jiko yang diejek kurus mendelik sebal

" Lihat saja di masa depan! Kita akan lebih tampan dari abang! "

" Heleh, cepat pakai sepatu dan sarapan!"

" Bibi tina, apa mereka belum bisa pakai sepatu sendiri? "

" Mereka masih kecil tuan muda"

" Kalau tidak dibiarkan kapan mau belajar "

" Dasar manja"

" Kenapa kamu kembali kesini bang! Aww" Rengek ciko saat pipinya dicubit Hasan

" Hahahaha Hasan jangan jahil, kasian mereka" Ujar Marko

" Kalian berisik sekali" Ujar joy

" Ada apa nak? " Tanya bunda

" Itu Bunda Mami, lihat badan mereka yang satu gemuk yang lainnya kurus"

" Kau ini, selalu saja menjahili adek-adek mu"

"Lihat saja , dimasa depan kami akan jadi tampan" Sentak nono dianggukin 3 saudaranya

" Tidak ada yang sayang pada kita" Rengek mereka ber 4

" Sudah-sudah "

" Dengar, Bunda akan selalu menyayangi anak-anaknya muah~" Hasan & Marko memeluk Bunda mereka sambil mencium pipinya

"Kami rindu banget sama Bunda"

"Aku juga merindukan kalian, kalian tidak akan meninggalkan Bunda kan"

"Asal Bunda tidak memeberikan aku makan seperti si gendut itu"

"Hahaha" Marko tak henti tertawa

.
.
.
.
*TBC

Terkadang Ada Kesenangan Terkadang Ada KesedihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang