BAB 7

279 27 3
                                    

Vera yang sedang berada dikamar ia baru  selesai mandi.

"Ahhh...segar nya  abis mandi sebaiknya aku segera pakai baju"ucap nya mengenakan pakaian yang sudah tersusun rapi diremari.

"Wahh bagus baguss ternyata baju nya seperti nya ini bermerek semua tidak bisa aku bayangkan yang yang dikeluarkan Tante Santi untuk baju baju ini aku harus sangat berterima kasih setidak nya Tante Santi tidak seperti anak nya yang kejam,dingin tidak berperasaan itu"ucap nya lagi  dengan mencaci suami nya itu.

"Aku bingung harus apa sekarang aduhh"gumam nya setelah rapi dengan dres  selutut dengan lengan pendek.

"Apa aku ke dapur aja apa ada kerjaan yang harus aku kerja kan...."

_________

"Lihat apa yang aku lakukan pada mu wanita murahan aku tidak bisa puas jika tidak melihat kau menggantikan nyawa kekasih ku, jika aku lepas kan sungguh enak diri mu berkeliaran sedangkan kekasih ku meninggal kan aku selama nya sialann anak pembunuh bajingan!!!" Geram Arga ketikan melihat cctv didalam kamar nya itu.

Ia sengaja menaruh cctv agar dia tau apa yang dilakukan Vera selama berada dikamar nya ia lihat Vera hanya berleha leha dikasur  tertidur lelap diatas kasur itu  dengan mata terpejam dengan tangan mengepal dan tatapan tajam pada layar laptop didepan nya.

Tokkk

Tokkk

Tokkk

Tokkk

Teralihkan pada suara ketukan pintu itu dan ia melihat ayah dan ibu nya memasuki ruangan kerja nya dengan ia tetap duduk dikursi kebesaran nya sebagai seorang CEO di perusahaan nya.

"Sedang apa kau nak ibu baru masuk sudah diberi tatapan tajam begitu saja"ucap Bu Santi sembari duduk disofa yang berada diruangan itu diikuti dengan sang suami.

"Tak ada, tapi perlu ibu tahu hari hari ku sekarang dan kedepannya akan membuat suram wajah ku ini karena menikah dengan anak pembunuh itu"geram Arga yang masih stay melihat layar laptop nya itu.

"Kau tidak boleh seperti itu nak, kalian sudah menikah lebih baik buka hati mu untuk nya seperti nya dia anak baik baik cocok juga dengan mu"saut pak Wijaya pada sang anak.

Arga yang mendengar apa yang dikatakan ayah nya tertawa

" Apa kata ayah?! Membuka hati? Untuk anak pembunuh itu? Sampai kapan pun aku tidak akan menerima nya, sekarang aku menerima menikah dengan nya karena aku akan membuat dia menderita ingat itu sampai dia yang mau mengakhiri hidup nya sendiri!!"

"Astagaaa...sayang anak mu ini susah sekali dinasehati"jawab pak Wijaya dengan menggeleng geleng kepala nya tidak menyangka anak yang dulu ramah tamah menjadi seperti ini ia maklumi karena anak nya kehilangan sang kekasih yang ia amat cintai.

"Itu juga anak mu yah, sudahh sudah terserah padamu Arga, ibu hanya ingin memberitahu mu ibu dan ayah akan kembali ke negara z untuk mengurus perusahaan properti ayah harus mengurus nya"ucap Bu Santi menjelaskan niat nya

"Ibu juga minta kamu jangan terlalu keras pada Vera, tidak salah nya kamu memberikan ibu cucu dulu"sambung nya lagi dengan senyum manis agar sang anak tidak semakin membara amarah nya.

"Cih sudii sekali aku memiliki keturunan pada rahim nya!"jawab nya dengan tidak berperasaan

"Ahh sudah lah Bu percuma ibu meminta itu pada nya, biar kan dia berpikir kita ini sudah tua setidaknya bahagianya kita kamu berikan cucu"sang ayah angkat bicara.

"Jika kalian menginginkan cucu aku akan membuat nya, tapi tidak dengan wanita itu!!"ucap tegas Arga pada sang ibu dan ayah nya.

"Kapan ibu dah ayah berangkat?" "Aku antar kebandara"ucap nya dengan datar tanpa melihat pada ibu nya maupun ayah nya.

"Tidak usah nak, ibu dan ayah berangkat sekarang kau urus saja pekerjaan Disini yang belum selesai karena acara pernikahan mu"saut ayah nya dan berdiri diikuti Bu Santi.

"Iyaa sayangg, kamu baik baik ya disini jaga kesehatan jangan terlalu banyak pikiran, dan ingat ibu pengen cucu dahhhh" setelah mencium pipi kanan kiri Arga, Santi sengaja membisikan itu lalu pergi dengan berlari kecil karena ia tau pasti anak nya itu Akan menggerutu lagi.

Hanya punggung ayah nya yang terakhir ia lihat dengan tak satu kata patah lagi, ia hanya bisa menggeleng geleng kepala nya saat mengingat ucapan terakhir ibu nya.

Rasa nya ia sangat jijik membayangkan memiliki anak dari seorang anak pembunuh, yang ia impikan itu memiliki anak dari kekasihnya Mera dengan hidup bahagia dengan keluarga kecil yang Arga sudah impikan sejak mengenal mera.

_______

Sementara itu...

Disebuah kamar bernuansa hitam mix coklat dengan aroma elegan terlihat Vera yang sedang membaringkan tubuhnya karena ia tidak tau harus melakukan apa.

Ia sempat mendatangi dapur dan melihat para pelayan yang sedang melakukan aktivitas sehari-hari nya, ia bertanya apakah ada yang harus ia lakukan dirumah ini agar ia tidak merasa tidak enak karena hanya diam saja.

Namun sang kepala pelayan mengatakan bahwa diri nya tidak diperbolehkan oleh nyonya Santi untuk bekerja atau bantu membersihkan seluruh rumah ini, ia cukup hanya ikut menyajikan sarapan dan makan malam saja.

Maka dari itu ia hanya bisa mengangguk dan kembali ke kamar nya dan merebahkan tubuh nya karena terlalu lama berdiam dia merasa mengantuk  hingga akhir nya tertidur pulas ia tidak menyadari jika diri nya sedang diawasi dan hal buruk akan mendekati nya.

_________








Alooo alooo manteman kaget banget akuu ternytaa bakalan lumayan rame gini huhu....

Srry bngtt baruu up lagi dari sekian lama nyaa yang masih stay baca aku usahain bklan sering up yaa....

TERIMA KASIH BNGT BUAT YANG VOTE+FOLLOW AKU😘🌷.

Pantengin terus yaa.....
Jangan lupa vote shere and komenn see u><





HENTIKAN TUAN ARGA ||•21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang