pertemuan pertama yang tak terduga

66 8 0
                                    


Lee Jeno, seorang dokter muda di Rumah Sakit Umum Seoul, dikenal karena dedikasi dan keahliannya yang luar biasa.  Rambutnya yang hitam selalu rapi disisir, dan seragam dokter putihnya selalu bersih dan terlipat dengan sempurna.  Dia adalah gambaran profesionalisme, kecerdasan, dan kebaikan hati.  Senyumnya yang lembut dan mata yang cerah selalu menenangkan pasien yang cemas.  Sore itu, seperti biasanya, ia menyelesaikan pekerjaannya dengan teliti, memeriksa catatan pasien dan menyiapkan peralatan untuk operasi besok pagi.

Tiba-tiba, sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan pintu darurat rumah sakit.  Seorang pria keluar dari mobil itu.  Pria itu tinggi dan tegap, dengan aura yang dingin dan mengancam.  Rambutnya berwarna gelap, dan matanya tajam seperti elang.  Dia mengenakan setelan hitam yang mahal, dan sebuah luka menganga di lengan kirinya yang berlumuran darah.  Lee Jeno, yang melihat dari jendela, langsung menyadari ada sesuatu yang tidak beres.  Bukan hanya luka di lengannya, tetapi juga aura berbahaya yang terpancar dari pria itu.

Pria itu, Na Jaemin, masuk ke UGD dengan langkah pasti.  Darah segar mengalir deras dari lukanya, meninggalkan jejak di lantai yang mengkilap.  Jeno segera menghampiri, merasa jantungnya berdebar kencang.  Bau darah dan aroma parfum mahal yang tajam memenuhi hidungnya.  Ia profesional mengobati luka Jaemin, jari-jari tangannya cekatan membersihkan darah dan menjahit luka dengan rapi.  Sepanjang waktu itu, Jaemin hanya diam, matanya yang tajam mengamati setiap gerakan Jeno.  Tidak ada ekspresi di wajahnya, hanya tatapan dingin yang membuat Jeno merinding.

Setelah luka Jaemin dijahit, Jeno menuliskan resep obat dan memberikan instruksi perawatan.  Jaemin mengambil resep itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun, kemudian menatap Jeno dengan tatapan yang sulit diartikan.  Ada sesuatu yang misterius dan menarik dalam tatapan itu, yang membuat Jeno merasa penasaran dan sedikit takut sekaligus.  Sebelum Jaemin pergi, ia meninggalkan selembar kartu nama di meja Jeno.  Nama yang tertera di kartu itu adalah Na Jaemin.  Tidak ada profesi, hanya nama.  Jeno hanya bisa menatap kartu nama itu, bertanya-tanya siapa sebenarnya pria misterius itu.  Pertemuan singkat itu telah meninggalkan kesan yang mendalam di hatinya, sebuah perpaduan antara ketakutan dan ketertarikan yang tak terjelaskan.





maaf babnya pendek, guys! aku lagi berjuang melawan deadline dan kurang tidur

mafia dan dokter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang