rahasia yang terungkap

38 6 0
                                    




Keesokan harinya, suasana di rumah sakit terasa tegang.  Insiden penembakan di atap rumah sakit semalam telah menyebarkan ketakutan dan kekhawatiran di antara para staf medis.  Bisikan-bisikan tentang Na Jaemin dan dunia bawah tanahnya semakin keras.  Jeno, yang menjadi saksi bisu peristiwa itu, merasa semakin terjerat dalam pusaran bahaya yang tak terduga.  Ia mencoba untuk fokus pada pekerjaannya, tetapi pikirannya terus melayang ke Jaemin, ke rahasia yang tersembunyi di balik penampilannya yang dingin dan misterius.

Ia memutuskan untuk mengunjungi Jaemin di rumahnya.  Alamat yang tertera di kartu nama itu, meskipun samar, cukup untuk membimbingnya.  Rumah Jaemin terletak di sebuah kawasan elit, jauh dari hiruk-pikuk kota.  Rumah itu besar dan megah, dengan halaman yang luas dan taman yang terawat dengan baik.  Namun, di balik keindahan itu, Jeno merasakan aura yang gelap dan mencekam.

Jaemin menyambut Jeno dengan tatapan yang sulit diartikan.  Ada kelembutan di matanya, tetapi juga ketegangan yang tak tersembunyi.  Ia mengajak Jeno masuk ke dalam rumah, sebuah rumah yang dipenuhi dengan kemewahan dan keheningan yang mencekam.  Rumah itu tampak kosong, sunyi, tanpa tanda-tanda kehidupan lain selain Jaemin.

"Saya ingin tahu lebih banyak tentang Anda," kata Jeno, suaranya sedikit gemetar.  Jaemin menatapnya dalam-dalam, seolah-olah sedang membaca pikirannya.  "Saya tahu," jawab Jaemin, suaranya rendah dan berat.  "Saya tahu Anda penasaran."

Jaemin menceritakan kisah hidupnya, kisah yang penuh dengan kekerasan, pengkhianatan, dan kehilangan.  Ia menceritakan tentang masa kecilnya yang sulit, tentang bagaimana ia harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah-tengah keluarga yang penuh dengan intrik dan perebutan kekuasaan.  Ia menceritakan tentang bagaimana ia terpaksa terjun ke dunia mafia, bagaimana ia harus membunuh dan mencuri untuk melindungi dirinya sendiri dan orang-orang yang ia cintai.

Jaemin menceritakan tentang kematian orang tuanya, sebuah pembunuhan yang hingga kini masih menjadi misteri.  Ia menceritakan tentang bagaimana ia harus mengambil alih bisnis keluarganya, bagaimana ia harus berhadapan dengan musuh-musuh yang haus akan kekuasaan.  Ia menceritakan tentang bagaimana ia harus mengorbankan banyak hal untuk mencapai posisinya saat ini, tentang bagaimana ia harus hidup dalam ketakutan dan kecemasan yang konstan.

Jeno mendengarkan dengan saksama, merasa iba pada Jaemin.  Ia menyadari bahwa Jaemin bukanlah monster yang ia bayangkan.  Ia adalah manusia yang kompleks, dengan masa lalu yang kelam dan luka yang dalam.  Ia adalah korban dan pelaku sekaligus, terjebak dalam lingkaran setan yang sulit untuk dilepaskan.

"Saya tidak ingin hidup seperti ini," kata Jaemin, suaranya bergetar.  "Saya lelah dengan kekerasan, dengan pengkhianatan, dengan ketakutan.  Saya ingin hidup yang normal, hidup yang tenang dan damai."  Jaemin menatap Jeno dengan mata yang berkaca-kaca.  "Anda... Anda adalah satu-satunya harapan saya," katanya.  "Anda adalah orang yang baik, dan jujur.  Saya... saya ingin melindungi Anda."

Jeno terdiam.  Ia tidak tahu harus berkata apa.  Ia merasa iba pada Jaemin, tetapi ia juga masih takut.  Ia tahu bahwa Jaemin adalah seorang mafia, dan ia tahu bahwa dunia mafia adalah dunia yang berbahaya.  Namun, ia juga mulai merasakan sesuatu yang lebih dalam untuk Jaemin, sesuatu yang melampaui ketakutan dan ketertarikan.

Tiba-tiba, suara sirine polisi memecah keheningan.  Jaemin langsung tegang.  "Mereka datang," bisiknya.  "Kita harus pergi."  Jaemin menarik tangan Jeno dan mengajaknya melarikan diri.  Mereka berlari melalui lorong-lorong gelap rumah itu, menghindari pengawasan polisi.  Mereka bersembunyi di ruang bawah tanah, di tempat yang gelap dan lembab.  Jeno merasa jantungnya berdebar kencang.  Ia tidak pernah merasa setakut ini sebelumnya.

Di ruang bawah tanah, Jaemin mengungkapkan rahasia besarnya.  Ia adalah putra dari seorang bos mafia terkenal yang telah dibunuh oleh musuh-musuhnya.  Ia telah mengambil alih bisnis ayahnya, dan ia telah berjuang untuk bertahan hidup di tengah-tengah permusuhan dan pengkhianatan.  Ia telah melindungi Jeno, bukan hanya karena ia tertarik padanya, tetapi juga karena ia melihat Jeno sebagai simbol harapan, sebagai orang yang dapat membantunya keluar dari dunia gelap itu.  Rahasia itu membuat Jeno semakin terjerat dalam bahaya, tetapi juga semakin tertarik pada Jaemin.  Ia menyadari bahwa ia telah jatuh cinta pada seorang mafia.




mafia dan dokter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang