abang jie

152 19 2
                                    

Jisung pun melangkahkan kedua kakinya ia bawa tubuhnya agar berjalan masuk kedalam rumah besar milik kedua orang tuanya itu.

"Jie pulang" seru jisung yang membuat kedua orang tuanya dan satu adiknya pun menoleh kearah pintu.

Sedangkan adiknya dilijat dari raut wajahnya yang cemberut menatap tidak suka abangnya yang baru saja pulang.

Jisung pun berjalan kearah mereka bertiga dengan raut wajah datarnya yang sedikit dilipat.

"Dari mana?" Satu pertanyaan yang dilontarkan oleh buna kesayangannya itu, dengan menggunakan nada jaemin tak seperti nada hangat biasanya.

"Maaf" jawab jisung yang enggan menatap raut wajah sang buna yang berada didepannya.

"Jelasin" perintah jaemin.

"Tadi lele sakit perut buna..... dirumahnya ngga ada siapa siapa dia cuma sendirian jadi jisung langsung kerumahnya" jaemin pun menghela nafas dan langsumg memegang kedua lengan anak sulungnya itu.

"Abang? Gapapa kalau kamu emang nolongin pacar kamu, tapi seenggaknya kamu harus ngabarin adek kamu.... untung aja dia sama sion, coba kalau sendiri? Gimana kalau adek kamu kenapa napa?" Nasehat jaemin yang hanya diangguki oleh jisung.

"Maaf buna...... maaf adek abang udah ninggalin kamu, tapi karena kamu lagi sama om jadi abang pikir kamu bakal baik baik aja makanya abang tinggal" jelas jisung dengan sedikit kedua sudut bibirnya yang ia tarik agar menampilkan senyuman.

"NGGA MAU! YUYU MASIH MARAH!!!" Yushi pun memalingkan wajahnya dari arah jisung.

Ia hanya kesal, kalau tau tidak pulang dengan abangnya lalu untuk apa ia menunggu lama lama dan berkelahi dengan rasa bosannya.

Dengan membuang nafasnya jisung pun menghampiri adik kecilnya itu.

"Udah yaa... maafin abang, nanti abang kasih apa aja deh sama yuyu ya?" Jisung pun mencubit pipi mulus sang adik.

"ENGGA!!! JANGAN SUAP AKU ABANG JIE....." yushi pun masih mempertahankan muka kesal sekaligus cemberutnya itu.

"Beneran nieh ngga mau?" Tanya ulang jisung dengan wajah meledeknya itu.

" okey, sampai yang aku minta belum ada..... aku masih marah sama abang!"

"Ya udah iya gapapa dehh, mau apanih jadinya?"

"Mau kucing tiga" kekeh yushi.

"SETUJU!" teriak jaemin kegirangan membuat ketiga orang disana menautkan alisnya bersama sama.

"Ihhh bunaaaa kan yuyu yang minta kenapa buna yang seneng banget kayanya..?" Rengek yushi yang langsung berglendotan dilengan abangnya itu.

"Ya emang ngga boleh gitu? Rumah ini kan-" ucapan jaemin pun terpotong

Sontak ketiga ayah dan anak itu pun berkata

"Punya buna......."

"Nah good pinter!" Jawab jaemin senang kepada suami dan anaknya itu.

"SIAP KANJENG RATU!" Mereka pun kembali berteriak dan membawa tangan kanannya untuk hormat.

"Hahahahah"

"Buna kok tambah gembul ya bun....." tanya yushi yang langsung menghampiri jaemin lalu ia me noel noel dan mencubit pipi bunanya itu.

"Ihhh apaa!" Kesal jaemin.

"Yang, kayanya kita perlu priksa deh siapa tau kan?" Titah jeno yang langsung mendapat anggukan dari anak bontotnya itu siapa lagi kalau bukan yushi, ahh jisung jadi teringat kekasih manisnya yang juga sedang hamil.

OM SION?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang