Sudah satu minggu setelah Sion tak muncul sama sekali apalagi untuk menghubungi yushi.
Yushi pun sudah lelah mencari dan bertanya tanya, sampai ia juga bertanya kebaradaan sang pacar kepada bubu dan halboeji jamal tapi nihil mereka hanya berkata 'Sion baik baik saja kau tenang saja' hanya itu yang mereka katakan tanpa mau memberi tahu keberadaan dari pacarnya itu.Sekarang adalah hari minggu, yushi terus saja berbaring di dalam kamar tanpa mau pergi kemana kemana. Jaemin yang melihat anak bungsunya pun juga jenuh sendiri
"Sayang ayo turun, temenin buna beli kue mau ngga?"
"Malesss buna...yuyu mau tiduran aja"
"Terus buna sendirian?"
"Eummm ya udah deh buna.."
Yushi pun beranjak dari tidurnya dan mengambil cardigan biru miliknya, lalu ia pakai dan menyusul jaemin.
Mereka berdua pun berjalan berdampingan menuruni tangga, dengan yushi yang menggandeng lengan bunanya agar lebih berhati hati.
"Kita mau ke toko mana bun?" Tanya yushi
"Punya titi taro aja gimana?" Yushi pun mengangguk semangat.
Mereka akhirnya pergi ke toko kue milik shotaroo adiknya jaemin, mereka pergi menggunakan mobil alphard putih milik jaemin dengan dibawakan oleh sang supir dan satu penjaga.
Yushi memandangi jalanan di siang hari ini,ia
jadi teringat hari hari sebelumnya, ia selalu berpergian entah kemana saja dengan omnya ah maksudnya pacarnya itu. Dia berharap omnya itu segera kembali, entah dimana sang pacar sekaligus omnya itu berada.Yushi selalu berfikir jernih, mungkin saja pacarnya itu di beri pekerjaan oleh kakeknya di luar negeri, dan berakhir tak bisa melihat ponsel sama sekali, jadi pacarnya tak bisa mengubunginya.
"Sayang~ lagi mikirin apa hm?" Tanya jaemin dengan memegang bahu kanan yushi.
Yushi yang terkejut pun segera menghadap jaemin dan tersenyum sedu.
"Ah gapapa buna...." jaemin sebenarnya tak tega melihat anaknya ini tidak bersemangat bahkan ceria seperti sebelumnya.
"Sayang~" yushi pun mulai berkaca kaca dengan tangannya yang terus menggenggam erat tangan jaemin.
"Buna....." yushi sudah tak bisa membendung air matanya kembali, sekarang ia benar benar menangis.
Dengan jaemin yang langsung memeluk erat sang anak.
"Hiks buna..... yuyu hiks kangen omm hiks" ucap yushi dengan airmata yang sudah memenuhi wajahnya itu.
Jaemin elus sayang surai dan bergantian punggung yushi.
"Sayang... gapapa ya? Yuyu bisa.... buna yakin, kalau udah waktynya kamu pasti bisa bertemu om kamu lagi sayang" jaemin yang mencoba menenangkan anaknya. Bagaimana ini jaemin bingung lihat lah anaknya ini, bahkan baru ditinggal satu minggu sudah seperti ini, apalagi untuk 8 tahun kedepan?
"Kenapa harus nunggu? Kenapa ngga kaya biasanya? Yuyu ngga suka ditinggal kaya gini buna hiks" ucap yushi dengan mengusak wajahnya yang dipenuhi air mata.
"Sayang.... maaf" jaemin kembali memeluk erat anaknya.
"Hiks buna....." dengan yushi yang kembali menangis, wajahnya pun kembali dibanjiri oleh air mata.
/♡♡♡
"Loh kaka?" Shotaro pun menghampiri sang kaka dan anaknya yang sudah masuk kedalam toko kuenya, mereka masih berada di depan pintu.
"Kak? Tumben banget nih kesini" sapa shotaro yang langsung memeluk sang kaka yang tengah hamil itu.
"Aku pengin makan roti buatan kamu" jawab jaemin dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM SION?
Fanfiction"om.... emang gapapa ya? yuyu takut dimarahin buna sama ayah"-yushi. "udah ini enak ko.. percaya sama om"-sion Comingsoon "Om? Hiks bangun om" -yushi "Kamu kenapa disini?" -sion "Aku di culik sama orang orang besar hiks"- yushi ♡ "Om gila? Kenapa ba...