Lagi-lagi ada suatu hal yang membuat Joanna kesal. Sepanjang dia berjalan dari depan sekolah menuju koridor kelas 11, hampir semua siswi di sini memiliki style rambut yang sama, diikat satu dengan pita pink sebagai aksen di kepala mereka, ala-ala coquette girl. Joanna langsung membuka Instagram dan memeriksa postingan Daniela, dan seperti yang dia duga, cewek itu memang memposting style rambut seperti itu. Padahal, tidak mengganggu Joanna sih, tapi tetap saja, dia tidak suka.
Hingga akhirnya, Joanna menemukan sosok si trendsetter itu.
"Caper banget sih lo," cibir Joanna.
Daniela, yang tengah duduk di depan kelasnya, tidak mendengarnya karena telinganya memakai headphone dan pandangannya fokus pada ponselnya.
Joanna merotasikan bola matanya, agak kesal. Apalagi akhir-akhir ini Juwi dekat dengan Daniela, tidak masalah, ia hanya sedikit tidak suka dengan itu.
"Eh, sombong banget!" Joanna berteriak di depan Daniela.
Daniela masih tidak mendengar, jadi Joanna dengan kesal melepas paksa headphone yang tengah digunakan Daniela. Cewek itu terkejut, langsung berdiri dan menaruh headphone itu di lehernya.
"Ada apa?" tanya Daniela dengan nada tenang.
"Dih!" Tentu saja Joanna melengos kesal, "sehari tanpa caper nggak bisa ya?" katanya.
Daniela ingat betul kejadian waktu itu, ketika Joanna sempat menegurnya di toilet perkara semua orang mengenakan cardigan abu, dan pikirannya kembali bertanya-tanya tentang sosok didepannya ini, Ngapain sih dia urusin hidup orang lain?
"Maksudnya apa ya?" tanya Daniela bingung.
"Lo itu norak, tau nggak?" kata Joanna dengan nada tinggi.
Koridor kelas yang mulai ramai langsung terfokus pada mereka berdua. Beberapa siswa menatap ke arahnya.
"Ada yang salah sama gue?" tanya Daniela dengan tenang, masih mencoba untuk menghindari konfrontasi lebih lanjut.
"Eh, eh! Stop, stop, jangan ribut!" Beruntung, Juwi datang tepat waktu.
"Jo, ngapain sih?" bisik Juwi ke Joanna.
"Temen baru lo tuh caper terus, risih gue liatnya," gumam Joanna, sambil berjalan pergi karena merasa sudah puas mengungkapkan kekesalannya pada Daniela.
"Joanna emang gitu orangnya, nggak usah dimasukin hati," kata Juwi kepada Daniela.
"No problem," jawab Daniela sambil tersenyum kecil, meskipun di dalam hatinya, dia tetap merasa kesal dengan sikap Joanna.
"Dan, gue duluan ya?" kata Juwi, kemudian langsung mengejar Joanna.
"Joan, tunggu!" teriak Juwi sambil mengejar Joanna yang sudah berjalan menuju kelas.
Sepertinya hari ini semesta sedang tidak berpihak padanya, baru juga jalan beberapa langkah kedepan, tak sengaja ada yang menabraknya, membuat Joan nyaris terjatuh. Juwi yang melihat kejadian itu langsung menghela napas, pasrah. Dia tahu mood Joanna bisa berubah begitu cepat.
"Maaf, maaf!" ujar gadis yang tadi menabraknya dengan cepat.
Baru saja Joan hendak marah, Juwi langsung menariknya ke tempat lain, menghindari keributan lebih lanjut.
▪︎ ▪︎ ▪︎
Sepuluh menit lagi waktu istirahat habis, namun saat Janu melewati kelas 11 IPS 4, ia tidak melihat Joanna di tempatnya. Joanna biasanya duduk di bangku paling belakang, jadi Janu melihatnya dari pintu belakang kelas.
Ia pun masuk, hanya ada Juwi di dalam kelas.
"Juwi?" panggil Janu, "Joan kemana?"
"Nah, itu dia, kebiasaan banget si Joan kabur lagi pasti," jawab Juwi santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUT OF THE BLUE | 05 LINE
FanfictionIf something happens out of the blue, it's completely unexpected. BXG AREA FIKSI NO SALTY JUST FOR FUN HAPPY READING