3. THE GIRLS WHO CHOSE TO REMAIN SILENT

740 43 2
                                    

Siapa yang belum pernah menjadi korban Riki Nathaniel di angkatannya? bukan korban buli melainkan korban baper, Riki tidak bermain-main, apalagi menggoda perempuan, namun kenapa Riki bisa mendapat julukan buaya itu?

Sikapnya yang penuh perhatian di balik wajah cool, ketika berhadapan dengan kaum hawa, semua love language diborong, bisa banget buat nyaman di dekatnya, mereka bilang Riki sudah another level masalah menghadapi para siswi di sini, tapi tidak bisa juga dikatakan pro player.

Kalau dari sudut pandang Riki, ia hanya memperlakukan wanita selayak mungkin.

Seperti sekarang contohnya. Anak-anak futsal tengah bermain di lapangan indoor, tidak begitu ramai yang menempati tribun karena mereka hanya melakukan sparing, salah satunya adalah Yerisha, gadis mungil yang memilih tribun sebagai tempat pelariannya dari aktivitas di luar yang tertuju pada Danila, apalagi di jam-jam bubar sekolah, ada fansign gratis dadakan, ia akan pulang ketika Danila sudah pergi, sengaja seperti itu agar tidak berpapasan.

 Anak-anak futsal tengah bermain di lapangan indoor, tidak begitu ramai yang menempati tribun karena mereka hanya melakukan sparing, salah satunya adalah Yerisha, gadis mungil yang memilih tribun sebagai tempat pelariannya dari aktivitas di luar y...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Yerisha Kei)

Bukan gadis yang cukup famous seperti Danila, bukan juga sejenis Joan, ia hanya gadis biasa saja di sekolahnya, tidak ingin berurusan dengan BK yang mencoreng nama baiknya.

Tapi kesialan justru menimpanya, bukan karena bertemu Danila di sini tapi bola yang tengah di oper kesana kemari terlempar keluar lapangan hingga ke arah tribun dan mendarat tepat di kepala Yerisha, gadis yang sedang melamun itu kemudian tersadar dengan keterkejutannya.

"Awww." ringisnya pelan sambil memegang kepalanya yang terkena bola.

Seketika sparing berhenti saat salah satu pemainnya menghampiri Yerisha, Riki yang kebetulan satu kelas dengannya, hari ini mereka baru bertemu lantaran cowok itu dispensasi untuk pertandingan futsal antar sekolah pekan depan.

"Maaf banget, Yer." ucap Riki penuh sesal, kemudian Riki berlutut di depannya seraya mengecek keadaan Yerisha yang terpaku seribu bahasa.

Matanya mengerjap pelan karena tiba-tiba Riki di depannya dengan jarak sangat dekat seperti sekarang juga tubuhnya terasa di kunci oleh cowok itu.

"Yer?" panggil Riki sedikit menaikkan volume suaranya, khawatir Yerisha tidak baik-baik saja karena hanya diam tanpa respon.

"E- em- itu- lo ngapain sih di sini?" pada akhirnya Yerisha tersadar bahkan mendorong dada bidang cowok itu dengan tangan mungilnya, Riki tak bergerak sedikitpun, energi Yerisha tak sebanding dengannya.

Riki tidak menjawab, ia kembali menanyakan keadaan Yerisha "Lo gak papa kan? sakit gak?" tanyanya seraya menepuk-nepuk puncak kepala Yerisha.

"Enggak kok." Yerisha menepis tangan Riki dari kepalanya.

"Serius?"

Yerisha mengangguk meyakinkan Riki.

"Sorry banget tadi gue terlalu semangat kayaknya sampai bolanya keluar lapangan." ucap Riki yang masih di posisi yang sama.

OUT OF THE BLUE | 05 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang