chapter IV
Sabil tak mau menggunakan uang dari Lian, ia tak akan membuat balas budi kali ini.
Jikalau ada saran, mengapa Sabil tak mengembalikan saja uang itu, maka Sabil sudah melakukan nya namun.. pada akhir nya Lian akan mengirimnya dua kali lipat, tentu Sabil tidak mau.
Sabil masih memegang uang, dan ia juga masih mempunyai uang tabungan, sisihan uang sakunya dulu.. lihatlah, sekarang berguna bukan?
Sabil pun memesan gojol untuk menuju ke supermarket, di rumah ini tak ada fasilitas transportasi, juga dari Lian, Sabil pun tak ingin meminta nya.
Setelah sampai, Sabil segera mengambil apa saja yang ia perlukan juga Lian, ia mengambil bahan masakan, dapur, dan kebutuhan lainnya.
Satu setengah jam berlalu, sekarang pukul 13.39 Sabil sudah berada diparkiran supermarket, ia kini memesan grab mobil. Untuk membewa barang-barang belanjaan nya ini.
Menunggu lima menit, akhirnya mobil itu sampai, Sabil pun memasukkan barang belanjaan itu ke bagasi dibantu oleh pak driver.
Diperjalanan, Sabil sedikit bertanya.. entah pertanyaan template atau apa, Sabil benci suasana sepi.
"Suami neng kemana emangnya? Belanja bulanan gini kok gak nemenin?" Tanya driver tersebut, panggil saja pak Wan.
"Kerja pak, lagi belum bisa nemenin aja." Jawab Sabil sopan.
"Kayaknya lagi hangat-hangatnya pernikahan, neng." Celetuk pak Wan, Sabil mengangguk mengiyakan.
"Iya pak, baru tanggal dua puluh lima kemarin." Ucap Sabil.
"Tuh kan bener, hahaha.." pak Wan kini tertawa mendengar tebakannya yang benar.
"Feeling bapak kuat juga ternyata." Sabil menimpali.
"Jelas atuh, neng." Pak Wan ternyata juga seorang yang jumawa abis.
Setelah sampai dirumahnya Sabil segera menata semua itu dengan rapi, ia juga membersihkan sekeliling rumah..
Selesai dengan semuanya Sabil pun duduk di sofa ruang keluarga, helaan napas lelah terdengar berulang-kali disana.
"Cape juga ya." Monolog Sabil
Sabil pun mengingat total belanjanya, "402.090,00" cukup banyak untuk seorang Sabil yang harus menghemat ini..
Sabil tak bisa berterus-an seperti ini, ia harus mencari pekerjaan agar bisa mengembalikan uang tabungan yang ia ambil sebagian tadi, juga uang pegangan.
Namun.. pekerjaan apa yang bisa Sabil tekuni? Sabil pun ingin merahasiakan ini dari Lian, toh katanya urus kehidupan masing-masing.. sekalian tidak diberitahu juga tidak apa kan?
Ia coba bertanya pada istri Paul, hanya istri Paul lah yang bisa menjadi teman dekat Sabil.. walau tak dekat-dekat sekali, namun mungkin ia bisa membantu Sabil kali ini.
★★★
Malam ini Sabil sudah siap dengan makan malam nya, ia memasak tumis kangkung dan ayam asam manis.
![](https://img.wattpad.com/cover/383407449-288-k31621.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan SEMESTA || end
Fanfic"GAKKKK!!!" "jalan semesta apalagi ini, tuhan?" batin keduanya.. lagi-lagi perjodohan.. dengan orang yang tidak dikenali pula. Sabil dan Lian korban kali ini-- namun.. jika lelaki yang keras kepala dan perempuan yang cerdas ini bersatu? who is win...