Kala itu, ketika Jennie mendengar semua kebenarannya...
Pagi itu ketika Jennie sedang menghabiskan sarapannya. Ibu Seo di seberang sana, hanya mengawasi gerak-gerik Jennie.
Tidak ada yang aneh, putri asuhnya itu bersikap seperti pagi-pagi lainnya. Yang sedikit berubah adalah, Jennie yang tidak terlalu banyak bertanya tentang suaminya. Selebihnya, seperti biasa.
"Jennie?" Panggilan Ibu Seo menginterupsi sarapannya.
Jennie mengangkat kepala dan menatap orang yang memanggilnya. "Ya?"
Terlihat gugup, Ibu Seo menarik napas lebih dulu sebelum berkata. "Apa perlu Ibu meminta Kim Jisoo pulang untuk beristirahat?" Tanyanya hati-hati. "Tadi Jisoo belum sempat sarapan. Kamu sangat cemas jika suamimu melewatkan sarapannya bukan? Perlu Ibu minta suamimu untuk pulang sekarang?"
Jennie tak bereaksi lebih, dengan tenang dia menjawab.
"Biarkan saja, Bu. Dia akan pulang jika masih menganggapku sebagai istrinya."
Ibu Seo kembali mengulum bibir. Namun dadanya bergemuruh tidak tenang. Ini tidak bisa dibiarkan!
Sudah terciprat air, bukankah tidak apa jika basah sekalian?! Ahhhh!!! Anak itu juga, kenapa malah meninggalkan istrinya lagi tanpa penjelasan. Kim Jisoo... setelah ini kamu harus berterimakasih padaku! Dumel Ibu Seo dalam hati.
Ibu Seo tahu apa yang sedang dipikirkan Jennie dalam tenangnya itu. Mungkin segala keraguan dan keasingan yang selama ini ia rasakan semakin hari semakin jelas. Ibu Seo pun yakin, jika Jennie sudah mengetahui bahwa sosok lelaki yang berada di sisinya sekarang, adalah sosok yang berbeda. Ditambah lagi, Jennie sudah mengingat siapa sosok yang terus datang dalam kepingan-kepingan mimpinya.
Dia... yang dimimpi ku, Kim Jihoon kan, Bu? Begitulah mulut Jennie kembali menyebut nama si biadab itu.
"Jennie. Ibu tahu apa yang kamu pikirkan." Ucap Ibu Seo sembari mencoba menggenggam tangan dingin Jennie.
"Benar. Apa yang terlintas dipikiranmu itu benar. Semuanya akan lebih jelas jika kamu mau mendengarkanku, Jennie."
Tidak ada tanggapan. Jennie hanya diam dengan pandangan kosongnya.
"Jennie, maukah kamu mendengar penjelasan dari Ibu lebih dulu? Tapi Ibu mohon, kamu harus mendengarkannya dengan tenang. Jangan membuat baby di dalam perutmu gelisah." Tambahnya sambil ikut mengusap perut Jennie yang sedikit mengeras.
"Yang perlu kamu ingat dan percayai sepenuhnya, Kim Jisoo adalah suamimu. Dia suamimu sekarang. Kim Jihoon hanya sosok masa lalumu yang harus kamu lupakan."
Kepala Jennie langsung berputar 90 derajat, matanya menyipit.
"Ibu... Kim Jisoo... menipuku. Dia---"
Ibu Seo menggeleng. "Bukan dia. Tapi Ibu dan Daddy-mu yang telah menipumu, Jennie. Maafkan kami." Raut Ibu Seo begitu sendu, menggelayut penuh penyesalan. "Kim Jisoo juga korban di sini. Dia tidak sepenuhnya salah."
Jennie membuang muka, tidak mau Ibu Seo tahu jika sebutir air telah lolos dari matanya.
"Kami, terpaksa melakukan semua ini agar kamu terbebas dari belenggu obsesi Jihoon, Jennie. Kami mencoba menyelamatkanmu dari manusia biadab itu. Cukup dia menyakiti putri tercinta kami. Tuan Hyunbin, Daddy-mu selalu berusaha menjauhkan dirimu dengan Jihoon. Tapi selalu gagal hingga ide gila itu muncul, Jennie. Awalnya Ibu tidak setuju dengan ide gila Daddy-mu itu yang ingin mengubah ingatanmu. Terlalu beresiko. Namun dengan adanya kecelakaan itu, semuanya benar-benar mendukung ide gila Tuan Hyunbin. Kami---juga Jisoo yang terlibat, dengan berat hati memaksamu melupakan Jihoon dengan merekayasa ingatanmu, mengubahnya dengan ingatan tentang sosok Kim Jisoo."

KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me | Jensoo ✔️
Hayran KurguKarena sebuah tragedi menimpa kakak kandungnya hingga membuatnya koma entah sampai kapan, Kim Jisoo, terjebak dalam suatu konspirasi jahat yang diciptakan oleh ibunya sendiri. Padahal sudah bertahun-tahun Kim Jisoo diasingkan dan tak dianggap. Hingg...