bab 11 promise🍃🍃

93 34 9
                                    

Tidak semua kejujuran akan  mudah untuk diungkapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak semua kejujuran akan  mudah untuk diungkapkan.
Beberapa hal justru  tetap harus menjadi rahasia.

Andana membaringkan tubuh Killa dengan hati-hati agar tak mengusik tidur lelapnya.
Sementara Jisoo hanya memperhatikan dari belakang, sampai lelaki itu kembali berbalik ke arahnya.

"Terimakasih An," ucapnya.

Hingga Andana mengangguk sebagai jawaban. Keduanya kemudian berlalu secara beriringan keluar dari kamar Killa.
Tepat di depan pintu utama sepasang mata yang menatap keduanya begitu tajam.
Dadanya naik turun tak beraturan dengan dua tangan yang terkepal erat disisi tubuh.

Tapi keduanya tak terpengaruh, sedikit mengucapkan terimakasih disusul kalimat perpisahan. Andana berlalu begitu saja melewati tubuh Taehyung  tanpa berniat mencampuri urusan keduanya, setidaknya itu yang diinginkan Jisoo darinya.

"Baru ingat rumah?  Kau membawa Killa  begitu saja tanpa kabar dan ijin dariku? Dua hari aku mencari keberadaan kalian." Ucap Taehyung, ia menjeda sejenak kalimatnya sebelum kembali melanjutkan.

"Ralat, hanya Killa. Aku bahkan tak peduli denganmu. Sekalipun kau akan pergi selamanya bersama selingkuhan mu itu. Ingat Jisoo kau bisa melakukan apapun yang kau mau. Setahun dua tahun bahkan seumur hidupmu itu untuk bersama pria brengsek mu itu. Tapi jangan pernah libatkan Killa untuk menjadi bagian dari kelakukan kalian, kau harus ingat! Aku tak pernah sekalipun melibatkan Killa dalam hubunganku bersama Jeana!"  Taehyung berucap panjang lebar, ia ingat bagaimana dua hari ini ia bagai kebakaran jenggot untuk mencari kabar keduanya karena tiba-tiba saja ia kehilangan kontak terutama Killa.
Jelas ia marah, bagaimana Jisoo membawa Killa begitu saja tanpa ijin darinya hingga dua hari, termasuk juga dengan pembantunya yang belum nampak saat ini. Dan yang lebih membuatnya marah adalah Killa yang berada dalam gendongan Andana saat kembali.

Jisoo menghela nafasnya lelah, memang benar ia baru saja kembali kerumah setelah  dua hari dari kejadian itu. Bukan apa-apa tapi Killa butuh waktu untuk menyembuhkan trauma atas kejadian yang hampir melukainya. Begitupun dengan sang art yang harus ia liburkan sementara untuk penyembuhan karena mengalami cidera saat melakukan perlawan demi melindungi Killa.
Dua hari itu Jisoo memilih menginap di apartemen pribadi miliknya ditemani Andana.
Dan pikiran Taehyung cukup liar untuk menyimpulkan semuanya.

"Oke, aku minta maaf. Aku tak akan mengulanginya lagi." Ucap Jisoo malas berdebat, ia memilih kembali menuju kamar miliknya.

"Maaf kau bilang, semudah itu?" Taehyung dengan cepat mencengkram lengan sang wanita hingga membuat Jisoo kembali berbalik.

"Lalu apa yang kau mau brengsek, tidak bisakah kau membiarkan aku untuk beberapa saat. Jangan berlagak kau peduli dengan mencampuri urusan ku Kim. Tetap pada batasanmu brengsek!" Jisoo berujar sembari menjauhkan tubuhnya dari jangkauan Taehyung. Angan-angan kasur yang empuk harus musnah seketika saat ia harus melayani perdebatan yang Taehyung mulai.

"Aku hanya bertanya kemana kau membawa Killa sialan! Sudah ku katakan bahwa aku sama sekali tidak peduli denganmu. Dan apa tadi kau bilang? Rupanya kau lupa siapa disini yang selalu mencampuri urusan siapa. Ingat Jisoo, jangan pernah mencoba untuk membawa Killa jauh dariku. Kau selalu menang atasku, tapi tidak dengan Killa." Usai mengatakan kalimat itu, Taehyung berlalu meninggalkan Jisoo begitu saja. Bahkan ia dengan sengaja membiarkan pundaknya bertabrakan  dengan milik Jisoo hingga sang istri hampir terhuyung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

promise (I want you stay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang