Renjun berjalan dengan riang sembari membawa bunga kesukaan sang ibu untuk mendengar kabar baik dari dokter yang menangani sang ibu.
Saat sampai di ruangan rawat winwin, renjun pun melihat para perawat melepaskan alat-alat yang ada di tubuh ibunya itu hingga bunga yang dia bawa jatuh begitu saja.
"Ada apa ini?" Kagetnya dengan airmata yang mengalir bagaikan keran bocor.
"Maafkan saya Gege, ibumu sudah berpulang ke maha kuasa beberapa menit yang lalu." Ucap sungchan selaku dokter yang menangani winwin. Renjun mendengar hal itu lantas melihat kearah tubuh kaku sang ibu dan diapun langsung memeluk tubuh tanpa nyawa itu.
"Mama hiksss.... Kenapa mama melakukan ini ma hiksss... Kenapa mama pergi meninggalkan renjun sendirian hiksss... Mama hiksss... Mama tidak boleh meninggalkan renjun begini ma hikss..." Tangis renjun membuat siapapun yang mendengarnya pasti juga merasakan rasa kehilangan yang sama besarnya debtan renjun.
Setelah beberapa menit, renjun telah selesai mengurus semua biaya di rumah sakit dan diapun membawa winwin ke peristirahatan terakhir sang ibu, dia pergi sendiri dan disambut dengan beberapa orang yang dia kenal di pekuburan itu, termasuk oleh Yangyang dan adiknya.
Renjun hanya terdiam dengan airmata yang masih mengalir dari matanya itu, bahkan dia memegang erat foto winwin yang tersenyum itu, sekarang dunianya benar-benar sangat hancur dan gelap tanpa adanya siapapun lagi, dia benar-benar sendirian saat ini.
Yangyang yang melihat juga sangat sedih begitu pula dengan winter yang ikut melihat penguburan winwin. Tak jauh dari perkuburan itu, terlihat jeno yang juga mengetahui kabar itu langsung ikut walaupun tidak terlalu dekat. Juga jaemin yang berada didalam mobilnya dan menyaksikan semua itu. Bahkan dia mengepalkan tangannya karena melihat sang sepupu disana.
Setelah selesai di kuburkan, renjunpun bersimpuh di makam winwin dan mengelus batu nisan sang ibu.
"Mama, sekarang Mama sudah tidak sakit lagi bukan? Walaupun mama pergi dan meninggalkan renjun sendirian. Tapi, setidaknya renjun senang Mama tidak sakit lagi. Renjun janji akan bahagia dan menjalani hidup dengan baik untuk Mama." Ucap renjun lalu diapun menghapus airmatanya yang mengalir keluar.
Yangyang mendekat pada sahabatnya itu lantas diapun mengelus bahu sang sahabat.
"Kau tidak sendirian ren, kau punya aku dan winter." Ucap yangyang. Dan renjun hanya diam saja.
"Gege tidak akan pernah sendirian. Winter akan menemani Gege." Ucap winter tersenyum tapi bagi renjun semua hal-hal yang dilakukan untuk menghiburnya hanya dia abaikan. Karena semua hal yang sangat menyakitkan terjadi silih berganti didalam hidupnya. Seolah-olah dia tak diizinkan untuk bahagia. Mulai dari harus mengikhlaskan jeno menikah dengan orang lain dan kepergian sang ibu. Terlepas dari siapa ayahnya, dia merasa saat ini hidupnya benar-benar sendirian dan sunyi tanpa ada cahaya sama sekali. Tapi biar begitu dia harus tetap hidup dengan baik sesuai janjinya dengan sang ibu.
Di tempat berbeda terlihat seorang pria setengah baya yang tengah mendengarkan salah satu asistennya.
"Saya berhasil melenyapkannya sesuai permintaan tuan, dan juga saya juga sudah mendengarkan kabar kematiannya secara langsung, dia juga sudah dikuburkan."
"Baguslah, setidaknya sampai akhir aku menjaga janjiku dengan baik pada pimpinan, dan yuta tak akan tahu lagi mengenai anaknya, sekarang kita hanya bisa fokus dalam melenyapkan anaknya."
"Baik tuan, saya akan mencari kesempatan yang bagus untuk melenyapkan anaknya tanpa ada kecurigaan siapapun."
"Bagus, lakukan yang terbaik maka kau akan mendapatkan bayaran lebih dariku."
"Pasti tuan."
Kembali lagi ke pemakaman winwin, terlihat Yangyang dan winter membawa renjun pergi dari makam itu dan jenopun mendekat untuk melihat makam winwin sembari meletakkan bunga kesukaan winwin.
"Maafkan saya imo, saya membuat Renjun menderita dan sendirian. Sementara saya berjanji akan selalu bersamanya pada imo. Saya benar-benar orang yang jahat bagi anak imo. Maafkan saya imo, tapi saya akan pastikan untuk selalu bersama dengan anak imo, saya rela melakukan apa saja imo. Imo harus percaya pada saya." Ucap jeno lalu diapun membungkuk dan pergi. Jaemin yang melihat jeno.pergi lantas turun dari mobilnya lalu diapun meletakkan setangkai mawar biru diatas makam winwin, mawar biru yang dia sempat beli tadi pagi.
"Selamat siang imo, maaf karena saya datang saat imo sudah tak ada seperti ini, dan imo juga tak mengenal saya. Saya Na Jaemin, saya janji akan menjaga anak imo, imo bisa percaya pada saya. Anak imo tidak akan sendirian, saya pastikan akan selalu bersamanya. Saya harap bunga mawar biru itu adalah sebagai janji saya yang imo pegang. Saya tahu anak imo orang yang berusaha tegar tapi dia sangat rapuh. Jadi izinkan saya menjaganya dan membiarkan dia bersandar pada saya. Karena itu janji saya pada bibi saya juga. Dan sekarang juga kau akan menjadi bagian dari janji saya. Saya akan sering datang bibi." Ucap jaemin lalu diapun membungkuk dan pergi dari area pemakaman itu.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to you vol.2 (jaemren)
FanfictionHuang Renjun terpaksa melepaskan kekasihnya yang menikah dengan orang lain, hingga dia bertemu Na Jaemin dan kisah cinta mereka dimulai, akankah mereka dapat bersatu atau renjun akan kembali melepaskan? Mpreg! Bxb Boyslove Homopobic Pair: jaemren, n...