ii. THAT GIRL
Pria itu berdiri dengan siku bertumpu pada ambang jendela. Sudah hampir satu jam lamanya dia bertahan pada posisi itu. dibawah sana terlihat beberapa siswa yang sudah berseragam lengkap berjalan keluar asrama secara berkelompok kearah gedung utama sekolah mereka.
"Liam, kau tidak bersiap-siap?" tanya Zayn teman satu kamar diasrama nya itu. pria itu, Liam akhirnya beranjak dari posisinya dan berbalik menatap Zayn yang sedang membenarkan dasinya didepan cermin.
"ya, aku akan segera berpakaian." Jawab Liam dan mendapatkan anggukan dari Zayn.
Liam segera memakai kemeja lalu dilapisi dengan blazer biru gelap yang memiliki lambang sekolahnya dibagian dada kiri.
"Liam, bisakah kau memakai seragammu dengan benar?" tegur Zayn yang selalu melihat Liam dengan dasi longgar dan kemeja yang tidak pernah dia masukkan kedalam celananya. Berbeda sekali dengan Zayn yang selalu memperhatikan kerapihan.
Pada akhirnya Zayn hanya bisa menggeleng lemah saat Liam hanya mengedikkan bahunya acuh.
"aku dengar akan datang siswi baru dikelas kita." Ujar Zayn, "siapa?"
"entahlah. Aku juga belum tahu siapa namanya. Tapi, yang aku tahu dia adalah anak dari Jack McCalleb." Liam terhenyak sejenak saat mendengar nama itu. tentu saja Zayn tahu tentang segala info terbaru yang bahkan belum beredar disekolah nya. itu karena Zayn adalah anak dari kepala sekolah disekolahnya. Jadi, wajar jika Zayn mendapat julukan tuan-yang-serba-tahu oleh Liam.
"Jack McCalleb? Pria tua yang tinggal dirumah besar dipinggir kota?" tanya Liam memastikan.
"ya, pria tua itu."
"bukankah dia hanya tinggal sendirian selama ini? kupikir dia sudah tidak memiliki sanak keluarga lagi." Liam menyampirkan tas punggung kebahunya. Mereka berdua keluar kamar bersama lalu Zayn mengunci pintu nya sebelum mereka melanjutkan perjalanan menuju gedung utama.
"entahlah. Kita lihat saja nanti."
***
Gadis itu terus memandang seluruh ruangan dimana dia sedang duduk sekarang. kakinya terus bergerak untuk sekedar menghilangkan rasa bosannya.
"kau gugup?" tanya seorang wanita berkacamata persegi dengan map hitam ditangannya. Wanita itu duduk dibalik meja yang berada didepan gadis itu.
"not really." Jawab gadis itu, "good."
Wanita itu menutup map hitam itu dan menaruhnya diatas meja lalu melepas kacamata perseginya, "jadi, ini kali pertamamu masuk sekolah umum?" tanya nya seraya memandang ramah pada gadis itu.
Gadis itu mengangguk, "menurut berkas yang kudapatkan dari tempat dimana kau belajar sebelumnya. Kau cukup pintar, dilihat dari keseluruhan nilaimu. Dan kuharap kau bisa mempertahankannya." Wanita itu masih tersenyum ramah kepada gadis itu.
"ya, akan kuusahakan, Mrs. Malik."
"bagus. ah, ya! ini jadwal mu selama satu semester ini, dan ini kunci lokermu, Miss McCalleb."
Gadis itu menerima selembar kertas juga kunci berbandul nomor 1112 yang diberikan oleh Mrs. Malik. Mrs. Malik beranjak dari kursi dan membuat nya mengikuti Mrs. Malik berjalan kearah pintu keluar.
Saat Mrs. Malik membuka pintu, dua orang pria siswa baru saja melintasi mereka.
"Mr. Styles!"
Dua orang itu seketika berhenti saat Mrs. Malik memanggil nama—yang mungkin—salah satu dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLYAN [LIAM's] [ON HOLD]
FantasyShe is not an ordinary girl. She is different. She is... Illyan.