v. HALLOWEEN
"apa diperbolehkan memakai pakaian seksi seperti itu?" tanya Illyan saat melihat Natasha memakai kostum cat-woman yang seksi, "tentu saja. Saat Halloween adalah saat dimana semua murid dibebaskan berkreasi."
Illyan duduk bersandar pada kepala ranjangnya dan membuka novel yang belum sempat dia baca, "kau tidak bersiap-siap?" tanya Natasha saat menyadari bahwa Illyan masih lengkap memakai piyama pink yang penuh dengan gambar kepala beruang coklat, "tidak."
"serius?"
"ya. lagipula, aku malas sekali dengan pesta semacam itu. intinya, aku tidak suka pesta." Jelas Illyan tanpa mengalihkan pandangannya dari novel, "tapi, ini kan Halloween pertamamu disini. Kau tidak boleh melewatkan kesempatan ini, tahu."
Illyan menutup novelnya lalu menaruhnya diatas meja. Dia melipat kakinya diatas kasur, "tidak, terimakasih. Aku masih ada esai dari Mr. Tyson yang belum kuselesaikan." Natasha menghela napasnya lelah sambil mengangkat kedua tangannya keudara tanda menyerah.
"baiklah. Tapi, kalau kau tiba-tiba berubah pikiran sebelum jam dua malam nanti, kau bisa mencariku atau menelponku. Okay?"
"okay."
Lalu Natasha pun keluar meninggalkan Illyan seorang diri didalam kamar. Illyan sama sekali tidak terusik dengan keheningan malam seperti ini. karena faktanya, Illyan memang selalu sendiri seperti ini sebelum dia memutuskan untuk masuk kedalam sekolah umum seperti ini.
Setelah satu jam dia habiskan untuk membaca novel, akhirnya Illyan menyerah. Dia mulai merasa bosan, tapi dia tidak mau pergi ke pesta yang sedang diadakan sekolahnya.
Illyan bangkit dan memakai sandal bulu nya. dia melangkahkan kakinya keluar kamar dan ingin sedikit melihat lebih jauh seluk beluk gedung asramanya. Lorong asrama yang biasanya ramai, sekarang sepi tanpa ada satupun siswi yang terlihat. Atau mungkin memang hanya Illyan saja yang hanya memutuskan tinggal sedangkan semua murid pergi kepesta Halloween.
Kakinya menuntunnya kedepan pintu asrama putri. Illyan menengok kesamping pintu asramanya dan melirik pada tangga yang menuju asrama putra. Illyan sebenarnya sedikit penasaran dengan apa yang ada di asrama putra, tapi itu sama saja melanggar peraturan yang sudah ada.
"fuck with that rule." Gumam Illyan sebelum akhirnya dia mulai menaiki tangga. Dia benar-benar penasaran dengan asrama putra. Itu saja.
Pintu itu tertutup rapat. Illyan sempat ragu untuk membukanya. Bagaimana jika pintu itu dipasang alarm yang akan berbunyi jika dibuka dari luar?
Tangannya yang sudah memegang kenop pintu ditariknya kembali dan berbalik badan. Dan suara pintu terbuka membuatnya mematung ditempat, "sedang apa kau disini?"
'matilah aku...'
Illyan sama sekali tidak menyangka jika masih ada siswa yang belum pergi kepesta selain dirinya. Dan jika saja orang itu tahu kalau Illyan baru saja ingin memasuki asrama putra, bisa-bisa dia menjadi bahan tertawaan besok pagi.
"hey, aku bertanya padamu." ulang suara itu lagi. Dan dengan satu tarikan napas, Illyan berlari kencang menuruni tangga, "HEY, WAIT!" teriak lelaki dibelakangnya. Saat ini Illyan sama sekali tidak ingin menjadi bahan gossip panas untuk besok.
"idiot! Apa yang baru saja kau lakukan, Illyan?" Illyan merutuki perbuatan bodohnya tadi dengan memukul dahinya beberapa kali. Dia betul-betul bodoh dengan mencoba memasuki asrama putra. benar-benar bodoh.
Dia mengunci rapat pintu kamarnya dan mencoba menstabilkan napasnya yang tidak beraturan sehabis berlari kencang seperti tadi.
"dimana ponselku?" Illyan dengan panik merogoh saku piyamanya mencari ponselnya yang seingatnya dia bawa saat keluar tadi. Bagaimana jika ponselku terjatuh saat aku berlari tadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLYAN [LIAM's] [ON HOLD]
FantasyShe is not an ordinary girl. She is different. She is... Illyan.