viii. CLOSER
"plýsimo..." Illyan melambai halus pada seragamnya yang kotor akibat tinta beberapa hari yang lalu, dan seketika itupun noda itu hilang tanpa bekas sedikitpun.
"apa itu tadi?" tanya sebuah suara dari arah belakangnya yang membuat jantung Illyan hampir saja copot. Illyan menggenggam erat seragamnya. Dia tidak tahu bahwa masih ada orang diruang laundry selarut ini selain dirinya, "aku bertanya padamu, McCalleb."
Illyan menggeram kecil. Dia tahu siapa pemilik suara ini tanpa perlu dia membalikkan badannya sekalipun, "bukan urusanmu." Illyan memasukkan semua pakaian kotornya kedalam mesin cuci juga detergent lalu menutupnya rapat.
"kau bisa menggunakannya, bukan?" Illyan menekan kasar tombol start dan menatap Liam geram, "aku hidup dijaman modern. Bukan di jaman batu."
"oh, maaf. Aku kira 'kau' tidak tahu bagaimana cara menggunakan mesin cuci." Liam nggerakkan jarinya seperti tanda kutip saat mengucapkan kata kau pada Illyan.
"tentu saja aku tahu caranya, idiot!"
"idiot?" Liam melakukan apa yang Illyan lakukan tadi. Lalu bersender pada mesin cuci dengan tangan bersedekap didepan dadanya, "itukah panggilan sayang mu padaku?"
"bukan. Tapi, itu adalah dirimu."
Liam bergerak maju sambil merentangkan kedua tangannya hendak memeluk Illyan. Tapi, Illyan lebih cepat dan segera mundur sambil mengangkat tangan kanannya, "toíchos!"
Badan Liam terpental mundur satu langkah saat menyentuh dinding kasat mata yang dibuat oleh Illyan, "oh, really?! Again, Illyan?" tanya Liam tak percaya.
"aku hanya ingin memberikanmu pelukan persahabatan, Ian..."
"kau benar-benar idiot!"
***
"darimana saja kau? Jam malam hampir diberlakukan, kau tahu?" tanya Natasha cemas saat melihat Illyan masuk sembari membawa keranjang penuh pakaian bersihnya, "maaf, aku baru selesai mencuci pakaianku."
Illyan memasukkan pakaian bersih nya kedalam lemari, "Liam tadi mencarimu." Illyan menoleh kearah Natasha yang sedang asik berbaring sambil membaca novelnya, seakan-akan dia tidak mengatakan apapun tadi.
"aku sudah bertemu dengannya tadi dibawah." Jawab Illyan jujur, "kalian terlihat semakin dekat."
Natasha memberi jeda, "dekat bukan dalam arti berpacaran. tapi, dalam artian pertemanan. Walau bisa kukatakan kalian cocok." Illyan langsung menimpuk Natasha menggunakan segumpal kertas yang berada dikakinya.
"jaga bicaramu, Mrs. Fury." Peringat Illyan,
"aku hanya berkomentar."
***
"kau mau kemana?" tanya Zayn saat melihat Liam memakai kaus nya, "mencari angin." Ujarnya singkat.
"buka saja jendelanya."
"cukup lucu, Zayn." Liam tertawa hambar, "baiklah. Serius, kau ingin kemana malam-malam seperti ini?"
Liam berpikir sejenak sambil meletakkan telunjuk didagunya. Tidak mungkin Liam mengatakan dia ingin bertemu dengan Illyan, atau haruskah Liam jujur kepada Zayn?
"bertemu seseorang." Jawaban yang cukup mejelaskan bagi Liam. Dan juga dia tidak berbohong.
Zayn mengangkat tangannya menyerah, "berusahalah kembali sebelum jam malam berlaku." Liam mengangguk sebelum menutup pintunya.
Liam berjalan santai kelantai bawah sambil memasukkan tangannya kedalam saku jeans pendeknya. Dia sempat berpapasan dengan Niall dan Harry saat berada ditangga. Mereka tidak cukup akrab untuk saling bertegur-sapa.
Dan saat Liam melihat sosok berambut merah yang sudah dihapalnya, Liam berlari kecil serta mencegatnya masuk kedalam dorm putri.
"Natasha!" gadis itu menatap Liam, "apa?"
"dimana Illyan?"
"tidak tahu." Natasha melepaskan tangan Liam dari lengannya, "tadi dia menghabiskan makan malamnya dengan cepat lalu bergegas pergi."
Liam mendesah sebal. Ini membutuhkan perjuangan hanya untuk bertemu dengan gadis itu.
"kemana dia pergi?" tanya Liam. Natasha mengedikkan bahunya, "entahlah."
Tiba-tiba sebuah tubuh bergelayut disisi kanan Liam. Liam dan Natasha langsung menatap sosok gadis berambut pirang sedang tersenyum menjijikan kearah Liam.
Dulu mungkin senyuman itu adalah hal yang memabukkan bagi Liam, tapi sekarang senyuman itu membuat Liam jijik. Liam lalu mencoba melepaskan tangannya dari gadis itu.
"apa yang kau lakukan, Angelina?" tanya Liam sambil terus berusaha melepaskan tangannya, "aku merindukanmu, sayang."
"aku harus pergi." dengan sekuat tenaga Liam akhirnya berhasil melepaskan tangannya dari Angelina. Dengan langkah lebar Liam meninggalkan Angelina yang menggerutu sebal akibat tingkah Liam yang menurutnya telah mempermalukannya didepan Natasha.
Natasha tertawa kecil dan membuat Angelina menatapnya tajam, "kau menertawakanku?"
"tidak." Natasha member jeda lalu melakukan hal yang sama seperti Liam yang membuat Angelina semakin kesal, "aku harus pergi."
***
ada ide buat cast angelina? komen please:)
luvya,
-ichanfta
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLYAN [LIAM's] [ON HOLD]
FantasyShe is not an ordinary girl. She is different. She is... Illyan.