iv. DORM
"kau akan pakai kostum apa untuk pesta nanti?" tanya Natasha saat Illyan baru saja kembali dari perpustakaan, "pesta apa?"
"kau tidak tahu?" Illyan menggeleng, "pesta Halloween. Posternya sudah ditempel di papan pengumuman. Kau tidak lihat?"
"tidak, aku tidak sempat mampir untuk membaca di papan pengumuman." Illyan melepas sepatunya dan menaruhnya disamping ranjang, "kapan?"
"dua minggu lagi." Jawab Natasha tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya, "oh, okay."
Illyan berbaring dengan masih memakai seragamnya. Dia memandang langit-langit kamarnya yang berwarna coklat kayu. Dia masih mengingat bagaimana tadi hampir saja dia kehilangan kendali.
Itu semua gara-gara lelaki bernama Liam, gerutu Illyan.
Tatapannya sungguh mengganggu kenyamanan Illyan selama belajar. Dan sialnya, semua pelajaran hari itu sama dengannya.
"Nate, apa kau tahu lelaki bernama Liam?" Illyan mengubah posisinya menjadi duduk menghadap Natasha, "Liam? Liam Payne, maksudmu?"
"ya, dia."
Natasha menaruh ponselnya diatas kasur dan duduk bersila, "aku tidak terlalu mengenalnya, tapi mungkin aku tahu beberapa hal." Natasha member jeda sebentar, "dia sahabat baiknya Zayn, anak dari Mrs. Malik. Dia anggota tim basket. Dia pintar tapi suka membuat ulah disekolah. Kurasa itu saja."
Illyan mengangguk-angguk mengerti. Sahabat Zayn, anggota tim basket, pintar, dan suka membuat ulah.
"kau menyukainya?" Illyan membulatkan matanya tak percaya, "apa?"
"kau menyukai Liam, kan?" goda Natasha, "tidak. aku sama sekali tidak menyukai nya. hanya saja..." dia selalu menggangguku dengan tatapannya itu.
"hanya saja apa?"
"tidak, lupakan. Intinya, aku tidak menyukainya." Illyan bangun dan segera mengganti seragamnya dengan legging hitam dan kaus putih berlengan panjang hingga menutupi punggung tangannya.
Illyan menggantung seragamnya disamping lemarinya dan menyambar ponselnya yang tergeletak diatas nakas, "ayo, makan malam. Aku sudah lapar." Ajak Illyan dan Natasha langsung bangkit dengan ponsel digenggamannya.
"oh, iya. Liam dan Zayn, mereka satu kamar dan kamar mereka tepat berada diatas kamar kita." Illyan memperhatikan Natasha yang sedang mengunci pintu, "darimana kau tahu?"
"karena Liam pernah menyelinap masuk kekamarku lewat jendela. Sepertinya dia mengikat seprai mereka untuk turun." Natasha mengedikkan bahunya acuh, "untuk apa dia menyelinap kekamarmu?"
"dia ingin menemui Angelina. Saat itu Liam masih berpacaran dengan Angelina, dan hampir setiap malam dia menyelinap kekamarku."
"saat itu?"
"mereka sudah berakhir." Mulut Illyan membentuk huruf O sambil menganggukkan kepalanya, "kenapa mereka tidak lewat pintu asrama saja?" tanya Illyan.
"kau belum tahu, ya?" tahu apa?, Illyan menggeleng, "nah baiklah biar kujelaskan tentang asrama kita."
"gedung asrama kita terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama terdiri atas ruang makan, gym, ruang serbaguna, dan laundry. Lantai dua adalah asrama putri. Dan lantai tiga adalah asrama putra. Ada peraturan dimana siswi dan siswa tidak boleh saling memasuki asrama lain." Illyan mengambil nampan untuk dirinya dan Natasha.
Mereka ikut mengantri untuk mengambil makanan mereka, "jadi, siswa tidak boleh masuk ke asrama putri, dan siswi tidak boleh masuk kedalam asrama putra. Dan seperti yang kau tahu, jam malam berlaku mulai pukul setengah sepuluh malam. Jika ada yang berani melanggar jam malam, maka akan menerima konsekuensinya."
Natasha menuntun Illyan menuju meja mereka dan duduk berhadapan, "apa dia pernah ketahuan?" Natasha meneguk jus nya, "pernah sekali waktu. Dan dia mendapatkan hukuman dari Mrs. Malik, dia harus berlari mengelilingi gedung asrama sebanyak lima belas kali."
Illyan membayangkan bagaimana Liam harus berlari mengelilingi gedung asrama mereka yang luas sebanyak itu. tapi, bagaimanapun hukuman adalah perintah. Illyan tidak seberapa memperdulikannya.
Natasha meninggalkan Illyan sendirian untuk ketoilet. Illyan hanya menggangguk dan meneruskan memakan makan malamnya.
"jadi, ini yang kau lakukan dibelakangku?" Illyan menoleh dan menemukan sosok Liam sedang duduk disampingnya dengan sebuah senyuman jahil, "kau mencari tahu tentang diriku dari Natasha?"
"aku tidak mencari tahu tentang dirimu."
"aku mendengarkan perbincanganmu dengan Natasha sejak kalian keluar dari pintu asrama. Jangan kira aku tidak tahu kalau kalian sedang membicarakanku." Liam semakin tersenyum jahil pada Illyan.
"kau menguping pembicaraan kami?" Illyan menyipitkan matanya pada Liam, "tidak, hanya saja kalian berbicara terlalu keras sehingga aku dapat mendengar apa yang sedang kalian bicarakan."
Illyan kembali meneruskan makan malamnya dengan Liam yang masih setia duduk sambil menatapnya dari dekat. Illyan mencoba untuk mencoba pura-pura buta bahwa Liam ada disampingnya. Tapi, tetap saja keberadaan Liam sangat mengganggunya.
"kalau kau ingin mengetahui tentang seseorang, lebih baik kau bertanya langsung pada seseorang itu."
"kau pikir aku akan repot-repot untuk datang menemuimu hanya untuk tahu segala hal tentangmu, Payne?" Illyan tertawa kecil, "never."
"okay, we'll see..."
***
VOMMNETS DONGGG!
luvya,
-ichanfta
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLYAN [LIAM's] [ON HOLD]
FantasyShe is not an ordinary girl. She is different. She is... Illyan.