Langkah baru dalam hidup

4 0 0
                                    

Malam setelah pernikahan mereka, Lia dan James berada di dalam kamar pengantin yang sederhana namun penuh dengan kehangatan. Lampu temaram memberikan suasana yang nyaman, dan keduanya duduk bersebelahan di tepi ranjang, merasakan kebahagiaan yang luar biasa.

Lia menatap James dengan senyum lebar, merasa tak percaya bahwa mereka akhirnya sampai pada titik ini. Sejak pertama kali bertemu, dia tak pernah membayangkan kalau akhirnya mereka akan bersama seperti ini.

"James," kata Lia pelan, suaranya lembut namun penuh arti. "Aku masih nggak percaya kalau kita udah menikah. Rasanya seperti mimpi."

James tersenyum, matanya penuh cinta. "Ini bukan mimpi, Lia. Ini kenyataan. Kita sudah memulai perjalanan baru, dan saya akan selalu ada di samping kamu."

Lia mengangguk, perasaan hangat menyelimuti hatinya. "Aku seneng banget bisa jadi bagian dari hidup kamu."

James menggenggam tangan Lia, mengeratkan cengkeramannya. "Kamu bukan hanya bagian dari hidup saya, Lia. Kamu adalah hidup saya. Saya berjanji, apapun yang terjadi, saya akan selalu ada untuk kamu."

Lia tersenyum, air matanya hampir menetes. "Aku nggak tahu harus bilang apa, James. Kamu nggak tahu betapa bahagianya aku sekarang."

James mendekatkan wajahnya ke Lia, dan perlahan-lahan mengecup keningnya dengan penuh kasih. "Saya tahu, Lia. Saya juga merasa bahagia, dan saya nggak akan pernah berhenti mencintaimu."

Beberapa Tahun Kemudian

Hari itu, Lia sedang duduk di ruang makan dengan secangkir teh hangat di tangannya, matanya fokus pada buku yang terbuka di hadapannya. James sedang di ruang kerja, sibuk dengan pekerjaan, sementara anak pertama mereka, seorang bayi laki-laki yang lucu, tertidur di ruang tamu. Kehidupan mereka sudah berjalan cukup jauh sejak pernikahan mereka, dan banyak hal yang berubah.

Namun, satu hal yang tetap tak berubah adalah cinta mereka satu sama lain. Setiap hari bersama James, setiap tawa dan canda yang mereka bagi, membuat Lia merasa semakin yakin bahwa keputusan untuk menikah dengannya adalah hal terbaik yang pernah dia lakukan.

Saat Lia meneguk teh hangatnya, pintu ruang makan terbuka, dan James muncul dengan senyum di wajahnya. Matanya langsung tertuju pada Lia yang duduk santai.

"Sayang," panggil James lembut, berjalan mendekat. "Bagaimana hari ini? Ada yang perlu dibantu?"

Lia menoleh ke James dan tersenyum. "Hari ini tenang banget, nggak ada yang sibuk. Cuma baca-baca sedikit, sambil nunggu kamu."

James duduk di sebelah Lia, menggenggam tangannya dengan penuh perhatian. "Kamu tahu nggak, Lia? Saya merasa sangat beruntung bisa menjalani hidup ini bersamamu."

Lia menatap James, matanya lembut. "Aku juga merasa sama, James. Terima kasih sudah selalu ada untuk aku. Kamu, anak kita... semuanya yang terbaik."

James tersenyum lebar, menggandeng tangan Lia lebih erat. "Kita membangun semuanya ini bersama. Saya nggak pernah membayangkan akan ada hari-hari seperti ini, tapi saya bersyukur banget."

Lia tertawa pelan, lalu menatap James dengan penuh cinta. "Aku juga nggak pernah membayangkan kita bisa sejauh ini. Tapi aku senang kita sudah berjuang bersama, sampai ke titik ini."

Kemudian, James menatap Lia dengan mata penuh makna. "Lia, saya ingin kita selalu seperti ini. Saling mendukung, mencintai, dan berjuang bersama. Untuk anak-anak kita, untuk masa depan kita."

Lia tersenyum hangat. "Aku juga. Kita akan terus berjalan bersama, James."

Beberapa Tahun Setelahnya

Setelah bertahun-tahun bersama, kehidupan mereka semakin bahagia. Mereka telah memiliki dua anak yang lucu dan penuh keceriaan. Keluarga kecil mereka dipenuhi dengan tawa dan kebahagiaan, serta perjuangan yang tak pernah berhenti. Meskipun ada rintangan dan ujian, mereka selalu menemui jalan keluar bersama.

Pada suatu malam yang tenang, Lia dan James duduk di teras rumah mereka, menikmati pemandangan bintang yang cerah. Anak-anak mereka sudah tidur, dan mereka berdua menikmati waktu yang tenang bersama.

"James," kata Lia, suaranya lembut namun penuh rasa syukur. "Aku nggak pernah menyesali keputusan untuk memilih kamu."

James menggenggam tangan Lia, matanya penuh kasih. "Saya juga, Lia. Kamu adalah yang terbaik yang pernah saya temui. Saya nggak akan pernah lelah mencintaimu."

Lia menatap James dengan penuh cinta, dan meskipun banyak waktu yang sudah berlalu, rasa cinta itu masih segar seperti pertama kali mereka bertemu. "Kita sudah jauh, James. Aku nggak sabar untuk melanjutkan perjalanan ini bersamamu."

James tersenyum lebar, lalu menoleh ke arah bintang-bintang yang bersinar di langit malam. "Saya tahu, Lia. Kita akan terus berjalan bersama, melewati semuanya, sampai akhir waktu."

Lia menunduk, merasa begitu tenang di samping James. Ini adalah kebahagiaan yang mereka ciptakan bersama. Dan selama mereka bersama, tak ada yang bisa menghalangi cinta mereka.

Bodyguard kampungan itu suamiku??!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang