Sombong

41 6 0
                                    

Woobin berdiri menyandarkan punggung di pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Woobin berdiri menyandarkan punggung di pintu. Ia melipat kedua tangannya di dada. Senyumnya nampak menghiasi wajahnya yang chubby. Rasa bangga menghiasi hatinya atas permainan piano Liz yang begitu indah.

Diam-diam langkahnya mendekat ke arah perempuan itu. "Kekasihku jago sekali bermain piano." Ujar Woobin sambil memeluk Liz dari belakang.

Liz tersenyum menyambut kedatangan Woobin sambil terus melanjutkan permainan pianonya.

"Karena kamu, aku jadi semakin lihai."

"Jelas," Woobin duduk di samping Liz, "Aku kan pemain piano terhebat."

"Cihh.. Pemain piano terhebat yang sombong." Liz meledek Woobin. "Lihat saja nanti. Aku pasti akan jauh lebih keren lagi dibanding kamu. Biar aku bisa lebih sombong dari kamu." Tutur Liz dengan penuh percaya diri lalu mengulurkan lidahnya pada Woobin.

Woobin tertawa kecil. "Tidak apa kamu menyombongkan dirimu atas permainan pianomu yang jauh lebih keren." Pria itu lantas mendekatkan wajahnya pada Liz. "Asal, tetap hanya aku yang jauh lebih sombong karena bisa memilikimu sebagai kekasihku."

Woobin menautkan hidungnya pada hidung Liz. Keduanya saling melempar tersenyum.

 Keduanya saling melempar tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
About StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang