📌100% ide pribadi
📌Follow sebelum membaca
📌Wajib yang namanya vote
📌1000% menolak plagiatisme
📢 CERITA TELEPATI INI DI REMAKE DARI AWAL SAMA AKU ( PENULIS!) JADI JANGAN ANEH KALAU CERITANYA BAKAL BEDA! APALAGI ALUR SAMA KARAKTER TOKOHNYA!
TAPI...
"Intinya. Una emang nggak pernah beruntung sejak masuk SMA." ❇❇❇
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enjoy bacanya! ❇❇❇
"Jadi lo bisa baca pikiran orang?"
Detik itu juga Una mau mati.
Nggak ada orang yang mau rahasia mereka yang di sembunyiin baik-baik, kebongkar gitu aja.
Sebisa mungkin Una mau berlagak tenang. Tapi, dia GAK BISA!
Tak tahu ekspresi apa yang harus dia berikan ketika siswa yang dia kenal sebagai cowok tertampan versi anak-anak cewek di sekolahnya, mengatakan hal paling tabu menurut dia.
Hey!
Una gak berniat punya kekuatan konyol ini ya sejak awal!
Sebab demi apapun yang ada di dunia, bisa baca pikiran orang kalau nggak sengaja bersentuhan sama lawan itu bener- bener nggak enak!
Andai saja waktu itu nilai ulangannya gak ketahuan sang mama, andai Una gak gegabah akibat terlalu frustasi melihat Novel sama Manganya yang hampir hangus di bakar bersama dengan kamarnya.
Una Melody.
Si siswa paling biasa di sekolahnya itu, tidak akan mengalami masalah yang amat pelik begini.
Jadi, yang bisa Una lakuin cuma satu. Bohong adalah jalan hidupnya.
"K-kata siapa? L-lo salah denger kali!"
Cowok yang dia kenal sebagai orang tertampan versi cewek sekolahannya itu hanya mendengus sebal. Yah, mungkin, dia tau Una lagi bohong?
"Padahal lo sendiri yang ngomong,"
"Una Melody si peramal dadakan, bisa nyelesain semua masalah cinta karena bisa baca pikiran mereka."
Tuh, kan!
"Apa? Benerkan gue?"
Una menegak ludah kasar. Matanya melotot horor tanpa bisa di cegah. Merasakan bagaimana suhu di kelas yang di huni mereka berdua, berubah menjadi dingin.
Una menatap cowok itu lagi, yang masih setia menyandarkan dirinya ke dinding dengan gaya cool ala aktor korea.
Sialan, ya! Una hampir aja terposana kalau tak ingat situasi dan kondisi!
"Gue tau lo punya dendam sama gue buat kejadian yang terakhir kali," Una berkata ragu-ragu.
Dia tak tau apa si pria idaman sekolah itu masih ingat hal nista yang Una lakukan padanya terakhir kali atau tidak.
Namun, demi keselamatan diri dan semua hal yang berharga di kamarnya, Una berani menurunkan harga diri! Buktinya dia sekarang bersimpuh di lantai!
"Pliss! Buat kali ini aja! Lo jangan kasih tau siapa-siapa!"
"Ini masalah hidup sama mati gue!" Una bersungguh-sungguh sampai menyatukan kedua telapak tangannya.
"Oke."
Eh? Segampang itu?
Una mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk.
"Tapi gak gratis,"
Una mendadak gagal paham.
"Lo mau duit?" tapi, Una sedang melarat.
"Ck!" pria di hadapannya berdecak kesal sebelum melanjutkan perkataannya.
"Satu bulan,"
"Hah?"
"Satu bulan lo harus jadi pacar gue."
"A-APA?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TBC.
Note :
Gimana? Baru prolog aja udah di bikin penasaran kan? 😵