5. Titik Balik (part 1)

69 6 6
                                    

Una Melody ft 16 Desember 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Una Melody ft 16 Desember 2024

"Gue gak nyangka, ternyata hidup bisa terasa humor banget buat gue, terlebih cuma karena ramuan doang."




❇❇❇

Una tidak percaya apa itu kebetulan dan juga keberuntungan. Dia yakin sekali kedua kata itu bisa terjadi sebab ada aktivitas tak sadar yang seseorang lakukan  hingga itu pun terjadi, apa yang mereka sebut dengan kebetulan atau keberuntungan.

Dia berpegang teguh pada keyakinan tersebut dari dulu sebelum satu menit tadi, saat nontifikasi whatsApp grup kelas berbunyi.

Kelas Ips1 wadidau!

Ketua kelas
| Ulangan harian di majuin gaes! Jadi besok!
|Bu Sarinya ada keperluan katanya

Jaysi
|Yang bener bos?!

Harsya
|Kok bisa gitu?!

Ketua kelas
|Ya bisalah!
|Pokoknya jangan banyak cing-cong lo pada!
|Apalin aja tu materi sejarah biar lancar pas ulangan!

Jaysi
|Nggih Ndoro~

Harsya
|AAAAAAA SIAL! OTAK GUE!

Una menganga, bingung harus mengeluarkan reaksi apa. Bahagia? Atau curiga dulu?

Bukan apa, sih. Hanya saja semua yang terjadi hari minggu ini pada Una tuh agak klise?

Dimulai dari pagi yang megah dengan acara bakar-membakar kamar, novel dan manganya yang disita, dia yang ngelamun ditaman komplek lalu bertemu Nenek yang ngejual ramuan aneh dan berakhir dia yang membelinya dengan harga sepuluh ribu rupiah sebab terpaksa diskon.

Terus, sekarang.

Ketika Una sedang sibuk mengamati botol kotak bening yang di dalamnya terdapat cairan ungu, yang Nenek katakan adalah ramuan 'bisa bikin pinter' itu dikamar, lalu nontifikasi yang berhasil membuat keyakinan dia goyah seketika muncul.

Bukankah semuanya bagai awal dunia fantasi yang menyenangkan?

Glek

Una menelan ludah kasar. Berpikir serius. Apa yang harus dia lakukan pada botol yang dia pegang. Masih belum sepercaya itu, sampai membuat dia bodoh dengan meminumpanya tanpa ragu-ragu.

Tapi, tunggu dulu! Una baru ingat. Sebelum dia pulang, Nenek penjual ramuan sempat memberikan secarik kertas kuning lapuk padanya.

Una mengeluarkan benda tersebut dari saku jaketnya yang masih sama dengan yang dia pakai sore tadi. Kertasnya masih baru, tapi karena bahan dan warnanya yang kuning agak kecoklatan, jadinya kayak lecek.

TELEPATI (REMAKE!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang