Akting?

675 97 11
                                    

Flora mendengus pelan, membuang pandangannya ke arah lain. Topik yang disampaikan pihak JOT membuatnya malas mendengar lebih lanjut. Apalagi tentang "perkapalan" istilah yang dipakai fans untuk mendukung pasangan idol favorit mereka.

“Kalian tahu kan, kalau fans itu suka banget sama dunia perkapalan? Ayolah, Flo, jangan gengsi. Setidaknya kamu harus terlihat nyaman di depan kamera. Momen seperti ini penting untuk menaikkan popularitas kalian berdua,” kata salah seorang JOT dengan nada memohon.

Flora tetap diam, wajahnya menunjukkan ketidaksukaan. Freya, yang berdiri di sampingnya, tidak menunjukkan reaksi apa pun. Gadis itu memilih untuk tidak membela atau menentang siapa pun. Baginya, reputasi pribadi bukanlah prioritas. Freya hanya peduli pada kebahagiaan para pendukung JKT48, meskipun itu berarti mengakomodasi imajinasi para fans.

Freya mendekatkan diri pada Flora, suaranya berubah lembut ketika berbisik, “Jangan marah, ya. Kita ikutin aja apa kata mereka. Nanti aku minta maaf kalau kamu ngerasa risih di backstage, oke?” Nadanya pelan, mencoba meredakan amarah Flora.

Flora menghela napas dalam-dalam, rahangnya mengeras. Tanpa berkata apa-apa, dia mengangguk kaku dan berdiri. Langkahnya cepat menjauh dari Freya dan pihak manajemen, meninggalkan suasana tegang. Freya hanya menundukkan kepala, memberikan senyuman kecil sebagai permintaan maaf kepada mereka, lalu berbalik arah. Ia meraih jaket yang tergantung di salah satu kursi di belakang panggung.

Saat melangkah pergi, kaki Freya tidak sengaja menendang gulungan kertas yang tergeletak di lantai. Gulungan itu meluncur hingga berhenti tepat di kaki Fiony, yang tengah berjalan mendekat. Kedua gadis itu bertatapan sejenak sebelum Freya melemparkan senyum kecil, lalu mendekati sahabatnya. Dengan spontan, Freya merentangkan tangan dan memeluk Fiony erat.

Fiony, yang terkejut dengan pelukan mendadak itu, perlahan membalasnya. Selama ini, Freya jarang sekali menunjukkan kehangatan seperti ini. “Ada apa, Fre? Kamu mau cerita?” tanya Fiony dengan suara lembut. Pelukannya sedikit tererat, merespons ketulusan Freya.

Namun, Freya segera melepaskan pelukan itu tanpa berkata apa pun. Dengan isyarat sederhana, dia menarik tangan Fiony, mengajaknya pulang.

Di kos Fiony, Freya langsung membaringkan tubuhnya di atas sofa tanpa banyak bicara. Wajahnya terlihat lelah, namun pikirannya jauh lebih penuh sesak. Ada sesuatu yang terus mengganggunya—reaksi Flora tadi. Mengapa gadis itu begitu membenci gagasan "FreFlo"? Bukankah itu hanya imajinasi para fans? Bahkan, jika ada yang menganggap mereka berpacaran, bukankah itu bisa segera diluruskan? Lagi pula, Freya tidak pernah tertarik pada Flora. Gadis itu lebih suka laki-laki daripada gadis mungil seperti Flora.

Fiony, yang duduk di kursi dekat sofa, memperhatikan Freya dengan raut khawatir. “Kamu nggak apa-apa, Fre? Aku beneran khawatir,” tanyanya lembut, memecah keheningan.

Fiony meletakkan secangkir teh di meja kecil di depan Freya. Aroma hangat teh melayang di udara, bercampur dengan wangi biskuit kering yang disiapkan Fiony. Menurutnya, minuman hangat selalu menjadi penawar yang tepat di tengah suasana seperti ini. Lagipula, siapa yang bisa menolak secangkir teh hangat dan biskuit renyah saat sore menjelang? Itu adalah camilan favorit Fiony setiap waktu petang.

“Gak mau cerita?” tanya Fiony lembut, suaranya penuh perhatian.

Freya hanya menggelengkan kepala pelan, isyarat bahwa ia tidak ingin membicarakan apa pun saat ini. Gadis itu duduk bersandar di sofa, pandangannya kosong menatap ke arah jendela. Baginya, permintaan dari pihak manajemen bukanlah sesuatu yang membebaninya. Ia terbiasa menuruti arahan demi kebahagiaan pendukung mereka. Namun, kali ini ada yang berbeda. Perasaannya lebih rumit—ia khawatir kehadirannya semakin membuat Flora tidak nyaman.

Freya tahu benar bagaimana Flora merasa tertekan setiap kali topik "perkapalan" muncul, apalagi dikaitkan dengan mereka berdua. Belum lagi dengan SSK (Senbatsu Sousenkyo) yang semakin dekat, setiap momen kecil menjadi sorotan. Freya takut, keikutsertaannya dalam konten seperti itu justru akan semakin menjauhkan Flora darinya. Padahal, satu-satunya yang Freya inginkan hanyalah menjaga suasana tetap tenang di antara mereka.

FreFloShoot (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang