Part 19

2K 95 1
                                    

Di cafee Day, Febby hanya memesan secangkir cappucino, sementara Alvin tidak memesan apapun. Cowok itu sebenarnya malas ke tempat ini. Dan ia menyesal tadi nggak pulang langsung, ternyata Febby mencarinya di sekolah. Parahnya lagi, Febby mau balikan padanya. Apa cewek itu nggak nyadar kalo ia udah punya pacar?

"Gue serius mo balikan ama lo." Kata Febby.

Alvin menatap Febby tak suka. "Gue nggak mau. Gue udah punya pacar."

Jawaban itu udah dipikirkannya. Tentu Alvin nggak mau balikan lagi. Cowok itu kadung cinta ama adek kelas yang penampilannya biasa-biasa aja. Tapi Febby tau, Alvin masih menyimpan cinta untuknya. Febby yakin itu.

"Ya.. Gue tau sih. Gimana kalo kita pacaran diam-diam?" Usul Febby. Ia meraih tangan Alvin dan menatap Alvin sambil tersenyum. "Gue masih sayang ama lo, tolong, hargai perasaan gue. Gue yakin lo juga masih mencintai gue."

Perkataan terakhir Febby membuat jantungnya berhenti berdetak. Jujur, Alvin emang masih mencintai Febby. Sewaktu putus ama Febby, Alvin merasakan hatinya ditusuk-tusuk. Sakit sekali. Karena itulah ia berhenti jadi playboy.

"Vin, apa lo masih mencintai gue?" Tanya Febby.

Setan-setan merayunya untuk segera menjawab 'iya'. Febby emang cantik. Sangat cantik. Ia akui itu. Bahkan Febby jauh lebih cantik daripada Sivia. Tapi, apa ia tega ama Sivia yang susah payah ia dapatkan? Apa hanya karena Febby hubungannya ama Sivia hancur? Tidak! Alvin harus menjaga hubungan ini. Ia emang masih mencintai Febby, tapi ia nggak mau balikan.

"Ya. Tapi gue nggak mau balikan." Jawab Alvin. Febby tersenyum.

"Gue tau lo sayang banget ama pacar lo. Tapi, apa salahnya sih kita pacaran diam-diam? Gue janji nggak akan hianati lo. Gue kan udah tobat."

Andai kata gue bisa jawab 'ya'. Bodoh sekali jika ia menyetujui permintaan Febby. Biarpun diam-diam, pasti suatu hari semua orang tau kalo ia selingkuh. Dan, cap playboy ternyata masih belum hilang.

"Gue cinta elo.." Kata Febby. Ia memasang tampang manisnya.

"Gu.. Gue.." Alvin nggak berani melihat wajah itu. Wajah yang sempat menghiasi hari-harinya. "Gue nggak bisa. Maaf."

Bukan namanya Febby kalo menyerah. Febby selalu berusaha sekuat mungkin agar keinginannya tercapai. Ayo Feb! Kali ini lo pasti bisa!

"Vin, pliss. Kalo lo masih mencintai gue, terima permintaan gue. Kita pacaran diam-diam. Kalo nggak mau ketahuan, lo nyamar aja jadi orang lain. Beres kan?"

Tuhan.. Apa yang harus aku lakukan? Alvin bingung. Ia ingin sekali balikan ama Febby, tapi ia nggak mau dikatakan cowok playboy lagi. Apa kata orang kalo ternyata ia selingkuh? Bagaimana dengan Sivia?

"Vin.."

Entah mengapa, tangan Febby ia genggam. Alvin rindu ama tangan halus ini. Dulu, ia selalu menggenggam tangan itu. Apa.. Apa ia memilih balikan ama Febby? Tapi dilihat dari wajah Febby, cewek itu benar-benar udah tobat.

"Vin, jawab." Kata Febby.

Pandangan mereka bertemu. Alvin rindu ama wajah cantik yang ia lihat ini. Dan senyuman itu, sulit ia hilangkan dari pikirannya.

"Ng.. Lo mau tau apa jawaban gue?" Kata Alvin.

***

"Mau jenguk siapa?" Tanya cewek itu.

Seketika itu Gabriel diam di tempat melihat cewek yang sangat ia cintai datang menghampirinya. Gabriel menyimpulkan kalo Shilla habis jenguk Rio.

"Tante gue." Bohong Gabriel. Sebenarnya ia ingin mengetahui keadaan Rio. Tapi ia nggak mampu melanjutkan langkah karena ada Shilla dihadapannya.

"Tante lo sakit apa?" Tanya Shilla.

Miracle of RainbownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang