11 || Crazy in Red

294 40 4
                                    

“Your sweetness, your bitterness, every side of you drives me crazy.”

 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


 

Kedua mata mungil dengan bulu mata lentik itu perlahan bergerak, terbuka perlahan dan mulai mengerjap beberapa kali untuk menjernihkan pandangannya. Hingga ia mampu menangkap jelas pemandangan disekitarnya yang sontak membuatnya terbelalak terkejut.

“Apa ya—”

Perkataannya terhenti saat ia menyadari kedua tangannya diborgol di pegangan ranjang diatas kepalanya. Tidak hanya itu saja, bahkan pakaiannya yang sebelumnya memakai kemeja milik Heesung sekarang sudah berganti menjadi kemeja hitam yang tidak dikenalnya.

Ia bergerak tidak nyaman karena pahanya terlihat, tetapi borgol yang mengikat tangannya sangat kuat dan begitu pas di pergelangan tangannya. Sebenarnya, tanpa harus panik memikirkan siapa pelaku semua ini—rasanya ia sudah bisa menebak orangnya.

Allen menghela nafas panjang, “Aku itu bodoh, ya. Aku mengharapkan kebahagiaan dan kedamaian dari sebuah hubungan yang nyaman, tapi aku sendiri juga sama-sama bajingannya dengan mereka. Makanya, aku selalu terjebak di kubangan gelap seperti ini.”

Atensinya berpindah saat telinganya menangkap suara pintu terbuka, matanya menangkap sosok seorang pria yang diduganya merupakan dalang penculikannya. Ia memasang ekspresi datar dengan sorot mata tajam seperti biasanya. Meskipun terlihat tenang, bohong kalau ia tidak merasakan sedikit takut dengan apa yang akan dilakukan Yungi padanya.

“Akhirnya kau bangun, my Queen… aku sudah menunggumu sejak semalam,” ucap Yungi sambil duduk di pinggir ranjang, tangan kanannya bergerak mengelus pipi Allen lembut.

“Melihat keadaanku sekarang, sepertinya sifat bajinganmu sudah naik level dari stalker menjadi penculik. Apa kata karyawanmu dan media, kalau mereka tahu pria yang akan menjadi CEO mereka ternyata pria gila seperti ini.”

Yungi tertawa mendengar kalimat tajam yang keluar dari bibir wanita pujaannya, ia selalu suka melihat Allen yang seperti ini karena jauh lebih menantang untuk merubah ekspresi garang itu menjadi gemetar ketakutan di tangannya.

“Mereka tidak akan tahu, karena kau tidak akan pernah keluar dari sini.”

“Kalau itu belum tentu. Asal kau tahu, aku ini jelmaan kucing yang bisa lolos kalau semakin dikekang. Apalagi aku sejenis yang liar. Mau aku cakar atau gigit?” sahut Allen dengan nada dingin bersamaan dengan sorot matanya yang tampak menajam.

“Allen,” panggil Yungi sambil memasukkan tangan kanannya ke dalam kemeja Allen untuk mengelus perutnya lembut. “Bagaimana kalau aku membuatmu hamil? Kurasa dengan begitu aku bisa mengikatmu disisiku, karena tidak mungkin kubiarkan kau pergi membawa anakku.”

“Apa kau gila?! Aku tidak sudi menjadi istrimu!” sentak Allen dengan pandangan tajam penuh kebencian.

“Benar, aku memang gila. Aku sangat gila karenamu. Aku sangat menginginkanmu sampai rasanya aku ingin menghancurkanmu. Bagaimana ini, Allen? Aku tidak bisa memikirkan apapun selain dirimu,” ucap Yungi menekan kedua bahu Allen ke ranjang, sorot matanya menampakkan obsesi yang membuat Allen merinding.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BOYFRIEND, Right? || Joo Jaekyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang