THIS WORK BELONGS TO NURMOYZ (Nurmoyz)
VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK🔥🔥🔥
Aku baru saja sampai di area dapur pagi ini, bermaksud ingin membuat sarapan seperti rutinitas setiap hari. Sambil berjalan aku mengikat rambut panjang bergelombangku tinggi-tinggi agar tak merepotkan aktivitas memasak nantinya. Namun, tiba-tiba seseorang menarik aku masuk ke kamar mandi dekat dapur dengan gerakan cepat. Refleks aku memekik kaget karena tindakan itu.
"Apa yang-" teriakan ku terputus begitu tangan besar Rafa membekap mulutku agar tak menimbulkan suara. Mata kami pun berpandangan dalam jarak sangat dekat. Aku bisa merasakan deru napas laki-laki itu membelai wajahku dengan ritme yang teratur, berbeda dengan jantungku yang sudah berdetak tak karuan. Sorot mata Rafa menyiratkan kemarahan. Entah apa lagi yang ingin coba dia lakukan sampai harus berbuat seperti ini. Rafa pun melepas bekapan tangannya setelah melihatku cukup tenang.
"Apa yang kamu lakukan, Raf? Udah aku bilang berhenti bersikap kayak gini," ucapku dengan nada pelan tapi penuh peringatan, aku marah dan frustrasi karena Rafa tak mau menyerah menggodaku. Jika seperti ini terus aku benar-binar bisa tenggelam dalam dosa yang dia tawarkan. Aku harus bagaimana Tuhan? Sepertinya laki-laki ini benar-benar tak menghiraukan penolakanku tempo hari.
"Sst ... jangan bicara terlalu kencang atau Mas Alex akan memergoki kita di sini," gumam Rafa berusaha meredam suaranya. Beberapa kali dia mengawasi keadaan di luar dari celah pintu yang sedikit terbuka, sebelum akhirnya benar-benar mengunci kamar mandi.
"Kenapa kemarin kamu nggak datang?" Mata Rafa menatap lurus ke arahku, menuntut penjelasan. Aku memang mengabaikan permintaannya untuk datang ke hotel Nirwana, karena tak ingin semudah itu percaya pada kata-kata siapa pun, walau dia adik iparku sendiri. Belajar dari pengalaman keluarga Lesmana yang dikhianati banyak orang, bahkan oleh kerabat terdekat kami, trauma itu masih membekas sampai sekarang. Hingga aku menjadi wanita yang tak mudah membuka hati pada orang baru."Aku udah berulang kali menegaskan kalau aku nggak akan semudah itu percaya." Aku menatap Rafa dengan pandangan berani dan penuh keyakinan, agar dia tahu aku bukan wanita lemah yang mudah disuruh-suruh siapa saja.
"Kayra, jangan bodoh, kamu harus tahu segalanya tentang Alex, atau dia akan terus me-"
"Kayra, aku berangkat!" Tiba-tiba suara Alex terdengar dari luar. Panggilannya memotong kalimat Rafa. Seketika rasa khawatir mendominasi pikiranku kala membayangkan Alex memergoki kami berdua di dalam kamar mandi dengan posisi sangat intim dan saling menempel.
Aku dan Rafa akhirnya saling menatap untuk mengatur situasi. Dari mimik wajahnya, dia tak terlihat takut sama sekali. Bahkan terkesan biasa saja seolah jika Alex memergoki, itu bukan masalah besar. "Bagaimana ini?" Aku bergumam sambil menatap Rafa dengan perasan khawatir dan takut yang kian mendominasi, degup jantungku sudah tak beraturan. Situasi kami saat ini benar-benar seperti orang yang tengah berselingkuh. Laki-laki tampan dengan polo shirt berwarna putih di depanku bukanya menjawab, malah memerhatikan aku sedari tadi. Entah apa yang Rafa pikirkan di situasi genting seperti sekarang.
"Kayra, kamu di mana!" Alex kembali memanggil namaku sambil bergerak ke sana ke mari karena suara sepatunya yang bergesekkan dengan lantai terdengar di telinga. Sampai akhirnya kenop pintu kamar mandi seperti diputar. Jantungku semakin berdetak menggila.
"Jawablah," perintah Rafa dengan suara sangat pelan setelah cukup lama kami diam. Lalu aku pun memutar kenop pintu dan membukanya sedikit, untuk memperlihatkan bagian wajah agar bisa bicara dengan Alex.
"A-aku lagi buang air, Mas, perutku masih sakit, maaf," jawabku, Alex masih berdiri menjulang di depan pintu. Laki-laki yang sudah rapi dengan jas kantor itu, hanya mengarahkan tatapan datar lalu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WWG HOLIDAY PROJECT
Short StoryThe WWG datang lagi membawa project baru bertema THE WWG HOLIDAY PROJECT. Terdiri dari kumpulan cerita adult romance. Dalam kumpulan cerita ini, kamu akan dibawa ke dalam kisah-kisah romansa yang muncul tanpa rencana, di mana setiap tatapan, setiap...