RAFA'S POV
"Lepas! Jangan sentuh aku! Kamu juga sama brengseknya dengan mereka! Selama ini kamu berpura-pura menolongku karena ini, kan? Kamu tahu semuanya ... kalau keluarga kamu yang menghancurkan keluargaku!" Kayra berseru marah dan menepis tanganku dengan kasar.
Saat ini aku memilih membawa Kayra masuk ke kamar hotel, tak memungkinkan aku membawa dia pulang ke rumah dengan kondisinya yang seperti saat ini.
Aku tertegun, hatiku ikut merasakan sakit melihat Kayra hancur seperti ini. Pandangan matanya yang dipenuhi kebencian saat melihatku, berkali lipat membuatku takut. Sedang mata bulat dengan iris hitamnya kini mengeluarkan air mata. Keadaan Kayra sekarang semakin membuatku merasa tak berdaya sekaligus merasa bersalah.
“Tolong ... jangan gini, Kayra, ayo kita bicara dulu. Aku akan jelaskan semua sama kamu."
"Mau jelasin apa lagi ... aku le-"
Aku tak membiarkan Kayra pergi, kubungkam mulutnya dengan ciuman dalam. Aku menekan tengkuknya ketika merasakan dia memberontak. Sampai akhirnya Kayra sudah merasa lelah dan membalas ciumanku. Aku bisa merasakan emosi Kayra dalam ciuman kami, bahkan kini air mata menetes di pipinya sampai terasa asin di mulutku.
Menyadari kondisi rapuh Kayra, perlahan aku membawanya berbaring di tempat tidur tanpa melepas pagutan. Aku menciumnya dengan lembut dan penuh perasaan, aku ingin dia bisa melupakan rasa sakit yang ada. Sampai akhirnya Kayra berhenti membalas ciumanku, isak tangis terdengar dari mulutnya. Aku pun mengakhiri pagutan dan menatap wajahnya yang sudah membengkak karena terus menangis. Sakit sekali rasanya melihat Kayra begini. Mataku ikut terasa panas karena terus menahan air mata yang mendesak untuk turun.
"Menangislah ... aku di sini. Nggak peduli setelah semua yang terjadi kamu akan berubah benci sama aku, itu jauh lebih baik daripada terus melihatmu dibodohi oleh kakakku. Setidaknya untuk saat ini izinkan aku tetap berada di sisimu, sampai kamu lupa semua rasa sakit yang ada. Jika membenci aku dan keluargaku bisa membuat kamu bangkit lagi, itu nggak jadi masalah. Aku sudah menyiapkan diri jauh-jauh hari, Kayra," ucapku sambil mengusap air mata wanita yang sangat aku cintai ini.
Ya ... saat sebelum aku memutuskan menggoda wanita di bawahku, aku sudah menyiapkan diri bila Kayra akhirnya membenciku karena fakta menyakitkan yang ada. Sebab tujuan awalku memang menolongnya meski harus dengan cara seperti ini. Dalam benakku hanya terpikir cara paling cepat, karena aku tak memiliki banyak waktu. Tugas dari atasan di kejaksaan mengharuskan aku menyelesaikan misi secepatnya.
Bukannya menjawab semua ucapan tulus yang aku utarakan, Kayra justru semakin terisak, tubuhnya bergetar. Dia pun kini memeluk aku dengan erat dalam posisi masih berada di bawahku. Tanpa ragu aku membalas pelukannya tak kalah erat. Menyalurkan kekuatan agar dia tahu bahwa kini dia tak sendirian.
"Nggak pa-pa menangislah ... aku ada di sini," sambungku sambil menenggelamkan kepala pada ceruk leher Kayra. Sedang tanganku semakin mengeratkan pelukan pada pinggangnya.
"Tolong ... ba-bantu aku me-mengalihkan rasa sakit ini. Apa pun caranya. Aku ... ha-hampir nggak bisa bernapas ... Raf," ucap Kayra dengan napas putus-putus, suara tangisnya mulai terdengar kencang.
Mendengar permintaan itu, aku menjauhkan kepala dari ceruk leher Kayra, kutatap lekat-lekat mata hitamnya yang kini tampak terluka, lalu kuseka air matanya yang jatuh dengan lembut sebelum berakhir mendaratkan ciuman di bibirnya. Benar-benar hanya ciuman karena aku sekedar menempelkan bibir kami. Lagi-lagi aku merasakan air mata Kayra meluncur di pipi.Tanpa menunggu lagi, aku pun bergerak ke bawah, menciumi leher dan belakang telinga Kayra yang beraroma mawar. Namun, usahaku belum berhasil karena Kayra masih terisak. Sampai akhirnya aku benar-benar tak tahan karena melihat dia terus kesakitan. Aku langsung menarik bagian lengan gaun Kayra dengan kasar tak peduli baju itu kini tampak rusak. Aku hanya ingin mendengar suara tangis Kayra berganti menjadi desah kenikmatan.
Belum puas dengan tindakan itu aku langsung merobek cup bra Kayra dan meremas payudaranya kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WWG HOLIDAY PROJECT
Short StoryThe WWG datang lagi membawa project baru bertema THE WWG HOLIDAY PROJECT. Terdiri dari kumpulan cerita adult romance. Dalam kumpulan cerita ini, kamu akan dibawa ke dalam kisah-kisah romansa yang muncul tanpa rencana, di mana setiap tatapan, setiap...