chap 6

122 10 1
                                    

"Tidak,tidak apa apa Afa.Aku hanya sedikit mengantuk"

"Ya,baiklah memang sudah seharusnya kamu tidur Aga" Tutur Nafa

"Tapi sebelum kamu tidur bisakah aku memohon sesuatu" Tambah Nafa

"Katakan saja Afa, Sam pasti nanti akan membantuku"

"Emmmmm..." Dengan ragu Nafa mengutarakan isi pikirannya

"Bisakah selama 3 hari kedepan kita tidak bertemu dulu.."

"TIDAK" Ucapan Nafa langsung terpotong begitu saja oleh pernyataan tegas Raga yang sembari memegang erat tangan Nafa

"Afa mau meninggalkan aku sendiri? Afa tega dengan Aga? Afa tidak senang dengan Aga? Aga nakal? Aga jahat? Afa mau apa? Afa tidak mau yang lain selain meninggalkan Aga? Afa mau belanja? Afa mau mobil baru? Afa mau rumah? Apart? Semua Aga kasih. Tapi jangan ninggalin Aga ya. Aga sayang banyak banyak Afa" Panjang Raga

"Tidak tidak. Aku tidak bermaksud begitu"

"Lalu apa Afa?"

"A-aku hanya ingin menghabiskan waktu 3 hari untuk diriku sendiri sebelum aku benar-benar menikah dengan Aga" Jelas Nafa

"Tapi bisakah tidak 3 hari? Bagaimana kalau 3 jam? Tidak tidak bagaimana kalau 3 menit? Kurasa lebih baik 30 detik saja bagaimana?" Jawab Raga dengan perasaan tidak ikhlas ketika mendengar penjelasan Nafa

"Hei 3 hari tidak begitu lama Aga, lagipula aku menghabiskan waktuku hanya di toko kue ku untuk persiapan kita menikah. Bukannya biasanya saat menikah orang-orang juga butuh persiapan untuk mengambil cuti?"

"I-iya sih kalau begitu Aga ikut Afa saja ke toko kue, Aga janji ngga bakal nakal. Pinky promise" Tawar Raga dengan mengajukan jari telingking kanannya

"Heii Aga bukankah Aga juga harus menghafal ijab qabul dan mempersiapkan pernikahan? Soalnya Afa mau pernikahannya yang bagusss banget biar jadi momen paling membahagiakan dihidup Afa. Aga mau Afa sedih gara-gara pernikahannya konsepnya jelek"

"Benar begitu ya Afa? Benar kata Afa, Aga nggak mau Afa sedih. Afa harus senang menikah dengan Aga, baiklah Aga nanti siapin semua yang bagusss banget jadi nanti Afa senang"

"Okey sekarang Afa tidur dulu ya, udah malam nggak baik buat kesehatan Aga" Ucap Nafa dengan menghembuskan nafasnya dengan lega karena dia akan terbebas 3 hari dari Raga. Yah setidaknya dalam 3 hari itu ia memiliki waktunya sendiri sebelum adanya ikatan pernikahan.

"Bisakah tidak usah tidur? Aga mau liat Afa aja biar nanti Afa perginya ngga lama lama" Raga mengatakan dengan puppy eyesnya. Uhhh terlihat menggemaskan dengan wajah tampan dan rahang tegas bagaimana bisa mengeluarkn wajah seimut itu.

"No Aga harus tidur, Afa mau Aga itu cepet sembuh biar nanti Aga bisa ajak Afa jalan-jalan ke seluruhhh dunia" Jelas Nafa

"Memang Afa mau jalan jalan kemana? Jalan-jalannya sama Aga ya? Aga jangan ditinggalin sendiri. Aga ikut, Aga janji nggak nakal. Aga janji juga buat bayarin nanti Afa mau belanja apa aja"

"Emm... kemana ya?" Pikir Nafa dengan tangannya yang menyetuh dagu layaknya bingung dengan destinasi yang akan dipilihnya

"Aku mau ke disneyland, Aku mau lihat princess aku mau jadi princess juga"

"Kan Afa udah jadi princess di hatinya Aga" Ucap Raga dengan muka datarnya. Tidak tahu saja Nafa yang mendengarnya mukanya langsung berubah menjadi merah.

"Astaga apa yang kamu ucapkan Kak Raga" Batin Nafa

"Okey baiklah lets go tidur"

"Okey Afa, selamat malam" Pamit Raga

"Iya selamat malam Aga"

"Semoga Aga tidurnya lama, supaya bangun-bangun ada Afa disamping Aga" Batin Raga sebelum kehilangan kesadarannya

Pagi pun tiba tetdapat sepasang mata yang mulai mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Afaaa" Ucap pria itu dengan suara khas bangun tidurnya

"Selamat pagi tuan" Namun bukannya semesta hatinya yang menjawab justru malah seorang pria bawahannya yakni Sam.

"Afa mana Sam?" Cecar Raga karena bukannya semestanya yang mengucapkan selamat pagi justru Sam kepala botak ini lah yang mengucapkan

" " Hening tidak ada hawaban dari Sam karena mengingat bukankah tuannya sendiri yang meng-iyakan perjanjian 3 hari itu. Ia tahu sebenarnya ujungnya akan seperti ini tapi entahlah tuannya ini memang.

"AFA MANA HAH? SEMESTAKU? KAMU DIMANA?" Teriak Raga dibarengi dengan suara bantingan barang yang yaaa cukup membuat kamar itu berantakan. Ah tidak hanya cukup sepertinya namun SANGAT BERANTAKAN.

"Hei kau panggilkan dokter" Titah Sam kepada bawahannya yang lain sembari memegang Tuannya, Raga.

"Baik tuan" Dengan segera berlari pria itu untuk memanggil dokter secara langsung. Sebenarnya bisa saja memanggil dokter dengan alat yang disediakan di kamar tuannya tetapi alat itu sudah sering rusak karena ulah tuannya sendiri.

Dengan segera dokter dan perawat berbondong-bondong datang ke ruangan vvip tersebut dengan suntikkan penenangnya.

"Jangan sampai pingsan, buat dengan dosis rendah saja" Pinta Sam pada dokter

Mengapa Sam bisa memerintah dokter? Karena tuannya lah yang merupakan salah satu pemilik rumah sakit ini.

"Baik tuan" Ucap dokter

"Tenanglah tuan, bukankah anda mau bertemu dengan Nona Nafa? Saya ada titipan dari Nona Nafa, mungkin ada petunjuk mengapan Nona Nafa tidak hadir pagi ini" Jelas Sam yang posisinya sama seperti tadi yakni masih memegang tuannya yang sedang disuntikkan obat penenang itu.

"Benar begitu Sam? " Ragu Raga dengan posisi melemas dan pasrah karena dirinya ingin segera melihat apa yang dititipkan Afa untuk dirinya.

"Iya tuan, maka dari itu anda mohon tenanglah. Saya akan mengambilnya didepan"

"Segera ambil Sam. Aku janji tidak akan berontak lagi. Cepat!"

"Baik tuan" Dengan segera pria botak itu setengah berlari ke arah depan area yang masih dalam kamar namun tersekat sedikit rangan seperti ruang tamu namun ruang itu bukan ruang tamu akan tetapi ruang penjagaan. Sedikit aneh tapi itulah kenyataannya karena orang yang dirawat dikamar itu lah yang memang membutuhkan penjagaan.

"Ini tuan titipan dari Nona Nafa" Ucao Sam dengan memberi barang itu

Hayoo tebak guys kira-kira barang apa yang dititipin ke Sam nih? Ada yang bisa tebak?

Sekali lagi maaf banget yang guys kalo misalnya upnya terlalu lama dan banyak ketidaknyambungan cerita rapi aku masih tetep berusaha biar ceritanya  jalan dan nyambung.

Tunggu up selanjutnya ya bye-bye! Wofyuuu guys♡

ManjaA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang