episode 7B

11 3 2
                                    

Tidak terasa sudah tiga bulan berjalan ily sudah mulai terbiasa dengan pekerjaannya menjadi CEO muda, dan meninggalkan cita-citanya untuk menjadi pengusaha kue, dan sampai detik ini ily menyimpan semua rahasia ini sendiri tanpa memberi tau Ali apa yang terjadi di hidupnya.

Kepala ily pusing dan ily melihat kalender kecil di nakas ia terlambat datang bulan.
Ily cemas dan tanpa sadar memegang perut nya yang masih rata.

Dia mencoba menghubungi Ali tapi tidak ada jawaban lalu ia menghubungi asistennya.

"Chand bisakah mengantar ke dokter hari ini?"

" Bisa nona tunggu sepuluh menit lagi saya akan segera sampai di villa"

Ily mematikan sambungan telepon nya ia keluar kamar dan menuruni anak tangga lalu berjalan ke arah dapur ily membuka kulkas saat memasukkan potongan buah melon kesukaannya ia tiba-tiba mual dan memutahkannya di wastafel dapur.

" Non kenapa mbok bikini teh ya?"

" Enggak usah mbok, saya lagi gak enak badan aja sebentar lagi Chandra akan mengantarkan saya ke rumah sakit"

" Ya udah kita ke ruang tamu ya non mbok pijitin pundaknya"

" Makasih ya mbok"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju ruang tamu dan tak lama terdengar suara mobil asistennya ily segera pergi bersama Chandra.

" Chand boleh kah saya bertanya?"

" Silahkan nona"

" Jika saya hamil apa saya akan kehilangan semua aset yang orang tua saya berikan?"

" Tidak nona, di wasiat hanya tertulis jika nona tidak bisa mengolah keuangan perusahaan dan menjalankan nya perusahaan akan di bekukan sampai anda menemukan suami, mohon maaf apakah nona hamil?"

Ily menggelengkan kepala menatap sendu di jendela.

" Aku bodoh Chan aku bodoh, jujur ini semua di luar kendali ku Chan aku bodoh "

Chandra menepikan mobilnya membiarkan majikannya menangis.

" Chan jika dia tidak mau bertanggung jawab bagaimana?"

" Akan saya buat dia sengsara nona, untuk memastikannya kita kerumah sakit sekarang"

Setelah beberapa saat mobil mereka sampai di rumah sakit tujuan, Chandra mengisi data ily untuk melakukan pemeriksaan, tatapan beberapa orang menuju ke arah ily dan Chandra, hingga seseorang ibu-ibu menepuk bahu Chandra.

" Mas, itu istrinya ya cantik ya nikah muda ya? Wah ibu doain sehat-sehat terus ya"

" Iya ibu terimakasih doanya"

Ily menoleh dan tersenyum ia melihat raut muka Chandra masam menanggapi pertanyaan ibu-ibu itu.

"Nyonya Aprilya Wijaya "

Chandra dan ily bergegas masuk ke ruangan di sambut dengan dokter yang lumayan berumur.

" Anda suaminya?"

" Ini kakak saya dok" jawab ily pelan

" Suami anda kemana?"

" Lagi kerja dok, di luar kota jadi adik saya ini saya yang menjaga"

" Oke, mari kita USG ya sus minta tolong di bantu"

Ily geli saat benda aneh itu berputar ke arah perutnya yang di beri gel sebelumnya.

" Usia kandungannya enam Minggu ya untuk jenis kelamin nya masih belum bisa memastikan nanti tiap bulan rutin kontrol ya "

"Iya dok"

" Ini saya tuliskan resep vitamin untuk adik anda ya silahkan tebus ya"

"Iya dok terimakasih"

Ily turun dari nakas dan berjalan mengikuti Chandra untuk menebus vitamin.

" Siapa laki-laki itu nona?"

" Kamu akan tau besok "

I L Y ( I Love You )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang