Keesokan harinya
Setelah kemarin melakukan otopsi dan hasilnya kecelakaan tersebut adalah murni dari dari mobil yang kurang optimal, jasad Ferrel pun kini sudah berada di pemakaman, setelah tadi sudah di mandikan dan di shalat kan, pemakaman kini di penuhi kerabat Ferrel, teman-teman Daniel atau pun Indah, dan juga keluarga Ferrel tentunya, setelah kemarin mendapat kabar dari Daniel, Aran dan Chika langsung melakukan penerbangan menggunakan jet pribadi mereka, apakah mereka kaget?, oh tentu. Bahkan setelah mendapat kabar tersebut Chika sempat pingsan beberapa saat, namun setelah sadar ia langsung memaksa Aran untuk melakukan penerbangan saat itu juga, selain itu pemakaman Ferrel di hadiri oleh orang-orang asing yang kemarin sempat menolong Marsha dkk.
Flashback on
Setelah Aran dan Chika sampai di YogyaSaat Aran dan Chika mengabari bahwa ia akan langsung terbang ke Yogya, Daniel pun langsung menjemput nya di bandara
"Niel" panggil Aran yang melihat Daniel hanya diam menetap dirinya
Bruuuk
"Maafin gua ran, maaf gua nggak bisa ngejagain Ferrel ran maafin gua" ucap Daniel yang sudah memeluk sahabatnya itu sambil menangis
"Ini bukan salah elu Niel, ini musibah yang kita nggak tau kapan itu terjadi" ucap Aran sambil mengusap punggung Daniel
"Tapi ran, gua udah gagal ngejaga dia" ucap Daniel
"Elu nggak gagal Niel, gua tau elu sayang sama Ferrel, tapi apa?, tuhan lebih sayang ke Ferrel!" Ucap Aran
"Jadi berhenti nyalahin diri elu" lanjutnya
"Maaf ya mbak gua gagal jagain anak elu" ucap Daniel yang kini berganti meminta maaf ke Chika
"Maaf mbak, elu boleh pukul gua, elu boleh tendang gua, yang penting elu maafin gua mbak" ucap Daniel sambil bersujud di kaki Chika
"Bangun Niel, jangan permalukan diri kamu, benar kata Aran, ini bukan salah kamu kok, ini semua musibah" ucap Chika sambil meminta Daniel untuk berdiri
"Tapi mbak....." Ucap Daniel terpotong
"Stttt, udah ya, kamu jangan minta maaf lagi, kita udah maafin kamu sebelum kamu minta maaf" ucap Chika
"Makasih ya kak, ran, udah mau maafin gua" ucap Daniel sambil menghapus air matanya
"Gitu dong, kematian itu nggak ada yang tau, jadi jangan salahin diri lu sendiri" ucap Aran dan Daniel pun hanya tersenyum
"Yaudah yuk kita ke rumah gua" ucap Daniel dan mereka berdua pun hanya mengangguk
Mereka pun langsung pergi dari bandara dan menuju ke kediaman Ondah.
Sesampainya di kediaman Ondah
Chika turun dari mobil dan langsung di suguhkan dengan keramaian yang sedang mempersiapkan keberangkatan jenazah Ferrel, saat melihat kerumunan orang saja membuat air mata Chika meronta, apakah ia kuat melihat jagoannya terkujur kaku?, entahlah. Kuat atau tidak dia harus tetap melihatnya untuk terakhir kalinya, Aran pun menggandeng tangan Chika erat lalu membawanya masuk kedalam rumah, dan benar saja, baru saja memasuki rumah air matanya langsung mengalir deras ketika melihat keranda jenazah sang putra, rasanya kakinya sudah tidak kuat untuk menopang tubuhnya sendiri, meski begitu ia tetap memaksa untuk mendekati jenazah anaknya itu, di bantu oleh Aran tentunya.
"A-bang" ucap lirih Chika yang sudah memeluk jasad sang putra
"Secepat itu kamu ninggalin bunda ya nak"
"Kamu udah nggak sayang sama bunda?"
"Kan Ferrel pernah janji dulu, nggak bakal biarin bunda nangis"
"Tapi sekarang?, kamu bikin bunda nangis nih"
"Kamu yang tenang ya di sana, bunda selalu doain yang terbaik buat kamu di sini"
"Dan bunda bakalan sering-sering ke rumah baru abang"
"Selamat jalan jagoan" ucap Chika sambil mengecup singkat jenazah Ferrel
"Hello boy" ucap Aran yang duduk di samping keranda
"Kita ketemu lagi, tapi ini yang terakhir"
"Ayah dulu pernah bilang, mau kabulin apa pun yang kamu mau setelah kamu lulus nanti"
"Tapi tuhan terlalu sayang sama kamu"
"Yang tenang ya di sana boy, ayah sayang kamu" ucap Aran di akhiri oleh tangisannya yang mulai keluar
"Pak, liang kuburnya udah siap" ucap salah satu anak buah Daniel
"Yaudah yuk kita berangkatin jenazah nya" ucap Daniel
Flashback end
Setelah pemakaman selesai, kini hanya tersisa orang-orang terdekat Ferrel saja, mereka masih betah di sana atau masih tidak rela pun saya tidak tau juga.
"Udah ya sha, jangan di tangisin terus Ferrel nya, nanti dia sedih loh" ucap Chika
"Iya sha, nanti dia bakalan sedih kalau ngeliat orang yang dia sayang sedih" ucap Freya
Kalian tanya kapan datangnya Freya?, kapan-kapan author jelaskan 🗿
"K-kak Freya maaf ya kak, gara-gara aku kak Ferrel jadi gini" ucap Marsha
"Ini bukan salah kamu kok, ini kecelakaan, udah ya jangan nangis" ucap Freya
"Thanks ya broo untuk semuanya, kita bakalan jaga Marsha semampu kita" ucap Zean
"Kita pamit ya rel, kamu yang tenang di sana ya, adek kecil kakak" ucap Freya di akhiri senyuman
"Yuk kita pulang, udah mau ujan" ucap Aran
"Yuk" ucap mereka semua
Setelah pulang dari pemakaman, keluarga chikaran memutuskan untuk menginap di rumah Daniel dan juga Indah, sebenarnya mereka sudah meminta agar mereka tinggal di hotel aja sementara, tapi apalah daya, Daniel terus saja memaksa untuk mereka menginap di sana, akhirnya Aran lah yang mengalah dan menyetujui untuk tinggal di sana beberapa waktu.
Booma_
Dapi_01
chosala
Yaa_Jack
XyonTzy
arschil
Meygo_913Nih gua sempetin nulis buat kalian, walaupun badan gua capek banget, jadi maaf ya kalau dikit, sama gua mau ijin nggak up hari kamis, mohon di maklumi 🙏🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
aku yang jahat?(Fresha)
Teen FictionSemesta memang terlalu bercanda, mendatangkan cinta tanpa aba aba, Memberikan luka tanpa jeda.