4

56.6K 514 3
                                    

Sebulan sudah Angel bekerja sebagai model di Womanizer. Sejauh ini ia sangat menikmati pekerjaannya. Terlebih lagi Mike sangat baik padanya. Belakangan ini juga ia semakin sering melakukan komunikasi dengan Mike setelah pulang kerja. Namun sayangnya, bukan hanya Mike saja yang aktif mendekatinya, Edo juga.

Angel sedang membaca majalah di kamarnya ketika smartphone miliknya berbunyi heboh. Ia melirik dengan malas. Duh, si Edo. Angel menutup smartphone-nya dengan bantal.
"Ngapain sih nelepon!" gerutu Angel. Namun, bukannya berenti berdering, smartphonenya malah berdering makin jadi.
"Iya, halo." kata Angel berusaha ramah.
"Angel, ya? Ini Edo."
"iya, Edo. Ada apa?" tanya Angel memutar matanya karena merasa terganggu.
"Mau makan malem di luar gak?"
"Buat apa?"
"Ya, nostalgia aja. kan dulu kita pernah hampir jadian."
"Hampir jadi? Masa sih? Coba inget-inget lagi deh." cetus Angel.
"Iya. Aku kan waktu itu udah pengen nyatain perasaan, tapi aku liat kamu udah jalan sama Tommy."
"Ha! itu ya yang kamu inget selama ini? Telepon lagi ya, kalau udah inget. Aku lagi sibuk nih. Bye." Angel memutuskan hubungan telepon. Dih, PD banget, sih nih orang! Gerutu Angel.

Kalau diingat-ingat lagi, memang Edo adalah orang yang sangat percaya diri hingga kadang membuat orang lain kesal. Sewaktu mereka di sekolah yang samapun, Edo selalu mengumbar bahwa Angel jatuh cinta setengah mati padanya. Awal mulanya karena Angel berlaku baik padanya. Namun Edo salah mengartikan sikap Angel yang baik kepada semua orang. Moral of the story: dont be too kind to people.

Ketika Angel hendak melanjutkan kegiatan membaca majalahnya, sebuah sms masuk ke smartphone-nya.
hi. am i bothering you?
Mike

Angel tersenyum.
No. Balas Angel. Setelah sms terkirim, Mike langsung meneleponnya.
Angel membiarkan ponsel pintarnya berbunyi sedikit lbh lama sebelum ia menjawab telepon itu. Tentu saja itu untuk memberikan efek "saya tidak sedang menunggu kamu telepon" walaupun pada kenyatannya Angel hampir melompat kegirangan ketika nama Mike muncul di layar.
"Hai." kata Mike
"Hai juga. Tumben telepon jam segini?" tanya Angel.
"Kenapa? Gak boleh ya? kata kamu tadi saya gak ganggu. " jawab Mike. Angel tertawa kecil
"Iya. Gak boleh telepon. Maunya ketemu langsung." todong Angel. terdengar suara tawa Mike.
"Kamu gak bosen ketemu saya? Kan tadi baru ketemu. Ya gimana ya, saya gak bisa nyalahin kamu juga. Saya ganteng sih soalnya." Jawab Mike yang langsung diberikan sorakan ejekan dari Angel.
"Huuuu. kamu kog jadi sepercaya diri Edo sih."
"Enak ajaaaaaa. Gak level ya. Saya ini kastanya tinggi. Edo kasta rendah."
"Iyaaa iyaaa. Ada apa nih?"
"Maksud saya telepon kamu adalah...Eng...ng... saya mau minta kamu jadi model saya, mau? Saya mau ikut lomba fotografi tapi belum mendapatkan model yang tepat."
"Wah, boleh aja. Temanya apa?"
"The beauty of woman." jawab Mike singkat.
"Lalu konsep kamu seperti apa?"
"Saya masih memikirkan itu. Bagaimana kalau Wanita sebagai malaikat?"
"Itu sudah biasa. Oh, saya ada ide. Seorang wanita biasanya memiliki banyak hal yang dikhawatirkan. Contohnya adalah perut buncit dan stretch mark. Gimana kalau misalnya kamu bikin foto yang berpesan 'wanita tetap cantik dengan lemak dan stretch mark.'"
"Tapi kamu kan gak punya lemak berlebih. Stretch mark pun jg pasti gak ada."
"Well, iya sih."
"Bagaimana kalau misalnya saya memotret sosok wanita yang memancarkan kecantikan karena dicintai pasangannya?"
"Ide bagus. Berarti nanti kamu yg memotret saya akan berperan sebagai pasangan yg mencintai saya dan ingin mengabadikan saya dalam fotomu?"
"Iya. Bagaimana?"
"Oke. Kapan?"
"Hari minggu kamu bisa? Oya, kamu punya gaun berwarna merah?"
"Ng...punya. Nanti saya bawakan. Kenapa harus merah sih?"
" Soalnya saya pernah foto kamu dengan pakaian warna merah, dan kamu oke banget kalau pakai warna itu."
"Itu sih karena saya yang pake. Makanya keliatan oke." Canda Angel.
"Huuuu. ya sudah yaaa. Saya mau mandi dulu. sampai jumpa besok, ya."
"Bye." Angel menutup teleponnya. Ia tersenyum manis sambil menatap smartphonenya. Aku akan jadi model pribadi Mike!!! yeeeyyyy! Angel bersorak dalam hati.

Ia bergegas menuju kamarnya dan membuka lemari besar tempat ia menyimpan gaun-gaunnya. Ia hanya memiliki 2 gaun berwarna merah. Satu gaunnya berwarna merah maroon, yang satu lagi berwarna merah cerah. Ia mematutkan diri di depan kaca setinggi badan dan memperhatikan efek gaun maroon itu di tubuhnya. Hmmm. biasa saja. Ia lalu meletakkan gaun itu di tempat tidur lalu mengambil gaun merah cerah dari lemari. Gaun itu cantik. Sederhana namun terbuat dari bahan yang lembut dan halus. Angel tersenyum. Sekali lagi ia mematutkan diri. Yes, this one is beautiful.

***
ha! part ke 4 ini sebenernya agak gak jelas soalnya kehabisan ide. Karena itu, saya butuh sekali ide segar dari kakak kakak sekalian supaya tulisan ini jadi menarik. Jangan segan-segan kasih kritik dan komentar ya. :*

Treasure BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang