"Tanya!" Mike berlari mengejar Tanya lalu memeluknya. Tanya meronta.
"Lepaskan, Mike! Kamu jahat!" Teriak gadis itu dengan air mata yang masih mengalir.
"sayang, ayo kita bicarakan baik-baik di apartemenku. ayolah." Ia menarik tangan Tanya pelan.
Tanya duduk di sofa apartemen Mike dengan mata sembab.
"Tanya. Aku minta maaf." bisik Mike.
"Lalu kamu maunya apa, Mike?"
"Jangan batalkan pernikahan kita, Tanya. Beri aku waktu untuk membereskan masalah ini, ya..."
"Kamu masih mencintaiku, Mike?" Tanya menatap mata Mike penuh selidik. Mike membalas tatapan Tanya. walaupun ia tak tau pasti apa jawabannya, ia mengangguk."Kamu tau seberapa sakit hatiku, Mike? Aku juga gak tau apa nanti akan bisa percaya sama kamu. Pernikahan kita tinggal beberapa bulan lagi, Mike. Dan ini yang kamu lakukan padaku?"
"Maaf Tanya." kata lelaki itu pelan. Pikirannya kacau sekali. Ia tak menyangka akan secepat ini Tanya mengetahui penghianatannya.
"Jawab pertanyaanku dengan jujur. Did you sleep with her?"Tanya menatap mata Mike.Dengan lemah, Mike mengangguk."Shit, Mike!! You and your lust are disgusting! Aku pulang dulu, Mike. Aku kacau sekali." Tanya berdiri lalu berjalan pelan menuju pintu apartemen. "Aku rasa sebaiknya kita tidak berkomunikasi dulu. Aku juga akan menunda pernikahan kita, jika kita memang akan menikah." Katanya sebelum ia menutup pintu. Mike bisa melihat bahu Tanya bergetar karena ia menahan tangis namun pria itu tak tau apa yang harus ia lakukan.
Tanya menutup pintu dengan kencang. Hatinya sudah hancur. Perih.
Mike tertegun. Siapa yang lebih ia inginkan? Angel? Tanya?
Angel memiliki hal-hal yang diinginkan setiap pria. Ia cantik dan seksi. Ia seperti treasure box. Begitu berkilau dan memiliki magnet yang kuat sehingga setiap pria ingin memilikinya.
Tanya? Ia gadis yang sangat Simple. Tidak merepotkan dan memberikan kebebasan pada Mike yang biasanya tidak diberikan oleh gadis-gadis lain. Hanya saja belakangan ini ia jadi sosok yang begitu suka mendesak karena pernikahannya sudah dekat.
Kepala Mike akan meledak rasanya karena memikirkan hal ini. Bagaimanapun ini salahnya. Aaaghhhh
Keesokan paginya, Mike kembali tidak ada semangat untuk bekerja. Semua pekerjaannya ia berikan pada Edo, termasuk memotret Angel dengan lingerie seksi. Edo tentu bahagia, namun Angel terlihat kesal sekali.
"Angel, posenya yang lebih manis, dong. Senyum malu-malu mau gituuu." Arah Edo.
"Iya." kata Angel singkat.
"Bagus... tangan satu dibelakang kepala.... oke, nice." Edo berkomentar sambil terus memotret."Done. Makan siang, yuk." Edo menyentuh tangan Angel. Angel menggeleng kuat-kuat.
"Kog gitu sih? Kenapa lu menghindar banget sama gue? Kasih kesempatan dong." Edo berkata dengan penuh kekecewaan.
"Do, tolong ngerti, ya. Gue gak ada perasaan apa-apa ke lo. Soal waktu kita kuliah? Lo itu bilang suka ke gue, tapi lo ngehamilin temen gue! lu gak inget?!" kata Angel kesal. Untunglah di studio saat itu hanya ada Angel, Edo, Mike, dan Dinda. Namun Dinda tidak pernah ambil pusing tentang kehidupan orang lain, jadi rahasia Edo masih aman."Ha? Apa kata lo? Siapa yang hamil?!"teriak Edo.
"Tiara! pura-pura lupa lo!"
"gue gak tau Tiara hamil. Dia gak ngomong sama sekali!"
"dia mau ngomong ke lo, tapi lo gak mau dengerin dia dan langsung pergi ke jakarta!"
"Damn, Angel! Itu udah berapa tahun yang lalu dan gue baru tau sekarang kalau gue punya anak?!"
"Kenapa? kaget? gak nyangka ya? cukup ya lo ninggalin Tiara begitu! Dia sampai banting tulang untuk menghidupi anak lo!"
Edo memegang kepalanya yang pusing seketika. Ia lalu keluar dari ruangan itu dengan kekalutan.Angel megatur napasnya yang sempat memburu. Setelah tenang, ia mendekati Mike yang tiduran di sofa studio, tempat favoritnya.
"Aku benar-benar harus mengatakan yang sebenarnya pada Edo supaya dia tidak mengejarku lagi " kata Angel. Mike membuka matanya.
"Jadi dia sudah punya anak?"
"Iya. Seorang putri. Salah satu alasanku menjadi model disini adalah untuk mencari Edo dan menyeretnya kembali pada Tiara."
"Oh. berarti jatuh hati padaku bukanlah alasan kamu bekerja di sini."
"Hahaha. Iya. Tapi aku seperti mendapat rejeki nomplok karena jatuh cinta padamu. Sambil menyelam minum air." Angel membelai rambut Mike."Hubunganku dengan tunanganku berantakan." bisik Mike sambil menatap dinding. Ia tak berani menatap mata Angel karena tau gadis itu akan merasa sakit.
"Lalu? apa kamu akan tetap menikah dengannya?" tanya Angel dengan suara bergetar.
"Entahlah, Angel. aku merasa ini tak adil buat semuanya."
"Aku mencintaimu, Mike. Kenapa kamu mencintai ku? Kalau tunanganmu itu memang adalah the love of your life, maka seharusnya kamu tidak akan jatuh cinta padaku."
"Tanya gadis yang baik, Angel. Namun semua hal tentang pernikahan ini membuatku takut dan tertekan. Lalu aku bertemu denganmu. Dari dalam dirimu aku bisa melihat masa muda ku yang bebas. Aku tak mau terikat, Angel.""Apakah dia tau itu?" tanya Angel yang dijawab dengan gelengan lemah dari Mike.
"Mike, apakah kamu benar-benar tidak ingin menikah?"
"Tentu aku ingin menikah. Aku juga tidak tau, Angel... Aku tidak mengerti kenapa aku merasa sangat ketakutan." Mike bangkit dan mengambil posisi duduk. ia membiarkan Angel menyentuh tangannya.
"Jangan menikah dengannya." kata Angel pelan. Mike menatapnya nanar.
"Tidak, Angel. aku dan keluargaku akan malu sekali! keluarga Tanya pasti akan membenciku!"
"Tapi kamu belum siap menikah! denganku, kita bisa berumah tangga kapanpun kau mau, Mike. Aku tidak akan menuntut!"
"Kau gila, Angel!"
"Kau yang membuatku gila, Mike! Akui saja! Kau menikmati setiap saat kita berdua!"
"Iya! aku memang menikmatinya! Tapi mungkin kamu hanya selingan saja." Plaaakk. sebuah tamparan mendarat di pipi Mike. Angel tak kuasa menahan tangisnya. Masih dalam balutan lingerie seksinya, Angel berlari menuju ruang ganti.Mike masih terpaku karena tamparan Angel. Benarkah tadi ia bilang bahwa Angel adalah selingan? Oh, jahatnya dia! Sekarang bukan hanya Tanya yang membencinya, Angel juga.
Bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Box
Short StoryCinta tidak pernah mudah. Bagaimana mungkin aku mencintaimu namun masih menginginkan dia? -Mike- it's an 18+ story, babe.