Tanya benar-benar serius dengan keputusannya untuk tidak berhubungan dengan Mike sementara waktu. Keputusannya ini membuat orang tua keduabelah pihak menjadi sedikit menggila. Mereka berusaha mengorek perihal apa yang terjadi pada pasangan yang telah bertunangan itu, namun keduanya bungkam. Namun pagi ini ia menghubungi Mike dan mengatakan bahwa ia tidak bisa lagi mempercayai lelaki itu.
"Aku mencintaimu, Mike. Teramat sangat mencintaimu. Tapi aku tidak yakin aku bisa menghapus penghianatanmu dari ingatanku. Aku sudah membatalkan pernikahan kita. Orang tuaku marah. Tapi lebih baik begitu." Tanya menjelaskan dengan suara yang lemah. Mike harus melepaskan tunangannya itu.Angel juga tak lebih baik. Ia bersikap sangat dingin pada Mike tiap kali ia bertemu. Ia berusaha menjaga sikap profesionalnya ketika difoto oleh Mike. Hal ini agak susah mengingat Edo cuti untuk pergi ke Singapura dan membiarkan Mike menjadi fotografer satu-satunya di Womanizer.
"Angel. Aku minta maaf" Mike berkata setelah sesi pengambilan foto selesai. Angel menyibakkan rambut hitamnya dan tidak mau repot menanggapi pria itu.
"Angel. Please." Angel menoleh.
"Ada apa, Mike? Sudah jelas, kan? Aku ini selinganmu. Jadi sekarang kembali lah ke pelukan tunanganmu. Mungkin dia bisa memaafkan kesalahanmu." rahang gadis itu mengeras karena menahan emosi."Ayolah, Angel. Maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyakitimu."
"Tidak, Mike. itu adalah kata-kata yang keluar dari hatimu. Aku ini selingan yang menarik buatmu yang sedang dilanda stress pernikahan. Aku mengerti." Badannya mulai bergetar karena menahan tangis. Mike mendekat dan memegang kedua lengan Angel. Ditatapnya mata gadis cantik itu."Aku tidak akan kembali pada Tanya. Aku tidak yakin ia bisa menerima penghianatan ku. Ya, orang tua kami akan marah besar padaku. Tapi aku tidak bisa melanjutkan hubungan kami. Ia sudah tidak bisa, tak akan pernah, percaya padaku lagi."
"Lalu? Apa maksudmu? Kau ingin aku bersamamu? Maaf, Mike. Kau sudah menghujam hatiku dengan teramat parah. Kau sudah merusak hati yang telah ku berikan padamu." Angel mundur selangkah untuk membebaskan lengannya. Ia menatap lantai lalu berjalan menuju ruang ganti.
"Angel... ku mohon. bicaralah padaku." kata Mike dari depan pintu ruang ganti. Angel membuka pintu dan membiarkan Mike masuk. Gadis itu menunduk menatap lantai.
"Angel..." Mike menyentuh pundaknya. Gadis itu tetap diam membeku.
"Angel... lihat aku." Pria itu membelai lembut rambutnya. Gadis itu mendongak. Kedua matanya basah oleh air mata, namun ia berusaha keras untuk tidak terisak."Aku mohon beri aku kesempatan sekali lagi saja, Angel." bisik Mike.
Gadis itu menggeleng lemah.
"Apakah kau ada di sini sekarang karena tunanganmu memutuskan hubungan kalian?"
"Tidak, Angel. Kau benar. Aku tidak mungkin jatuh cinta padamu jika Tanya adalah cinta sejatiku. Beberapa hari ini aku mempertimbangkan semuanya, dan ketika Tanya mengatakan bahwa lebih baik kami tidak menikah, aku... aku ... merasa sangat lega. Mungkin aku memang berengsek. "
"Apa yang terjadi jika Tanya tetap ingin kalian menikah?"
"Ntahlah. Mungkin tubuhku adalah miliknya namun otakku tetap memikirkanmu." Angel terdiam. Ia menatap mata Mike.
"Ku mohon, Angel. Ayo mulai semuanya dari awal lagi." Mike berlutut di atas satu kaki dan mencium tangan Angel.
"Baik. Tapi jika kamu menyakitku, aku akan meninggalkanmu detik itu juga." kata Angel yang diikuti senyum bahagia di bibir pria yang ada di hadapannya. Mike memeluk tubuh kurus wanita itu dengan erat.
"terimakasih, Angel." bisiknya. "I love you."
"Mike.... I'm pregnant." bisik Angel.***
Well, cerita ini agak diluar keinginan sebenarnya. Tadinya hanya mau ada Angel dan Mike. tapi lalu kepikiran untuk ciptain Tanya. Walaupun ada diantara kalian yang gk suka endingnya, harap jangan mrh yaaa. namanya juga cerita. ya kan? ;))
Jangan lupa cek karya saya yang lainnya. Have a nice day!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Box
Short StoryCinta tidak pernah mudah. Bagaimana mungkin aku mencintaimu namun masih menginginkan dia? -Mike- it's an 18+ story, babe.