epilog

19.5K 556 1
                                    

3 bulan kemudian....

Sandra POV

   Aku dan papa berjalan beriringan menuju altar,semua mata tertuju pada ku dan papa.Oooh aku sangat tegang!
Aku melihat ke depan,om Vier memakai setelan formal yang senada dengan gaun ku,dia sangat tampan hari ini.

Aku memang gila,menikahi orang yang baru aku kenal.
3 bulan adalah waktu yang singkat untuk mengetahui kepribadian satu sama lain.
Selama 3 bulan itu kami juga cukup sibuk dengan persiapan pernikahan,belum lagi pekerjaan om Vier yang cukup menyita waktu bersama kami.Jadilah aku sering menemani om Vier saat sedang bekerja.

Kami -aku dan papa- tiba di depan altar,papa memberikan tangan ku kepada om Vier.Upacara pernikahan di mulai dan berlangsung lancar hingga pertukaran cincin.Cincin emas putih dengan indah melingkar di jari ku dan di jari om Vier.Modelnya simple tetapi ada ukiran rumit di luarnya,sangat cantik.

"Sekarang kalian resmi menjadi suami dan istri.Kau bisa mencium pengantin mu sir"
Om Vier mendekatkan wajahnya,sebelum mencium ku ia berbisik.
"I love you my little wife "
--------------
   Acara di lanjutkan dengan berpesta di gedung yang berada di sebelah gereja tempat pernikahan ku berlangsung.ini gila,kami mengundang 3000 undangan mulai dari kerabat,teman SMA ku dan teman kuliah kami belum lagi kolega bisnis om Vier,badan ku mau remuk rasanya.Selain karena para undangan ini juga gara gara heels 10 cm yang terkutuk ini huuft aku benci dengan high heels.

"Kamu capek?"
Tanya om Vier khawatir.Ia menyeka keringat yang ada di kening ku,aku hanya tersenyum berterimakasih.
"buka aja sepatunya,lagian ini kan hari kita kamu tidak memakai sepatu juga tidak masalah."
Benar juga kata om ini.
"Wait for a minute,aku mau ganti sepatu dulu"
Aku turun dari pelaminan dan berjalan menuju ruang ganti.
Naah ini dia sneakers kesayangan ku!aneh?masa bodo deh ini kan hari ku.

Aku keluar dari ruang ganti dan sedikit berlari saat om Vier menginsyaratkan ku untuk kembali ke pelaminan segera.
Ada tiga orang pria di depan om Vier.
"Sayang...ini Rae yoshimi,Daffa mahesa dan Raveno daniswara mereka sahabat ku saat kuliah di German"
"Alexandra reina varisa darwin,panggil aja Sandra "
Jawab ku sambil tersenyum sopan.
"Eh eeeh gak usah jabat tangan,gak usah gatel sama istri gue"
Om Vier menepis tangan temannya yang ku ingat namanya Raveno saat ingin menjabat tangan ku.
"Yaelah santai bro,Sandra juga gak keberatan kok ya kan Sandra?"
Ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya pada ku.Aku hanya tertawa kecil melihat perdebatan mereka.

Aku melihat sekitar lalu mata ku menangkap sekumpulan model yang biasa aku liat di tv.
"Eeng..om punya kenalan model juga?"
Tanya ku bingung kepada om Vier.Om Vier hanya nyengir dan terseyum gaje lalu mengangguk.Kak Daffa mendekati Om Vier lalu berbisik di telinganya,tetapi aku masih bisa mendengarnya.

"Lo ngundang mantan?berani juga lo"
Lalu kak Rae ikut berbisik
"istri lo gak tau kan?"
WHAT THE?!jadi kumpulan model model terkenal itu mantan om Vier?dia mengundangnya dan tidak bilang pada ku?!keterlaluan!
"Kok kamu gak bilang ke aku kalo ngundang mereka siiih!!"
"I-itu...aah a-aku-"
"Tau ah aku gak mau ngomong sama kamu!"
Aku mendiamkan om Vier selama acara berlangsung.Dan dia sama sekali tidak minta maaf.Huh dasar gak peka!

Author POV

   Sandra sedang berada di depan meja rias ia sedang membersihkan wajahnya dari make up yang sangat tebal ini belum lagi mama nya dan mommy nya sepakat untuk memesan kamar hotel berbintang lima di daerah Jakarta.Vier masuk ke kamar dengan muka masam lalu berjalan mendekat ke arah Sandra.

"Kamu masih marah ya?"
Sandra masih diam,acara mogok bicaranya benar benar ia lakukan.
"Maaf...aku lupa bilang sama kamu maaf maaf...please?"
Mohon Vier dengan wajah memelas.Sandra menghela nafas,ia tak pernah tahan dengan wajah memelas itu.
"Hhm ku maafkan,mana handphone om?"
Vier langsung saja menyerahkan handphonenya.Dengan cekatan Sandra menghapus contact mantan mantan Vier.

"kamu kan udah gak marah lagi jadi..."
Vier menggantungkan kalimatnya.Sandra menatapnya bingung.
"Apa?"
"Itu yang...nanina loh"
Jawab Vier.
Muka Sandra langsung memerah.
"A-apa sih!udah ah aku mau mandi,kamu tidur aja sana gak ada nanina nanina an!"

Sandra bergegas menuju kamar mandi,sebenarnya ia sudah menyiapkan beberapa kejutan untuk Vier,entah bagaimana Vier melupakan ulang tahunnya sendiri.
'Yaah maklum lah namanya juga om om'
Sementara Sandra di kamar mandi,Vier duduk di pinggir kasur.

'Apes banget sih haaah puasanya sampai kapan inii'
Ucapnya dalam hati,ia menoleh saat pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan Sandra yang hanya memakai lingerie warna ocean blue.
GLEEK...
Dengan susah payah Vier menelan ludahnya,istrinya Ini mau menggodanya atau apa?
Sandra berjalan mendekat,ia membawa sesuatu di balik punggungnya.

"HAPPY BIRTHDAY OM!"
Sandra mengeluarkan kue yang ia bawa di balik punggungnya.
Vier tersenyum senang,bahkan ia lupa pada ulang tahunnya sendiri.
"Makasih sayang,bahkan aku lupa sama hari ulang tahun ku"
Ucap Vier haru.Istrinya memang penuh kejutan.
"Make a wish"
'Semoga pernikahan kami bertahan hingga maut memisahkan'
Vier berdoa dalam hatinya agar di setiap ulang tahun istrinya selalu ada di sampingnya.

"Yeaay!!"
Sandr berteriak kegirangan saat Vier meniup lilinya.
"Hadiahnya mana?"
Tanya Vier dengan wajah polos,'uugh dia imut sekalii'
Batin Sandra.
"Uum..eng..hehe aku cuma bawa kue om"
Lalu sebuah ide mesum muncul di otak Vier.
"Gimana kalau..."
Vier mendekatkan wajahnya pada Sandra.
"Hadiahnya...."
Vier lalu mencium Sandra.
"Bolehkah?"
Vier bertanya,matanya sudah menggelap.Sandra mengangguk malu malu.Tak menunggu lama lagi Vier melakukan yang apa seharusnya ia lakukan,memiliki Sandra seutuhnya.Hanya miliknya.

END

----------------
Gimana epilognya?maaf kalau ada typo maaf juga karena tulisannya acak acakan.Terimakasih buat yang udah dukung dan baca cerita ku!
Sebagai bonus,author buat ekstra part nih bye byee!!

“Real love takes work. You have to be willing to make the effort.” —Rabbi Weinberg

  

Loving youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang