Bagian 4

22.8K 750 3
                                        

Pov Author

Semua orang di ruang makan keluarga Pratama dilanda keheningan menunggu keputusan siapakah yang akan dijodohkan. Sedangkan Riko hanya senyum senyum memikirkan jika adiknya yang dijodohkan dengan divo. Karena mereka sangat cocok. Adek nya yang cerewet dan manja dijodohkan dengan divo yang cuek serta dingin terhadap cewek lain kecuali adik kembar nya. Karena divo sangat menyayangi diva yang sifatnya sama seperti adiknya, rara.

"Dan yang akan dijodohkan adalah Aldi...........va. Aldiva dengan riko. Keputusan ini sudah disepakati oleh dua keluarga" ucap papa riko dengan tegas. Sedangkan riko hanya melongo karena perkiraan nya salah

Shit, kenapa gue yang dijodohin sih? Kenapa gk rara aja? Dumel riko didalam hati

Sedangkan rara tertawa ngakak melihat muka kakaknya yang seperti orang bodoh

"Hahahahahaha... haha.. hahahha kak liat muka lu deh. Lucu banget sumpah" rara ketawa sambil memegangi perut nya yang sakit kebanyakan tertawa. Sedangkan riko hanya melototi adik nya yang meledeki nya di depan semua orang

"Saya harap kalian berdua mulai saling mengenal satu sama lain, karena 1 minggu lagi kalian akan bertunangan?" Jelas teo dengan tegas tanda tak ingin dibantah

"Kenapa harus diva pa? Kenapa gk kakak aja?" Tanya diva kepada papa nya. Sedangkan riko mengangguk karena dia juga penasaran

"Karena umur riko paling tua, dan kamu juga sudah cukup untuk menikah" jelas bram dengan santai

Sedangkan rara sedang menahan tawanya yang sebentar lagi pecah, karena kakak nya di bilang tua. Sedangkan riko hanya mendengus. Divo terlihat tenang. Setidaknya riko orang yang baik untuk adiknya

"Aku enggak tua pa, cuma dewasa" jelas riko kepada papanya dengan muka yang memelas

"Udah tua mah ngaku aja kak, enggak usah sok sok masih muda deh" ledek rara dengan menjulurkan lidah nya. Riko hanya diam saja diledek oleh adiknya

Selanjutnya mereka semua larut dalam obrolan hangat, dan rara yang sekali kali meledek kakak nya dengan diva. Sedangkan divo hanya diam sesekali tersenyum menanggapi ocehan rara. Sedangkan riko dan diva hanya diam saja.

"Ayo riko, rara kita pulang. Sudah malam" jelas mama mereka

"Iya ma" jawab riko dan rara sambil berjalan keluar. Dan berpamitan kepada keluarga pratama

Dimobil riko hanya diam memikirkan perjodohan nya dengan diva, karena dia masih memikirkan cinta pertamanya pada waktu dia kecil dulu.

Hai princess gimana kabar kamu, kenapa kamu belum balik ke indonesia sih buat ketemu aku. Aku kangen kamu princess. Ucap riko dalam hati

"Kak, kakak terima yah perjodohan ini. Diva baik kok kak, aku suka sama diva karena dia enggak kaya cewek cewek yng selama ini deketin kakak, yang hanya mengincar harta kakak"
Ucapa Rara dan tidur di bahu kakak nya sambil menggenggam tangan kakak nya memberi dukungan dan kekuatan

"Makasih dek" riko mengelus puncak kepala rara dan mencium puncak kepala rara. Walau mereka sering bertengkar, tapi mereka sangat menyayangi satu sama lain

Orangtua mereka menatap mereka dari kaca spion dan tersenyum melihat anak nya seperti sekarang

Marriage with CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang