Bagian 5

21.7K 727 0
                                    

Sesampainya dirumah riko langsung menuju kamarnya dilantai 2 bersebelahan dengan kamar rara.

Pov Riko

Apa gue harus nerima perjodohan gue dengan diva? Tapi gimana princess gue? Gue masih sayang sama princess gue. Tapi gue juga enggak bisa ngecewain papa mama. Apalagi rara juga menyukai diva. Serba salah nih gue. Tuhan bantu hambaMu ini dalam mengambil keputusan yag tepat.

Akhirnya riko pun terlelap setelah berdoa meminta petunjuk kepada Tuhan.

~~~~~pagi hari saat sarapan~~~~~

"Pagi pa, pagi ma" sapa rara dengan riang sambil mencium pipi papa dan mamanya

"Pagi sayang" balas papa dengan senyuman nya

"Pagi juga sayang, kaya nya kamu seneng banget hari ini? Kenapa ra?" Tanya mama kepada rara dengan kebingungan melihat putrinya yang hari ini terlalu bersemangat

"Aku seneng deh ma, kak riko dijodohin sama diva, apalagi diva juga orang nya baik. Dan yang terpenting bukan aku yang dijodohin sama divo. Dia cuek banget, cuma bawel kalo sama kembaran nya aja" jelas rara dengan senyum merekah

"Pagi pa, pagi ma, pagi dek" sapa riko dengan senyum nya

"Pagi sayang" jawab papa dan mama sambil tersenyum

"Pagi kak, cie yang mau tunangan sama diva" ledek rara dengan menaik turunkan alisnya

"Hahahaha daripada kamu masih jomblo, umur udah tua pacar aja belum punya. Eh malah gebetan aja enggak ada. Hahahaha" ledek riko balik dengan tertawa, melihat muka adiknya yang memerah karena malu

"Sudah ayo makan dulu" lerai mama nya

"Iya ma" jawab mereka serempak

Setelah keluarga ananta selesai sarapan pagi. Papa berdeham

"Riko, sepulang dari kantor kamu jemput diva di kantor keluarga pratama. Kalian harus fitting baju dan cincin untuk pertunangan kalian" jelas papa sambil memandang riko

"Loh kok cepet banget pa? Bukan nya masih ada waktu 2 minggu lagi ya?" Tanya rara dengan kening berkerut

"Biar mereka bisa punya waktu dan bisa memilih dengan santai tanpa harus terburu buru" jelas papa kepada rara. Rara hanya menganggukan kepalanya

"Iya pa" jawab riko

~~~skip~~~

Rara telah sampai di gedung Wijaya corp. Rara melangkah menuju kemeja nya. Tiba tiba dika menyapa rara. Rara sangat senang dika menyapa nya

"Hai ra" sapa dika dengan senyuman manis nya yang mampu membuat para wanita di sekitarnya melting

"Hai pak dika" sapa rara dengan senyum kaku karena malu menjadi pusat perhatian karyawan sekitar

"Kata riko, nanti kamu pulang sama saya saja" jelas dika dengan santai

"Enggak usah pak, nanti ngerepotin. Saya bisa naik taksi kok pak" tolak rara halus. Padahal dalam hati dia sangat ingin diantar dika. Tetapi dia harus menjaga sikap

"Tidak apa apa. Nanti setelah jam pulang usai kamu tunggu saya di lobi" jelas dika sambil berlalu tanpa mendengar jawaban rara. Rara hanya diam di tempatnya selama beberapa saat. Dan melanjutkan perjalanan ke mejanya

Huah, sumpah gue seneng banget pak dika ngajak pulang bareng. Walaupun disurug kak riko sih. Tapi gapapa deh. Makasih ya kakak ku tersayang. Sering sering aja pergi sama diva biar aku pulang sama dika. Jadi enggak sabar nunggu jam pulang.

Ucap rara dalam hati, senyum di bibir nya pun tak pernah menghilang.

Marriage with CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang