Pagi hari pada saat sarapan di keluarga ananta. Suasana yang hangat dan terasa sekali kekeluargaan nya.
"Pa, ma, kak riko. Ada yang mau rara bicarain" ujar rara, setelah semua selesai sarapan pagi.
"Ada apa sayang?" Tanya mama lembut kepada rara, sedangkan riko hanya tersenyum karena dia sudah tau apa yang akan dibicarakan oleh rara. Sedangkan papa rara, hanya diam menunggu putrinya melanjutkan.
"Kak dika ngelamar aku semalam. Dan nanti malam keluarga kak dika akan datang ngelamar aku di depan keluarga kita pa, ma" jelas rara terhadap orangtua nya.
"Dika Wijaya?" Tanya papa kepada rara
"Iya pa, dia CEO Wijaya corp tempat aku bekerja sekarang. Dan kak dika ternyata sahabat kak riko pa. Dulu aku sering manggil dia kak didi" jelas rara. Sedangkan riko hanya mengangguk membenarkan perkataan rara.
"Jadi dia didi yang dulu sering kesini ra?" Tanya mama antusias.
"Iya ma" jawab rara membenarkan.
"Baik lah, sebaiknya hari ini kamu tidak usah masuk bekerja ra. Lebih baik kamu mempersiapkan diri kamu. Apakah kamu sudah menjawab lamaran dika ra?" Tanya papa.
"Sudah pa, rara menerima lamaran kak dika. Iya pa, rara akan mempersiapkan untuk nanti malam" jawab rara dengan senyuman mengembang.
"Cie bahagia banget sih lu dek. Hahahaha" ledek riko. Sekarang riko yang meledek rara. Sedangkan rara membalasnya dengan senyuman. Karena dia senang bisa bertunangan dengan cowok yang dia cintai.
"Yasudah, papa berangkat dulu ya" pamit papa dan mencium kening istri dan putrinya. Sedangkan riko hanya salaman. Karena riko tidak mau dicium keningnya.
"Yaudah deh, riko juga berangkat ya. Nanti riko pulang cepat deh. Untuk membantu persiapan nanti malam" riko pun pamit terhadap mama dan adik nya. Tak lupa dia mencium kening kedua perempuan yang sangat ia sayangi.
"Hati hati nak menyupir mobilnya, jangan mengebut" nasihat mama.
"Iya kak, jangan ngebut. Don't miss me ya kak. Hahaha" rara pun tertawa melihat kakak nya dinasehati oleh mama nya. Karena kakak nya suka mengebut jika sedang terburu buru. Riko pun hanya menganggukan kepalanya.
Rara dan mama nya pun berbelanja di pasar swalayan dekat rumah untuk memasak makan malam untuk keluarga Wijaya nanti. Setelah selesai berbelanja rara dan mama nya. Mulai mempersiapkan semua bahan bahan masakan. Dan mulai memotong-motong sayuran. Sisanya pembantu mereka yang akan memasak. Karena rara dan mama nya harus menyiapkan diri.
Rara masuk ke kamar nya. Dan istirahat sebentar dikasur. Setelah itu mandi, dan memilih gaun putih diatas lutut. Kemudian rara merias wajah nya dengan natural.
Akhirnya selesai juga, enggak nyangka udah setengah 7. Sebentar lagi pasti keluarga kak dika akan datang. Kata rara dalam hati.
Rara disuruh di kamar dahulu sampai keluarga Wijaya datang. Nanti riko yang akan menjemput rara dikamarnya.
Setengah jam kemudian keluarga Wijaya sudah sampai dikediaman keluarga Ananta. Riko pun menjemput rara. Riko menggunakan kemeja putih dan tuksedo warna hitam yang fit body. Memperlihatkan tubuhnya yang gagah.
"Wah, cantik banget lu dek. Dika pasti terpesona" puji riko ketika melihat penampilan rara.
"Makasih kak, kakak juga ganteng. Coba kalo ada kak diva pasti kak diva klepek klepek deh ngeliat kakak. Hahaha" goda rara. Rara sangat senang menggoda kakak nya.
"Udah ayo turun, udah di tungguin calon suami sama calon mertua tuh" ucap riko dan menggandeng tangan rara untuk turun kebawah.
Dibawah semua mata terpana akan kecantikan rara. Dika pun tidak berkedip melihat rara. Sesampainya rara di ruang tamu. Ia pun duduk disamping mama nya.
"Maaf sebelumnya, kedatangan kami mengganggu keluarga bapak dan ibu. Perkenalkan saya Adrian Pangestu Wijaya dan ini istri saya Riana Ayu Wijaya. Maksud kedatangan kami kesini adalah untuk melamar putri bapak dan ibu untuk anak kami Dika Wijaya. Bagaimana menurut bapak dan ibu?" Ucap adrian dengan tegas.
"Kami menyerahkan jawaban nya kepada putri kami rara" ucap papa rara dengan tegas dan berwibawa.
"Bagaimana nak, apa kamu mau menjadi istri anak kami, Dika?" Tanya Rianan dengan lembut terhadap rara.
"Iya om, tante saya bersedia untuk menikah dengan kak dika" ujar rara dengan sopan dan tersenyum kepada seluruh orang yang berada diruang tamu. Semua orang bersyukur dengan jawaban rara. Selanjutnya mereka semua membicarakan acara pernikahan rara dan dika.
"Maaf, mari kita makan dahulu. Ini sudah lewat dari jam makan malam" ucap mama rara dengan lembut.
"Iya jeng" balas mama dika. Dan semua orang pun beranjak menuju ruang makan keluarga ananta. Di meja makan sudah tersedia banyak hidangan. Mereka makan dan sesekali mengobrol. Tidak terasa sudah pukul 10 malam. Dan keluarga Wijaya pun pamit pulang.
"Kamu cantik banget ra" puji dika kepada rara. Karena mereka jalan dipaling belakang.
"Makasih kak, kakak juga ganteng" puji rara dengan tersipu. Dika memakai kemeja putih dan tuksedo abu abu yang fit body menampilkan otot otot nya.
Dika hanya tersenyum dan mencium pipi rara. Membuat rara kaget. Dika pun langsung berlari kedepan menghindari amukan rara karena sudah mencium pipinya dengan tiba tiba.
Dasar kak dika ngeselin. Ucap rara dalam hati. Sebenarnya ia senang dicium dika. Cuma malu, takut kalau orangtua mereka melihat.
Hai hai jangan lupa voment yah, biar author nya semangat untuk ngelanjutin lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/45351831-288-k82268c.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage with CEO
RomantikNama ku adalah Tiara Putri Ananta biasa dipanggil Rara. Umurku 22 tahun dan sudah bekerja di Wijaya corp sebagai manager keuangan. Wijaya corp mempunyai seorang CEO muda yang ganteng, berkarisma, dingin, keren yang bernama Dika Putra Wijaya berumur...